" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Produk Konsumsi Dongkrak Bisnis Pameran

Produk Konsumsi Dongkrak Bisnis Pameran


>>>>Produk Konsumsi Dongkrak Bisnis Pameran
Sejumlah event organizer serempak menggelar pameran pada Juni 2011
JAKARTA. Kebutuhan promosi yang terus menerus mengakibatkan bisnis event organizer (EO) terus tumbuh. Di bulan Juni ini, berbagai pameran berlangsung secara serentak di berbagai tempat.

Agus Riyadi, Brand Manager PT Debindo Mitra Dyanta-ma menuturkan, ada sejumlah faktor yang mendorong bisnis pameran marak belakangan ini. Pertama, pertumbuhan produk-produk konsumsi yang terus terjadi dan perlu di promosikan. Salah satunya adalah lewat pameran.

Kedua, daya beli masyara-kat yang meningkat. Ketiga, pengaruh penguatan rupiah terhadap dollar AS. Para distributor barang yang diuntungkan penguatan rupiah, banyak memberi rabat bagi promosi penjualan. "Apalagi Indonesia basisnya konsumsi," kata dia, Jumat (10/6).

Juni ini tergolong bulan sarat pameran. Sebut saja Festival Komputer Indohesia (FKP, dan International Communication Expo Forum (ICC) yang digelar oleh PT Dyandra Promosindo. Kemudian Pekan Raya Jakarta (PRT) yang digelar oleh PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo).Yang terbaru digarap Debindo adalah Indonesia Finan-cial Expo Forum 2011. Ini adalah event ekspo perdana di Indonesia yang menggelar produk keuangan bagi nasabah ritel.

Selain dari tiket pengunjung, pendapatanterbesar EO dari sewa booth.
Tahun ini, Debindo akan menggelar tujuh pameran, naik dari tahun lalu yang lima pameran. Dua pameran dikhususkan untuk pameran korpo-rat "Kami tertarik pameran korporat karena pendapatannya bisa tinggi," ungkap Agus.

Terbesar dari sewa

Debindo mengeluarkan biaya rata-rata satu event Rp 2 miliar-Rp 3 miliar. Tahun ini Debindo sudah menggelar tiga pameran, satu kali pameran bisa menjaring 20.000-200.000 pengunjung. Pendapatan Debindo adalah dari sewa booth dan tiket masuk. "Sekitar 70% omzet kami dapat dari sewa tempat," ungkapnya

Mirna Gozal, Manajer Hubungan Masyarakat Dyandra optimis tahun ini bisa menikmati kenaikan jumlah peng-unjung 25% dibandingkan tahun 2010. Ambil contoh untuk FKI dan ICC 2011 Dyandra mentargetkan 250.000 pengunjung, lebih tinggi dari pengunjung tahun lalu.

Mima mengaku, dengan har--ga tiket Rp 5.000 per pengunjung di hari biasa dan Rp 15.000 di Sabtu dan Minggu, Dyandra bisa meraup Rp 1,7 miliar-Rp 3,7 miliar dari tiket masuk dalam lima hari pameran.
Dyandra berharap nilai transaksi FKI dan ICC bisa mencapai Rp 600 miliar atau naik 20% dibandingkan 2010. Nilai transaksi ini yang berpengaruh kepada minat peserta untuk ikut pameran di masa mendatang. 

Sumber: Harian Kontan
Yudo Widiyanto, Veri Nurhansyah


Entri Populer