Halaman

Usaha Pembuatan Bumper Box

6/12/2011
Usaha Pembuatan Bumper Box
Permintaan Pelapis Ranjang Bayi Terus Meningkat




Penggunaan bumper box bayi sebagai pelapis ranjang bayi terus meningkat beberapa tahun terakhir ini. Maklum, banyak orangtua tentu ingin buah hatinya bisa tidur dengan nyaman. Produ- sen bumper box pun bisa mendulang omzet puluhan juta. Selain itu, usaha pembuatan bumper box mendatangkan untung lumayan tinggi.

BANYAK orangtua pasti ingin menjaga kenyamanan dan keamanan buah hatinya saat tertidur pulas. Peluang inilah yang digarap Lilis Nanda untuk membuat bumper box yang biasa dipakai sebagai pelindung bayi di panjangnya.

Bahkan, menurut pemilik Bumper Kid, salah satu produsen bumper box di Surabaya, permintaan bumper box ckup tinggi. Dalam sebulan, Lilis pun sanggup memenuhi 90 set pesanan bumper box.

Lilis menjual pelapis ranjang ini dalam berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan tempat tidur sibayi. Selain itu, ia pun menyediakan beragam motif.

Satu sfct bumper box itu terdiri dari empat sisi pelapis yang mengelilingi tempat tidur bayi, seprai, sebuah sarung bantal, dua buah sarung guling, serta bed cover. Lilis menjual satu set bumper box itu mulai seharga Rp 350.000 hingga Rp 570.000.

Meski membuka usaha di Surabaya, pelanggan Lilis datang dari berbagai kota besar, seperti Jakarta, Denpasar hingga kota-kota di Kalimantan. "Balikan, konsumen juga datang dari Australia dan Singapura," ujar ibu satu anak ini. Sampai saat ini, Lilis hanya mengandalkan penjualan lewat dunia maya "Saya memilih berjualan di internet karena efisien ketimbang harus membuka gerai sendiri," ucapnya

Meski hanya berjualan lewat dunia maya, namun lilis bisa mendulang omzet hingga sebesar Rp 38 juta per bulan. Yang lebih mengasyik-. kan lagi, dari bisnis bumper box ini, Lilis bisa meraup margin keuntungan hingga 50%.

Untuk membuat bumper boa ini. Lilis menggunakan kain impor, seperti katun jepang dan katun king koil. Kain impor inilah yang seringkali menjadi kendala . dalam bisnisnya "Harga kain impor ini mahal karena tergantung nilai tukar rupiah," ujarnya.

Oleh karena itii. Lilis seringkali mengkombinasi-kan kain lokal dengan kain impor sebagai bahan baku pembuatan bumper box. "Kelebihan kain lokal adalah variasi motif yang banyak sehingga bisa memberikan banyak pilihan kepada pelaggan, sedangkan motif kain impor masih terbatas," jelasnya

Lilis tak sendiri. Pebisnis hn m/ht box lainnya adalah Imada Arthanita, pemilik Electra Baby yang menekuni usaha ini sejak dua tahun lalu di Cibubur. Jawa Barat.

Perempuan 35 ini mengatakan, bisnis ini bermula secara tidak sengaja karena ia kesulitan mencari bumper box berbahan nyaman untuk anaknya "Akhirnya saya putuskan untuk membuat Prospek bisnis bumper box bayicerah karenapermintaan terusmeningkat.sendiri," terangnya Dari situ, wanita yang juga menjual beragam produk kebutuhan bayi seperti popok dan baju bayi ini, mulai mendistribusikan produk bumpei box tersebut. Produknya pun mendapat respon yang cukup baik.

Setiap bulannya Imada mampu menjual hingga 60 set bumper box berbagai ukuran. Ia menjual bumper ini dengan harga berkisar Rp 335.000 hingga Rp 650.000 per set Dari usaha ini, Imada pun bisa merengkuh omzet hingga Rp 30 juta per bulan.

Menurut Imada, usaha pembuatan bumper box bayi ini masih punya prospek yang cerah. "Pasarnya masih terbuka lebar, karena permintaannya terus meningkat," terangnya Namun, produsen harus bersiap menghadapi persaingan yang ketat, karena banyak pemain baru bermunculan.

Selain itu, pemain barujuga harus siap menghadapi kendala kenaikan harga kain. "Kamijuga belum bisa menaikkan harga, karena masih mencari pelanggan," jelasnyalunik mensiasati kenaikan harga bahan baku ini, Imada terpaksa memangkas margin keuntungannya. Yakni, dari 40% nenjadi 30%. Hal ini dianggapnya sebagai pengorbanan bisnis agar produknya ini bisa terjangkau oleh semua kalangan.

Sumber: Harian Kontan
Fahriyadi,Dea Chadiza Syafina