" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Agribisnis Jahe Merah

Agribisnis Jahe Merah

07/27/2011
Agribisnis Jahe Merah
Hujan Melimpah, Hasil Panen Jahe Merah Menyusut

Tinggi rendahnya produksi jahe sangat tergantung dengan cuaca. Semakin kering, bong-gol jahe pun semakin berkembang. Karena itu, tingginya curah hujan membuat produksi petani jahe merosot hingga 50%. Itulah yang menyebabkan harga melambung.

KENAIKAN harga jahe sebenarnya tidak hanya irr ladi untuk jenis jahe merah. Di pasar tradisional, h;uga jahe putih pun melonjak tajam. Menurut Suwarni, pedagang di Pasar Kemiri-.ku Depok, Jawa Barat,harga jahe sudah naik sejak dua bulan lalu. "Jahe besar yang sebelumnya Rp 18.000 per kilogram (kg), saat ini sudah mencapai Rp 20.000 per kg," kata Suwarni.

Untuk jenis kecil yang biasa dibeli penjual janin gendong harganya juga melonjak dan Rp lid.OOO per kg menjadi Rp 24.000 |er kg. Menurut Suwarni, kenaikan harga jahe tidak hanya terjadi di tingkat pedagang pengecer. Suwarni sudah harus membayar lebih mahal saat kulakan di Pasar Induk Kramat Jati.

"Saat ini, cuaca memang kurang bersahabat, sehingga stok berkurang," kata Sumardi Noor, Kepala Seksi Bimbingan Usaha Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian. Sumardi menambahkan, baik buruknya kuantitas dan kualitas jahe sangat dipengaruhi cuaca, terutama curah hujan. Menurutnya, waJaupun budidaya jahe merah atau jahe jenis lain cukup mudah, namun banyaknya asupan air justru akan menurunkan hasil panen dan kualitas jahe.

Sebenarnya pemerintah telah berupaya untuk untuk meningkatkan produksijahe. Salah satunya dengan sosialisasi penanaman jahe di pekarangan rumah. 1 ntuk mengatasi sempitnya lahan, pihaknya menganjurkan penggunaan polyback untuk media tanam jahe. Antonius Jarwoko. petani jahe asal Sumowono, Semarang, Jawa Tengah, sepakat dengan Sumardi Akibat hujan berkepanjangan, produksi jahe pun

Sebelumnyamenghasilkansatu ton jahe,saat ini hanya 5kuintal.merosot tajam. "Panen jahe tahun ini merosot hingga mencapai 50%," keluh Antonius. Menurut Antonius, biasanya, untuk petani pemilik lahan seluas seperempat hektare, mampu menghasilkan satu ton jahe. Tapi saat ini hanya menghasilkan lima kuintal jahe.

Namun demikian, Antonius tetap senang lantaran dengan harga jahe, terutama jahe merah, harganya terus meningkat.

Menurut Sumardi, sebenarnya budidayatanaman jahe tidak memerlukan perlakuan khusus, sebab setelah tanam, petani hanya perlu menjaga dari gangguan gulma dan melakukan penyiraman secukupnya.
Bibit ditanam dengan jarak 20 cm. Sedangkan penyiraman air bisa idlakukan dua kali sehari dalam kondisi kemarau. Untuk kondisi penghujan tidak perlu dilakukan penyiraman.

Walau |H-rlakukan hampir sama, namun lokasi tanam tiap jenis tanaman jahe agak berbeda. Jahe emprit sebaiknya ditanam pada ketinggian 200 meter (rn) -1.000 rn di atas permukaan laut (dpl). Jahe gajah di atas 400 rn - 800 rn dpl, dan jahe merah 200 rn - 600 m dpl. Selain ketinggian lokasi tanam, perlu juga diperhatikan pemilihan bibit. "Bibit merupakan varietas mumi yang tidak tercampur, berasal dari tanaman induk yang sehat dan berumur 8 -10 bulan," katanya.

Masa panen jahe dilakukan setelah umur setahun lebih. Produksi lebih bagus lagi kalau pakai pupuk kandang," kata Antonius yang juga produsen sirup jahe. Penggunaan pupuk kimia akan mengurangi khasiat jahe.

Sumber :Harian Kontan
Bambang Rakhmanto


Entri Populer