" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Makin kinclongdengan wealth management

Makin kinclongdengan wealth management

21/08/2011
Sumber :Makin kinclongdengan wealth management

Setiap entitas bank memilih strateginya sendiri untuk bersaing meraih nasabah maupun menambah pundi-pundi pendapatan. Sebutlah PT Bank Central Asia Tbk dengan jaringan ATM yang tersebar luas-menjadi salah satu bank yang bisa meraih dana pihak ketiga (DPK) dengan biaya murah. Strategi tersebut juga ditempuh oleh entitas bank lainnya seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan lainnya.

Selain itu, terdapat PT Bank Bukopin Tbk yang memilih menggarap transactional banking untuk mekanisme pembayaran kebutuhan nasabah sehari-hari seperti PLN, air, dan sejumlah keperluan lainnya.

Tak banyak bank yang memilih segmen wealth management terutama menggarap penjualan reksa dana untuk menggenjot pendapatannya. Bank Commonwealth memilih mengambil jalur sebagai supermarket reksa dana pada saat sejumlah entitas bank lainnya rajin menggarap segmen kartu kredit, kredit konsumer, dan kredit mikro yang dinilai memberikan tingkat imbal hasil yang tinggi. Meski, Bank Commonwealth lelap bersandar juga kepada penyaluran kredit dengan fokus ke segmen usaha kecil dan menengah serta komersial.

Bank Commonwealth telah meraih dana kelolaan dari produk reksa dana untuk wealth management sebesar Rp7,2 triliun [outstanding) sampai Juni 2011. Dana kelolaan dari produk reksa dana memberikan kontribusi terbesar bagi total dana kelolaan wealth management yang mencapai Rpl0.2 triliun. Dari perolehan dana ini, kontribusi produk bancassurance menempati urutan kedua setelah wealth management.

Direktur Ritel dan Bisnis Perbankan Commonwealth Bank, lan Whitehead, mengatakan dengan mengacu pencapaian tersebut, pertumbuhan produk investasi yang didistribusikan perseroan pada tahun ini diprediksi sebesar 15% dari pencapaian penjualan produk investasi tahun lalu sekitar Rp7 triliun.

Suspensi yang dilakukan Bank Indonesia pada Mei hingga Juni sedikit banyak memengaruhi pertumbuhan jumlah nasabah. Namun, untuk mengejar pencapaian rekening nasabah baru tersebut, perseroan akan fokus terhadap layanan investasi bagi nasabah yang telah dimiliki. Perseroan telah menambah empat varian produk inveslasi pada tahun ini yakni, Batavia Agro, Mandiri Ekuitas Dinamis, BNP Paribas, dan Danareksa Mawar Konsumer 10.

Rekening baru Terkait dengan pencapaian jumlah rekening nasabah baru, perseroan menargetkan
Mpertumbuhan jumlah rekening baru sekitar 40%. Bank Commonwealth berencana menggelar ekspansi dengan menambah lima cabang di Indonesia pada semester II 2011. Saat ini, Bank Commonwealth telah memiliki 85 cabang di 27 kota di Indonesia meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi.

Presiden Direktur Bank Commonwealth Tony Costa juga memastikan perseroan tidak bersaing dengan bank asal Australia lainnya yaitu Bank ANZ (Australia New Zealand Banking) yang banyak menggarap sektor korporasi.

Dia memastikan perseroan yang dipimpinnya tetap fokus menggarap wealth management dengan salah satu bisnis unggulan menjual reksa dana. Sejumlah langkah telah dipersiapkan oleh Bank Commonwealth untuk menggenjot fee based income dari penjualan reksa dana termasuk dengan menggarap mobile banking. Melalui fasilitas mobile banking, nasabah bisa melakukan transaksi sehari-hari termasuk juga merealisasikan pembelian reksa dana.

Aplikasi mobile banking Bank Commonwealth juga memiliki fitur-fitur unggulan lain seperti fitur jual beli mata uang asing dengan rate khusus. Selain itu, aplikasi mobile banking ini memiliki limit transaksi harian hingga Rp200 juta.

Saat ini, 97,4% saham Bank Commonwealth dimiliki oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA). Dukungan yang kuat dari CBA tercermindari suntikan modal yang berkelanjutan sebesar Rp 1,2 trilun sejak 2006 sampai semester 1/2011. Tambahan modal yang terakhir (elah mengangkat rasio kecukupan modal bank menjadi 14.8% pada 21 Juni 2011 dari 13,4% pada Maret 2011.Selain itu, Bank Commonwealth akan mendapatkan suntikan modal kembali pada September 2011 untuk mendukung ekspansi bisnis.

Upaya mendongkrak penetrasi produk Bank Commonwealth berdampak terhadap penurunan kinerja Bank Coomonwealth pada tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh kebijakan manajemen untuk menggenjot investasinya ke sistem dan teknologi informasi, ATM baru maupun pembukaan cabang baru, (munir. tujtkni blmls.ai.td)

Sumber : Bisnis Indonesia


Entri Populer