>>>Ekspansi Restoran Burger Kian Agresif
Fortune Food akan membuka 20 gerai lagi hingga tahun 2015
JAKARTA. Persaingan antar-restoran burger papan atas di Indonesia bakal semakin ketat. Belum setahun meramaikan pasar burger di Indonesia, kini PT Fortune Food Indonesia kembali membuka gerai tui biiri/i rpremium CarisJr yang keempat di Mal Central Park, Jakarta.
Carts Jr merupakan restoran cepat saji dari California yang sudah berusia 65 tahun. Direktur Pemasaran Carls Jr Chandra Fimianto bilang, bisnis restoran burger kian menjanjikan seiring berkembangnya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat Indonesia. "Memang, tipikal orang Indonesia belum makan kalau belum masuk nasi. Tapi seiring meningkatnya daya beli, menyantap burger sudah menjadi tren," kata Chandra kepada KONTAN, Senin (11/7).
Gerai Carls Jr pertama dibuka Agustus tahun lalu di Mal Grand Indonesia Setelah itu mereka buka lagi di Mal Emporium Pluit, La Piazza, dan Central Park yang diresmikan hari ini. Nah, rencananya mereka membuka gerai kelima di Summarecon Mal Serpong pada Oktober 2011.
Siap buka 20 gerai lagi
Fortune Food menargetkan akan membuka 20 gerai lagi hingga tahun 2015 mendatang. Selain Jakarta, mereka juga membidik wilayah Bandung dan Bali. Menurut Chandra, seluruh gerai mengusung konsep tempat kongko anak muda. "Kami menyasar kalangan menengah atas berusia muda, mereka pasar potensial. Itu alasan kami cuma buka di mal," jelas Chandra.
Chandra menargetkan, setiap gerai bisa melayani 300 sampai 500 pelanggan perhari. Jika target itu tercapai, maka omzet per gerai bisa mencapai Rp 600 juta per bulan atau Rp 7,2 miliar setahun. "Baru bisa balik modal sekitar tujuh tahun," kata Chandra. Sekarang inimenyantapburger sudahmenjadi tren dimasyarakat.
Chandra tak menampik persaingan burger merek asing kian ramai. Sebutlah ada Burger King. Maka, penambahan gerai tetap perlu untuk meningkatkan penetrasi pasar di tengah ketatnya persaingan. "Yang asli Amerika cuma dua, tapi masing-masing segmennya berbeda," kata Chandra
Meski burger asing kian menyesaki pasar dalam negeri, toh hal itu tidak menyurutkan Burger Blenger, salah satu burger merek lokal, untuk berekspansi. Erik Kadarman, pemilik Burger Blenger, bilang tahun ini akan menambah gerai satu lagi di Jakarta. Dengan begitu, Burger Blenger akan memiliki empat gerai di Jakarta Menghadapi maraknya persaingan, Erik berusaha menjaga brand lokal dengan harga yang lumayan kompetitif, yakni Rp 10.000-Rp 16.000 per porsi.
Erik kini memproduksi 7.000 burger per hari, dan 9.000 burger di masa liburan. "Omzet sebulan bisa Rp 2,1 miliar Tiap tahun pendapatan naik 30%," kata dia Erik memastikan tidak akan membuka gerai di pusat perbelanjaan. Bagi dia, tidak cuma orang yang masuk mal yang bisa menyantap burger. "Selain kualitas, strategi bisnis ditentukan informasi dan lokasi," kata Erik.
Sumber : Harian Kontan
Maria Rosita
Fortune Food akan membuka 20 gerai lagi hingga tahun 2015
JAKARTA. Persaingan antar-restoran burger papan atas di Indonesia bakal semakin ketat. Belum setahun meramaikan pasar burger di Indonesia, kini PT Fortune Food Indonesia kembali membuka gerai tui biiri/i rpremium CarisJr yang keempat di Mal Central Park, Jakarta.
Carts Jr merupakan restoran cepat saji dari California yang sudah berusia 65 tahun. Direktur Pemasaran Carls Jr Chandra Fimianto bilang, bisnis restoran burger kian menjanjikan seiring berkembangnya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat Indonesia. "Memang, tipikal orang Indonesia belum makan kalau belum masuk nasi. Tapi seiring meningkatnya daya beli, menyantap burger sudah menjadi tren," kata Chandra kepada KONTAN, Senin (11/7).
Gerai Carls Jr pertama dibuka Agustus tahun lalu di Mal Grand Indonesia Setelah itu mereka buka lagi di Mal Emporium Pluit, La Piazza, dan Central Park yang diresmikan hari ini. Nah, rencananya mereka membuka gerai kelima di Summarecon Mal Serpong pada Oktober 2011.
Siap buka 20 gerai lagi
Fortune Food menargetkan akan membuka 20 gerai lagi hingga tahun 2015 mendatang. Selain Jakarta, mereka juga membidik wilayah Bandung dan Bali. Menurut Chandra, seluruh gerai mengusung konsep tempat kongko anak muda. "Kami menyasar kalangan menengah atas berusia muda, mereka pasar potensial. Itu alasan kami cuma buka di mal," jelas Chandra.
Chandra menargetkan, setiap gerai bisa melayani 300 sampai 500 pelanggan perhari. Jika target itu tercapai, maka omzet per gerai bisa mencapai Rp 600 juta per bulan atau Rp 7,2 miliar setahun. "Baru bisa balik modal sekitar tujuh tahun," kata Chandra. Sekarang inimenyantapburger sudahmenjadi tren dimasyarakat.
Chandra tak menampik persaingan burger merek asing kian ramai. Sebutlah ada Burger King. Maka, penambahan gerai tetap perlu untuk meningkatkan penetrasi pasar di tengah ketatnya persaingan. "Yang asli Amerika cuma dua, tapi masing-masing segmennya berbeda," kata Chandra
Meski burger asing kian menyesaki pasar dalam negeri, toh hal itu tidak menyurutkan Burger Blenger, salah satu burger merek lokal, untuk berekspansi. Erik Kadarman, pemilik Burger Blenger, bilang tahun ini akan menambah gerai satu lagi di Jakarta. Dengan begitu, Burger Blenger akan memiliki empat gerai di Jakarta Menghadapi maraknya persaingan, Erik berusaha menjaga brand lokal dengan harga yang lumayan kompetitif, yakni Rp 10.000-Rp 16.000 per porsi.
Erik kini memproduksi 7.000 burger per hari, dan 9.000 burger di masa liburan. "Omzet sebulan bisa Rp 2,1 miliar Tiap tahun pendapatan naik 30%," kata dia Erik memastikan tidak akan membuka gerai di pusat perbelanjaan. Bagi dia, tidak cuma orang yang masuk mal yang bisa menyantap burger. "Selain kualitas, strategi bisnis ditentukan informasi dan lokasi," kata Erik.
Sumber : Harian Kontan
Maria Rosita