" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Menakar tawaran kemitraan Mushroom Factory

Menakar tawaran kemitraan Mushroom Factory

19/10/2011
Kantong Sehat Berkat Camilan Jamur
Menakar tawaran kemitraan Mushroom Factory



JAKARTA. Di zaman serba modem saat ini, kecendrungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan cepat saji sangat tinggi. Selain keprak-tisan dalam penyajian, kesehatan makanan, seperti tak mengandung lemak yang berlebih, juga menjadi perhatian utama.

Dengan pertimbangan dua hal tersebut, Nur Cholis Imam dan Tririan Arianto mendirikan rumah makan Mushroom Factory, dengan menu utama dari jamur, pada September 2008 di Surabaya. "Olahan jamur merupakan camilan yang menyehatkan," ujar Nur Cholis Imam berpromosi.

Mereka menawarkan berbagai olahan jamur ini dengan menjamin kesegaran bahaji baku. Semua menu yang dimasak tak menggunakan MSG, tanpa bahan pengawet, dan hanya dimasak setelah ada pemesanan.Aneka kudapan jamur yang dibesut Nur Cholis dan Tririan antara lain original mushroom, enokidake mushroom, ultimate mushroom, hingga green n fresh mushrrom. Mushrom Factory menjual tiap menu sajian jamur ini mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 13.500.

Tiga paket kemitraan Aneka olahan jamur ini ter-nyata memikat banyak pelanggan. Tak heran, pemintaan bekerjasama pun banyak mengalir. Sebagai respon atas minat pelanggan ini, pada akhir 2009 lalu, Mushroom Factory pun mulai menawarkan peluangkerjasama melalui sistem kemitraan. Kini, setelah jalan dua tahun, mereka sudah mampu menggandeng 18 mitra, yang tersebar di Surabaya. Bandung, Jakarta hingga ke Pulau Batam.

Mushroom Factory menawarkan tiga paket kemitraan. Yakni, kemitraan tipe A dengan investasi Rp 26 juta, tipe B dengan investasi Rp 35 juta, dan tipe C dengan investasi awal Rp 43 j uta.

Pada kemitraan tipe A, nut-ra akan memperoleh booth berukuran 2 x 2 m2 tanpa atap. Sedangkan, mitra tipe B mendapat booth ukuran 3x2 mTanpa atap. Dan, mitra yang mengambil paket tipe C akan mendapat booth 3 x 2 m2 yang lengkap dengan atap.

Calon mitraharus mengujipasar untukmengetahuipeminat jamur. Perbedaan lainnya terletak pada menu yang ditawarkan. Mitra tipe A mendapat enam menu jamur, sedangkan tipe B memperoleh sepuluh menu, dan tipe C dapat 12 menu jamur. Selain itu, tiap mitra juga akan mendapatkan pelatihan manajemen dan karyawan, bahan baku awal, fasilitas survei dan sistem pengendalian operasional. Nur Cholis sendiri mengutip license fee sebesar Rp 8,75 juta per tahun.

Pihak Mushroom Factory juga mensyaratkan, setiap lokasi tersedia listrik berkapasi-tas 4.400 watt Mitra juga ha-rus menyediakan dua hingga empat karyawan. Dengan memasang target penjualan 60 porsi per hari, mitra akan memperoleh omzet per bulan sebesar Rp 23A juta. Sehingga mitra hanya membutuhkan waktu tujuh bulan hingga sepuluh bulan untuk balik modal.

Ketua Dewan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (.WALI), Amir Karamoy menyebutkan, nilai investasi yang ditawarkan Mushroom Factory masih bisa diterima. Namun begitu, calon mitra hendaknya tetap melakukan uji pasar terlebih dahulu untuk mengetahui peminat maupun penikmat jamur.

Maklum, camilan ringan ini belum terlalu akrab di lidah penikmat kuliner Indonesia. Selain itu, lokasi juga menentukan keberhasilan usaha. Mushroom Factory JI. Bratang Gede 3C Surabaya 60245 Jawa Timur Telp. (031)77706980

Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho, Dea Chadiza Syafina


Entri Populer