""
15/01/2012
Metode Pembelajaran Jadi Kunci ( BIMBEL)
KETUA Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), Amir Karamoy mengatakan, ceruk bisnis bimbingan bejalar (bimbel) saat ini masih terbuka lebar. Hal itu sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan para siswa akan bimbel. Namun, Amir mengingatkan, persaingan bisnis bimbel ke deptan bakal semakin ketat.
Untuk memenangkan persaingan, setiap pengelola bimbel dituntut terus melakukan inovasi. Baik itu menyangkut materi pelajaran maupun sistem pembelajaran. "Jadi jangan cepat berpuas diri dengan sistem yang ada," kata Amir.
Masyarakat, kata Amir, tentu akan mencari bimbei yang inovatif dan bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak. Untuk itu, pengelola waralaba bimbel jangan hanya terlena pada aspek bisnis semata.
Tak kalah pentingnya, harus juga dapat mengembangkan cara berpikir kreatif bagi anak didik sesuai dengan usia perkembangan otak mereka.
Kita menginginkan agar bimbel itu dapat mengajak anak berpikir di luar kotak, tapi cara berpikirnya sesuai dengan usia mereka," jelasnya Amir mencotohkan, saat ini anak-anak cenderung menyendiri dan asyik menggunakan gadget, seperti komputer dan sejenisnya. Nah, tugas bimbel adalah bagaimana anak-anak itu juga dapat mengembangkan nilai-nilai sosial, sehingga ia bisa belajar dan bergaul bersama orang lain. "Jadi anak-anak itu tidak hanya mementingkan diri sendiri dan keuntungan sendiri, tapi juga menyadari nilai-nilai sosial di sekitarnya," jelas Amir.
Sumber: Harian Kontan
