12/12/2011
Mau Usaha? Gali Sektor yang Berbasis Permintaan Domestik
Jika mau mengerjakan suatu usaha, carilah bidang usaha yang terkait dengan permintaan domestik. Dan, tidak harus ekspor. Demikian
disampaikan oleh ekonom Partner Strategic Indonesia, A Prasetyantoko,
dalam diskusi "Peran dan Posisi Indonesia Young Entrepreneurs Dalam
Menghadapi Peta Ekonomi CHINDONESIA (China, India, dan Indonesia)
"Bank Dunia memperkirakan ada 7
juta penduduk kelas menengah baru setiap tahun di Indonesia," ujar
Prasetyantoko. Ini mencerminkan kesempatan permintaan domestik yang luar
biasa di Indonesia.
Sejumlah data penjualan pun ia sebutkan.
Misalnya, motor Vespa yang hilang tahun 1980 -an kini muncul
kembali. Secara keseluruhan, motor jenis scooter di Indonesia
bisa terjual hingga 8 juta unit pada tahun 2010 . Sementara di
Thailand hanya 1,7 unit, India sebanyak 11,3 juta unit, dan China 16
juta unit.
"Padahal China itu penduduknya 2 miliar," sebut dia mengingat
jumlah penjualan Indonesia bisa mencapai setengah dari yang terjual di
China. Ini tidak sebanding jika melihat jumlah penduduk kedua negara.
Hal
serupa juga terjadi pada penjualan mobil. Prasetyantoko pun
menyebutkan, penjualan mobil trennya meningkat. Pada 2010 , mobil
yang terjual mencapai 750 ribuan unit. "Tahun ini diperkirakan
naik menjadi 850 ribuan unit," jelasnya.
"Ini indikasi yang bisa kita lihat, walaupun krisis, permintaan domestik sungguh luar biasa," tegas Prasetyantoko.Ia
pun sembari bercanda menceritakan bagaimana cafe tetap penuh dan
masyarakat bisa tetap merokok sebagai indikasi lain bagaimana kondisi
konsumsi domestik yang tinggi. "(Jadi) carilah sektor-sektor yang punya
basis konsumsi domestik," sebut dia, misalnya sektor makanan dan
minuman.