12/08/2011
Usaha Pembuatan Sirop jahe
Selama Ramadan, Penjualan Sirop Jahe Benar-Benar Panas
Manisnya pasar sirop di bulan Ramadan memang sungguh menyegarkan. Tak hanya sirop beraroma buah-buahan, seperti sirsak, apel, atau melon yang laris manis. Para produsen sirop jahe yang rasanya hangat-hangat manis pun ikut kecipratan rezeki di bulan suci ini.
SEANDAINYA ada lembaga survei mau iseng meneliti kebut lilian Lebaran yang paling dicari, sirop pasti masuk dalan) kategori itu. Ya, saban menjelang Lebaran atau di saat Bulan Suci Ramadan, pejualan sirop memang melenting tinggi. Di saat Lebaran, banyak orang menyuguhkan minuman sirop yang praktis untuk para tetamu.
Kenaikan konsumsi sirop jelas mendongkrak rezeki para produsen sirop, baik produsen skala kecil hingga skala raksasa Termasuk juga produsen sirop non-konvensional, seperti sirop jahe.
Lihat saja sekarang betapa senangnya produsen sirop jahe di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Yatimah, salah satu produsen sirop jahe itu. bercerita bahwa penjualan sirop jahe naik 177% di bulan Ramadan. Konkretnya, selama bulan puasa ini, "\.ilmiah sudah bisa menjual 100 botol sirop jahe. Padahal, di hari biasa, hanya laku 36 botol (ukuran 600 mililiter). "Permintaan bisa lebih banyak lagi, tapi saya tak bisa menambah produksi," keluh Yatimah. produsen sirop jahe merek Tazakka itu.
Jelas kenaikan penjualan itu juga mengerek onizii Yatimah. Selama Ramadan yang baru berlangsung 11hari ini, Yatimah sudah mengantongi omzet Rp 50 juta Di hari biasa omzei si -lama sebulan hanya RpI0 ju!a. Ia pertama kali melirik bisnis sirop jahe itu pada ou( lalu. "Saya racik sirop jahe dengan gula aren akar alang, dan ramuan alami lain yang bisa menyembuhkan masuk angin," klaim Yatimah.
Ternyala produksi perdana itu laku di pasaran. Bahkan pesanan sudah meningkat di produksi berikutnya Yatimah pun semakin kreatif dengan nuiiambahkan varian rasa untuk sirop jahenya itu, seperti sirop jahe alang-alang. Soal harga, Yatimah mem-banderol produknya mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 17.500 per botol. Agar jualan cepat laku, selair memasok ke supermarket. Val nuah juga menjual sirop jahe tersebut di berbagai toko oleh-olehklia Semarang.
Walaupun omzet fatimah [ancar, ta mengeluhkan sual kenaikan harga balian baku jahe. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga jahe Itu mencapai 100%, Man harga Rp 7.500 pei kilogram (kg) naik menjadi Bp 16 000 pa kg, terang Yatbnah
Lonjakan harga jahe Ini tentu membual biaya produksi juga melambung. Namun demikian, fatimahmenaikan hargajual Dia kilau ai ir penjualan akan melorot kalau harga naik.Selain fatimah, kenaikan penjualan sirop jahe jaga dirasakan oleh \ntonius Jarwoko, juga i Semarang. Ia bilang, permintaan sirop jahe selama Ramadan bisa mencapai 1.600 botol atau naik 60%bulan ini ketimbang bulan bi \uimii menjual sirop jahe seharga Rp 12.500 untuk botol ukuran 630 ml. (Imzel \iiiun selama puasa ini mencapai Rp 20 juta Pei mintaannya naik tahun k-tahun,* terang Anton
Bulan Ramadan tahun lalu, Anton mampu menjual 1.200botol sirop jalnv Tahu.......jumlahnya melonjak menjadi 1.600 botol. "Kebanyakan sirop jni untuk parsel Lebaran," kata Anton yang baru saja menaikan ha jua) sirop jahe dari Rp 11 000 per botol menjadi Rp 12 500 pii botol akibat harga bahari baku naik.
