12/11/2011
Menata Rezeki dari Salon Khusus Lelaki
Dandan bukan cuma monopoli kebutuhan perempuan. Para lelaki juga perlu bersolek, minimal bercukur. Mereka inilah yang menjadi target salon-salon khusus lelaki atawa barbershop. Tak hanya menawarkan jasa potong rambut, beberapa barbershop juga menyediakan layanan mewarnai rambut, manikur, dan pedikur.
Salah satu yang memanfaatkan potensi pasar ini adalah salon Macho! Barber! di Yogyakarta. Salon khusus pria yang berdekorasi maskulin ini didirikan oleh Hamid Mulyareja sejak 2008.Menurut Hamid, usaha barbershop modern memiliki prospek yang baik. Meski pemainnya sudah banyak, pasarnya masih cukup besar. Dengan alasan inilah Hamid menawarkan kemitraan Macho! Barber! pada 2008.
Macho! Barber! menyediakan dua paket kemitraan. Pertama, kemitraan standar dengan nilai investasi Rp 55 juta. Kedua, kemitraan eksklusif senilai Rp 100 juta.Dari nilai investasi sebesar itu, mitra berhak menggunakan merek Macho! Barber!. Hamid juga memberikan dukungan teknik dan sistem manajemen yang dikembangkan Macho Management.
Paket investasi ini juga sudah termasuk peralatan dan perlengkapan barber. Mitra standar akan mendapat empat kursi gunting rambut dewasa dan sebuah kursi gunting rambut anak. Mitra eksklusif menerima delapan kursi gunting rambut dewasa dan dua kursi gunting rambut anak.
Hamid juga menyiapkan stylist atau tukang cukur profesional. Jika ada stylist yang absen, technical support akan mengirim penggantinya. Kedua paket itu sama-sama memiliki jangka waktu kemitraan selama lima tahun.
Selain biaya perlengkapan dan kemitraan, biaya investasi ini sudah termasuk biaya survei dan commitment fee sebesar Rp 5 juta untuk mitra di Pulau Jawa, dan Rp 10 juta untuk mitra di Luar Jawa. Bila ada pembatalan, mitra akan dikenai penalti 10 persen dari total investasi.
Dalam penghitungan Hamid, mitra standar bisa balik modal dalam waktu 12 bulan. Adapun mitra eksklusif selama 18 bulan. Masa balik modal itu bisa diperoleh bila mitra mendapat omzet minimal Rp 20 juta per bulan.
Hamid bilang, perolehan sebesar itu merupakan omzet awal mitra. "Bila sudah masuk bulan keempat, omzet bisa mencapai Rp 50 juta per bulan," ujarnya. Macho Management menetapkan royalti fee dan supporting fee sebesar 5 persen dari omzet.
Incar pasar Luar Jawa
Jika berminat mengambil kemitraan ini, mitra harus menyediakan tempat minimal 3 x 5 meter. Bila mitra tak memiliki tempat, pihak Macho! Barber! pun sanggup menyediakan lokasi salon ini.Saat ini sudah ada empat gerai Macho! Barber! di Yogyakarta. Dua di antaranya gerai kemitraan. Ke depan, Hamid berniat membuka outlet di luar Jawa. "Saat ini sudah banyak permintaan, khususnya di Kalimantan dan Indonesia Timur," kata Hamid.
Joko Setiawan, mitra Macho! Barber! di Yogyakarta mendulang omzet minimal Rp 12 juta per bulan. Sehari pengunjung salonnya bisa mencapai 100 orang. Tarif terendah jasa Macho! Barber! Rp 6.000 untuk gunting rambut.Kini, modal Joko, yang membeli paket standar pada 2009, telah terkumpul lagi. "Modal saya kembali pada tahun pertama," ujarnya
Salah satu yang memanfaatkan potensi pasar ini adalah salon Macho! Barber! di Yogyakarta. Salon khusus pria yang berdekorasi maskulin ini didirikan oleh Hamid Mulyareja sejak 2008.Menurut Hamid, usaha barbershop modern memiliki prospek yang baik. Meski pemainnya sudah banyak, pasarnya masih cukup besar. Dengan alasan inilah Hamid menawarkan kemitraan Macho! Barber! pada 2008.
Macho! Barber! menyediakan dua paket kemitraan. Pertama, kemitraan standar dengan nilai investasi Rp 55 juta. Kedua, kemitraan eksklusif senilai Rp 100 juta.Dari nilai investasi sebesar itu, mitra berhak menggunakan merek Macho! Barber!. Hamid juga memberikan dukungan teknik dan sistem manajemen yang dikembangkan Macho Management.
Paket investasi ini juga sudah termasuk peralatan dan perlengkapan barber. Mitra standar akan mendapat empat kursi gunting rambut dewasa dan sebuah kursi gunting rambut anak. Mitra eksklusif menerima delapan kursi gunting rambut dewasa dan dua kursi gunting rambut anak.
Hamid juga menyiapkan stylist atau tukang cukur profesional. Jika ada stylist yang absen, technical support akan mengirim penggantinya. Kedua paket itu sama-sama memiliki jangka waktu kemitraan selama lima tahun.
Selain biaya perlengkapan dan kemitraan, biaya investasi ini sudah termasuk biaya survei dan commitment fee sebesar Rp 5 juta untuk mitra di Pulau Jawa, dan Rp 10 juta untuk mitra di Luar Jawa. Bila ada pembatalan, mitra akan dikenai penalti 10 persen dari total investasi.
Dalam penghitungan Hamid, mitra standar bisa balik modal dalam waktu 12 bulan. Adapun mitra eksklusif selama 18 bulan. Masa balik modal itu bisa diperoleh bila mitra mendapat omzet minimal Rp 20 juta per bulan.
Hamid bilang, perolehan sebesar itu merupakan omzet awal mitra. "Bila sudah masuk bulan keempat, omzet bisa mencapai Rp 50 juta per bulan," ujarnya. Macho Management menetapkan royalti fee dan supporting fee sebesar 5 persen dari omzet.
Incar pasar Luar Jawa
Jika berminat mengambil kemitraan ini, mitra harus menyediakan tempat minimal 3 x 5 meter. Bila mitra tak memiliki tempat, pihak Macho! Barber! pun sanggup menyediakan lokasi salon ini.Saat ini sudah ada empat gerai Macho! Barber! di Yogyakarta. Dua di antaranya gerai kemitraan. Ke depan, Hamid berniat membuka outlet di luar Jawa. "Saat ini sudah banyak permintaan, khususnya di Kalimantan dan Indonesia Timur," kata Hamid.
Joko Setiawan, mitra Macho! Barber! di Yogyakarta mendulang omzet minimal Rp 12 juta per bulan. Sehari pengunjung salonnya bisa mencapai 100 orang. Tarif terendah jasa Macho! Barber! Rp 6.000 untuk gunting rambut.Kini, modal Joko, yang membeli paket standar pada 2009, telah terkumpul lagi. "Modal saya kembali pada tahun pertama," ujarnya
Sumber : Harian Kontan
. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)