" Status YM ""

ukm indonesia sukses: Dari Tradisional Menuju Modern

Dari Tradisional Menuju Modern

16/01/2012
Dari Tradisional Menuju Modern


Popularitas jenang Mubarok sebagai ikon buah tangan Kota Kudus,
Jawa Tengah, sudah tidak diragukan lagi. Terbukti, setiap wisatawan yang berkunjung atau hanya lewat di kota keretek itu selalu menyempatkan diri membeli camilan manis yang kenyal ini.

Jenang Kudus Mubarok merupakan produksi PT Mubarokfood Cipta Delicia (MCD), usaha yang dirintis pasangan suami istri Mabruri dan Alawiyah pada 1910. Pada waktu itu, jenang tersebut belum diberi merek, pasalnya hanya sebatas usahasampingan saja seperti untuk memenuhi pesanan acara pernikahan dan khitanan. Namun, karena pesanan semakin meningkat, pasangan ini akhirnya memutuskan untuk fokus menjalankan usaha pembuatan jenang. Sej ak itu jenangbuatan Alawiyah mulai dipasarkan.

Setelah Alawiyah wafat, tepatnya pada 1942, usaha pembuatan jenang ini kemudian dilanjutkan putranya, Achmad Shochib. Di bawah kepemimpinan Shochib, bisnis jenang mulai berkembang pesat dan diproduksi secara massal. Selain itu, pada waktu yang sama, merek Sinar Tiga j uga mulai diperkenalkan sebagai identitas produk.

Adanya persaingan usaha yang semakin ketat membuat generasi kedua ini akhirnya memutuskan untuk mengembangkan merek jenang dengan nama Mabrur, Mubarok, danViva yang ditawarkan dengan berbagai pilihan aroma rasa yang berbeda. Kendati demikian, sangat disayangkan status kepemilikan usaha pada masa itu belum jelas.Karena tidak diketahui dengan pasti badan usaha yang dijalankan, apakah berbentuk firma (CV) atau persero (PT).

Pada 1992,MuhanunadHilmy,yang merupakan anak Shochib, mulai dilibatkan dalam usaha tersebut. Ditangan pria yang akrab disapa Hilmy ini, segala perubahan dan perkembangan usaha mulai terjadi. Seiring makin banyaknya kemajuan bisnis, bentuk usaha yang dikelola kemudian diubah namanya dan diperjelas menjadi PT Mubarokfood Cipta Delicia (MCD). Hilmy menduduki posisi direktur utama. Selain itu, pemasaran produk dan manajemen karyawan juga diperbarui dan ditata dengan baik. "Istilahnya, dari tradisional menuju modern," ujar Hilmy kepada Se-putar Indonesia (SINDO). .

Dari beberapa jenis makanan daerah yang diusulkan, jenang Mubarok yang dipilih. Mulailah, jenang dijadikan sajian bagi jamaah haji yang berangkat dari embarkasi Solo sehingga mulai saat itu jenang Mubarok pun makin dikenal masyarakat luas.

Kerja keras Hilmy untuk memajukan usaha keluarga ternyata berbuah manis.Tidakhanyaterjadi peningkatan dari sisi penjualan dan peningkatan aset perusahaan saja, tetapi jenang Mubarok juga mulai berhasil mendapat berbagai macam penghargaan. Di antaranya Upakarti 2007 kategori IKM Modem dari Presiden RI, UKM Pangan Award 2008 dari Menteri Perdagangan RI. Ada juga penghargaan National Good Company Award 2010 kategori

Best Quality Product dari International Achievment Foundation dan Parama-karya 2011- penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono- bagi perusahaan atau usaha kecil menengah (UKM) yang berhasil menerapkan konsep produktivitas dan kualitas dengan baik. Selain mendapatkan berbagai penghargaan, MCD juga memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu internasional ISO 90012000 dan sertifikat halal dari LPPOM MUI.

Saat ini, perusahaan jenang Kudus pimpinan Hilmy pun terus tumbuh dengan progres yang sangat cepat. Selain terus berinovasi produk terbaru,perusahaan ini juga memodernisasi proses pembuatan jenang. "Berbagai inovasi terus kami lakukan.Varian produk juga kita perbanyak, ada Claszeto (jenang dibalut cokelat yanglezat),ada kurma yang dibalur dengan cokelat, dan ada jenang rasa durian, vanila, melon hingga tapai," katanya.

Lewat berbagai inovasi itu, ketenaran jenang Mubarok kini tidak hanya menjangkau masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singa-pura.Hong Kong hingga Abu Dhabi dan Arab Saudi.

Sumber: Harian Seputar Indonesia
muhammad oliez

Entri Populer