Sumber: Harian Kontan
Selama Ramadan, Penjualan Sirop Jahe Benar-Benar Panas
Manisnya pasar sirop di bulan Ramadan memang sungguh menyegarkan. Tak hanya sirop beraroma buah-buahan, seperti sirsak, apel, atau melon yang laris manis. Para produsen sirop jahe yang rasanya hangat-hangat manis pun ikut kecipratan rezeki di bulan suci ini.
SEANDAINYA ada lembaga survei mau iseng meneliti kebut lilian Lebaran yang paling dicari, sirop pasti masuk dalan) kategori itu. Ya, saban menjelang Lebaran atau di saat Bulan Suci Ramadan, pejualan sirop memang melenting tinggi. Di saat Lebaran, banyak orang menyuguhkan minuman sirop yang praktis untuk para tetamu.
Kenaikan konsumsi sirop jelas mendongkrak rezeki para produsen sirop, baik produsen skala kecil hingga skala raksasa Termasuk juga produsen sirop non-konvensional, seperti sirop jahe.
Lihat saja sekarang betapa senangnya produsen sirop jahe di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Yatimah, salah satu produsen sirop jahe itu. bercerita bahwa penjualan sirop jahe naik 177% di bulan Ramadan. Konkretnya, selama bulan puasa ini, "\.ilmiah sudah bisa menjual 100 botol sirop jahe. Padahal, di hari biasa, hanya laku 36 botol (ukuran 600 mililiter). "Permintaan bisa lebih banyak lagi, tapi saya tak bisa menambah produksi," keluh Yatimah. produsen sirop jahe merek Tazakka itu.
Jelas kenaikan penjualan itu juga mengerek onizii Yatimah. Selama Ramadan yang baru berlangsung 11hari ini, Yatimah sudah mengantongi omzet Rp 50 juta Di hari biasa omzei si -lama sebulan hanya RpI0 ju!a. Ia pertama kali melirik bisnis sirop jahe itu pada ou( lalu. "Saya racik sirop jahe dengan gula aren akar alang, dan ramuan alami lain yang bisa menyembuhkan masuk angin," klaim Yatimah.
Ternyala produksi perdana itu laku di pasaran. Bahkan pesanan sudah meningkat di produksi berikutnya Yatimah pun semakin kreatif dengan nuiiambahkan varian rasa untuk sirop jahenya itu, seperti sirop jahe alang-alang. Soal harga, Yatimah mem-banderol produknya mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 17.500 per botol. Agar jualan cepat laku, selair memasok ke supermarket. Val nuah juga menjual sirop jahe tersebut di berbagai toko oleh-olehklia Semarang.
Walaupun omzet fatimah [ancar, ta mengeluhkan sual kenaikan harga balian baku jahe. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga jahe Itu mencapai 100%, Man harga Rp 7.500 pei kilogram (kg) naik menjadi Bp 16 000 pa kg, terang Yatbnah
Lonjakan harga jahe Ini tentu membual biaya produksi juga melambung. Namun demikian, fatimahmenaikan hargajual Dia kilau ai ir penjualan akan melorot kalau harga naik.Selain fatimah, kenaikan penjualan sirop jahe jaga dirasakan oleh \ntonius Jarwoko, juga i Semarang. Ia bilang, permintaan sirop jahe selama Ramadan bisa mencapai 1.600 botol atau naik 60%bulan ini ketimbang bulan bi \uimii menjual sirop jahe seharga Rp 12.500 untuk botol ukuran 630 ml. (Imzel \iiiun selama puasa ini mencapai Rp 20 juta Pei mintaannya naik tahun k-tahun,* terang Anton
Bulan Ramadan tahun lalu, Anton mampu menjual 1.200botol sirop jalnv Tahu.......jumlahnya melonjak menjadi 1.600 botol. "Kebanyakan sirop jni untuk parsel Lebaran," kata Anton yang baru saja menaikan ha jua) sirop jahe dari Rp 11 000 per botol menjadi Rp 12 500 pii botol akibat harga bahari baku naik.
Sumber: Harian Kontan
Fahriyadi,Bambang Rakhmanto