11/01/2012
Omzet kuliner Rp35 miliar/hari
Dunia usaha Jabar kian aktif memanfaatkan media online
Dunia usaha Jabar kian aktif memanfaatkan media online
BANDUNG Nilai transaksi bisnis kuliner secara online di wilayah Jawa Barat diperkirakan mencapai Rp30 miliar - Rp35 miliar dalam sehari didorong peningkatan penetrasi Internet dan telepon seluler. Wakil Ketua Indonesia Marketing Association (IMA) Jabar Poppy Rufaidah mengatakan ke beradaan Internet tidak dapat dimungkiri telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk dalam aktivitas usaha dan berbelanja.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi RI pada 2012 yang diprediksi 6.3%, menjadi momentum baik tumbuhnya sejumlah usaha kecil menengah a.l busana muslim, makanan dan minuman halal dan industri kreatif.
"Kondisi ini perlu dicermati oleh para pengusaha baru maupun lama untuk meningkatkan efisiensi dan pendapatan. Tren pemasaran dan berbelanja secara elektronik menjadi pilihanutama karena efisiensi dan efektivitasnya," katanya kepada Bisnis, kemarin.
Berdasarkan dala Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), jumlah pengguna Internet di Tanah Air mencapai 45 juta pada 2010. Anak muda menjadi pengguna terbesar yang menopang tumbuhnya pemasaran secara elektronik. .
Dia menjelaskan tren pemasaran secara elektronik akan semakin meningkat karena adanya krisis global yang memaksa dunia usaha untuk lebih efisien."Selain itu. pemasaran secara elektronik merupakan media yang paling murah sehingga banyak dipilih."
Pemasaran dan berbelanja secara elektronik memiliki kelebihan dan kekurangannya yang harus diperhatikan. Bagi pelaku iis.ili.i, kepercayaan menjadi modal yang sangat penting a.I dengan memberikan informasi alamat yang jelas, persyaratan ketentuan pembayaran dan cara pembayaran yang aman.
Tak kalah penting, lanjutnya, bagi konsumen harus waspada dalam membandingkan berbagai penawaran di media online dengan memilih situs yang benar-benar terpercaya untukmenghindari penipuan.
Ditemui terpisah, Jodi Janitra, pemilik JC Cookies, mengakui efisiensi biaya menjadi pertimbangan khusus untuk memasarkan dan mempromosikan produk yang ditawarkan melalui online terutama jejaring sosial.
Selain itu, metode pemasaran itu sangat sesuai dengan pasar yang dilirik perusahaan tersebut yakni remaja yang menggemari produk telekomunikasi canggih dan pintar (gadget).
"Kami mempertimbangkan efisiensi biaya dan ketepatan pasar yang dituju. Pemasaran dengan teknik itu makin unggul bila dibandingkan dengan pemasaran secara konvensional," ujarnya.JC Cookies saat ini telah memiliki divisi khusus yang mengurus khusus pemasaran online dengan tugas utama meningkatkan citra merek agar mengglobal.
Meskipun demikian, lanjutnya, pihaknya juga tidak mengabaikan promosi dan pemasaransecara konvensional karena juga memiliki pengaruh besar terhadap pemasaran produk. Selain JC Cookies, beberapa usaha kuliner di Kota Bandung yang telah memanfaatkan media online sebagai sarana pemasaran dan promosi a.I. keripik Maicih, Dara Kembar, Cireng Online, keripik Karuhun, keripik Kejeprut dan beberapa produk kuliner lainnya.
Makin qencar
Pengusaha sektor lainnya juga mulai melirik pemasaran secara elektronik. Nisa Pratiwi, pemilik HijabChic, usaha fashion di Kota Bandung, pihaknya sejak beberapa bulan terakhir makin aktif mempromosikan produk desainnya di situs-situs internet.
"Berkat promosi di dunia online, produk-produk kami sudah merambah ke pasar luar negeri a.l. Malaysia dan Singapura," katanya.Menurut Galing Ingsun, Marketing JD Kids - usaha produk sepatu untuk anak - pemasaran melalui Internet sangat berpengaruh terhadap peningkatan omzet usaha dan penetrasi produk hingga menjangkau pasar yang lebih luas. k3o/mod (mtak sl@bisnii.co.id)
Sumber : BISNIS INDONESIA