>>>>( Kreatif) Menyulap Wajan Jadi Antena Penangkap Sinyal Wifi
Lebih Murah, Jangkauan 10 Km Di tangan siswa SMK Nazhatut Thulab
Prajan, Kecamatan Camplong, wajanatau tempat penggorengan bisadisulap jadi antena penangkap sinyalwireless fidelity {wifi). Antena itudisebut antena Wajan Bolic.
JARINGAN internet tanpa kabel (wireless networking) dianggap lebih ekonomis jika dibandingkan dengan jaringan kabel. Namun, untuk meningkatkan jangkauan, jaringan tanpa kabel tersebut membutuhkan antena eksternal.
Antenanya biasa disebut high gain. Sayang, harga antena eksternal itu cukup mahal. Tapi, siswa SMK Nazhatut Thulab bisa menyiasati hal tersebut. Dengan menggunakan peralatan sederhana, mereka membuat sebuah antena dengan reflektor dari wajan yang kemudian disebut Wajan Bolic.
Guru Pembimbing SMK Nazhatut Thulab Mahbub Zumaroh menyatakan, untuk membeli antena high gain, harus mengeluarkan Rp 300 ribu. Namun, bila menggunakan Wajan Bolic, biayanya lebih murah. "Kalau pakai ini (Wajan Bolic, Red), Rp 150 ribu sudah cukup. Apalagi kalau menggunakan wajan bekas. Tentu lebih murah," terangnya.
Dia menjelaskan, biaya Rp 150 ribu tersebut digunakan untuk membeli seluruh kebutuhan peralatan. Buhan yang dibutuhkan, yaitu wajan, pipa paralon 3 inci, 1,25 inci masing-masing 50 sentimeter, dop (penutup) pipa paralon, lakban aluminium, dan USB wifi adapter.
Pembuatan wajan tersebut dimulai dengan melubangi bagian tengah wajan dengan dop paralon 3 inci. Kemudian, dop itu diletakkan di atas wajan dan dibaut kuat. Setelah itu, dop ukuran 3 inci yang lain disatukan dengan dop ukuran 1,25 inci. Pada dop 1,25 inci tersebut kemudian dipasang paralon 1,25 inci di salah satu ujung yang sudah dipasangi USB wifi adapter.
Setelah terpasang, bagian paralon ditutup paralon lain yang lebih besar, ukurannya 3 inci, sehingga yang tampak hanya paralon 3 inci dengan salah satu ujung tertutup dop. Sementara itu, pada bagian pipa tampak lubang tempat memasangkan kabel USB ke USB wifiadapter "Kalau bagian paralon sudah selesai, selanjutnya, salah satu ujung paralon dipasang ke dop yang menempel pada wajan tadi, tutur Mahbub.
Dia menuturkan, proses perakitan sangat sederhana. Namun, hasilnya memuaskan. Sebab, daya tangkap sinyal yang dihasilkan antena Wajan Bolic tersebut sanagt baik dan lebih stabil. Antena itu bisa menjangkau hingga 10 kilometer dari pemancar sinyal. Namun, Wajan Bolic juga memiliki kelemahan. Yaitu, tidak bisa bekerja jika ada penghalang antara wajan dan pemancar sinyal wifi. Baik berupa gedung maupun pohon. "Bahkan burung yang terbang pun bisa-bisa mengganggu karena menghalangi sinyal," tuturnya.
Selain itu, cara kerja lain yang harus diperhatikan adalah pemancar dan penangkap sinyal harus saling berhadapan. Istilahnya Line of Sight (pandangan lurus atau mata bertemu mata). "Jika ada penghalang, otomatis sinyal akan terganggu dan transfer data menjadi kacau, bahkan koneksi terputus," tutur Mahbub. (cl5/bh)
Sumber : jawa Pos
Lebih Murah, Jangkauan 10 Km Di tangan siswa SMK Nazhatut Thulab
Prajan, Kecamatan Camplong, wajanatau tempat penggorengan bisadisulap jadi antena penangkap sinyalwireless fidelity {wifi). Antena itudisebut antena Wajan Bolic.
JARINGAN internet tanpa kabel (wireless networking) dianggap lebih ekonomis jika dibandingkan dengan jaringan kabel. Namun, untuk meningkatkan jangkauan, jaringan tanpa kabel tersebut membutuhkan antena eksternal.
Antenanya biasa disebut high gain. Sayang, harga antena eksternal itu cukup mahal. Tapi, siswa SMK Nazhatut Thulab bisa menyiasati hal tersebut. Dengan menggunakan peralatan sederhana, mereka membuat sebuah antena dengan reflektor dari wajan yang kemudian disebut Wajan Bolic.
Guru Pembimbing SMK Nazhatut Thulab Mahbub Zumaroh menyatakan, untuk membeli antena high gain, harus mengeluarkan Rp 300 ribu. Namun, bila menggunakan Wajan Bolic, biayanya lebih murah. "Kalau pakai ini (Wajan Bolic, Red), Rp 150 ribu sudah cukup. Apalagi kalau menggunakan wajan bekas. Tentu lebih murah," terangnya.
Dia menjelaskan, biaya Rp 150 ribu tersebut digunakan untuk membeli seluruh kebutuhan peralatan. Buhan yang dibutuhkan, yaitu wajan, pipa paralon 3 inci, 1,25 inci masing-masing 50 sentimeter, dop (penutup) pipa paralon, lakban aluminium, dan USB wifi adapter.
Pembuatan wajan tersebut dimulai dengan melubangi bagian tengah wajan dengan dop paralon 3 inci. Kemudian, dop itu diletakkan di atas wajan dan dibaut kuat. Setelah itu, dop ukuran 3 inci yang lain disatukan dengan dop ukuran 1,25 inci. Pada dop 1,25 inci tersebut kemudian dipasang paralon 1,25 inci di salah satu ujung yang sudah dipasangi USB wifi adapter.
Setelah terpasang, bagian paralon ditutup paralon lain yang lebih besar, ukurannya 3 inci, sehingga yang tampak hanya paralon 3 inci dengan salah satu ujung tertutup dop. Sementara itu, pada bagian pipa tampak lubang tempat memasangkan kabel USB ke USB wifiadapter "Kalau bagian paralon sudah selesai, selanjutnya, salah satu ujung paralon dipasang ke dop yang menempel pada wajan tadi, tutur Mahbub.
Dia menuturkan, proses perakitan sangat sederhana. Namun, hasilnya memuaskan. Sebab, daya tangkap sinyal yang dihasilkan antena Wajan Bolic tersebut sanagt baik dan lebih stabil. Antena itu bisa menjangkau hingga 10 kilometer dari pemancar sinyal. Namun, Wajan Bolic juga memiliki kelemahan. Yaitu, tidak bisa bekerja jika ada penghalang antara wajan dan pemancar sinyal wifi. Baik berupa gedung maupun pohon. "Bahkan burung yang terbang pun bisa-bisa mengganggu karena menghalangi sinyal," tuturnya.
Selain itu, cara kerja lain yang harus diperhatikan adalah pemancar dan penangkap sinyal harus saling berhadapan. Istilahnya Line of Sight (pandangan lurus atau mata bertemu mata). "Jika ada penghalang, otomatis sinyal akan terganggu dan transfer data menjadi kacau, bahkan koneksi terputus," tutur Mahbub. (cl5/bh)
Sumber : jawa Pos
FERI MERDIANSYAH, Sampang