>>>>Cikal Bakal Sentra Sepatu Kota Kembang
Sentra sepatu di Jalan Kembang Bandung berdiri sejak 1961. Ini merupakan cikal bakal semua sentra sepatu di Bandung. Meski awalnya terkenal sebagai sentra sepatu bekas, banyak pedagang yang kini menjual sepatu industri rumahan, dari Cibaduyut sampai Tangerang.
JIKA Anda ingin berburu sepatu dengan harga murah di daerah Bandung, Anda bisa menjatuhkan pilihan pada sentra sepatu ini. Bila datang dari daerah Jakarta, Anda bisa turun di Stasiun Bandung dan naik kereta jurusan Stasiun Bandung-Cilalengka
Kemudian, turun di stasiun berikutnya, yaitu Ciekuda Pateuh. Begitu keluar stasiun, Anda pun segera melihat puluhan pedagang sepatu berjejer.
Kios pedagang di sini mayoritas berupa lapak kayu. Namun, ada juga yang menggelar lapak yang terbuat dari Jiger glass. Di sini, Anda bisa menemukan beragam sepatu mulai aan sepatu futsal, sepatu kets, sepatu pantofel, sepatu bot proyek dan sepatu bot untuk touring. Harganya mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 300.000 per pasang.
Di sentra ini, para pedagang biasanya memajang sepatu-sepatu merek terkenal. Namun, jangan heran, jika sepatu itu bukan sepatu yang dikeluarkan produsen pemilik merek terkenal itu.Menurut Suhanco yang termasuk pedagang pertama sekaligus Ketua Paguyuban Pedagang Sepatu Jalan Kembang Sepatu, saat ini, ada sekitar 39 pedagang sepatu yang mengadu nasibnya di sentra ini.
Suhanco yang datang dari Cianus bercerita, saat memulai usahanya tahun 1961, dia merupakan satu-satunya pedagang di sentra ini. Lambat laun, jumlah pedagang makin banyak.Karena pedagang yang rnakin banyak, mereka pun sepakat membentuk paguyuban untuk menampung kepentingan para pedagang. Sejak pertama berdiri sampai saat ini, Suhanco dipercayamenjadi ketua paguyuban.
Dulu, kata Suhanco, sentra ini terkenal sebagai pusat penjualan sepatu bekas. Namun, seiring perubahan jaman, banyak pedagang yang beralih menjual sepatu buatan lionie industry.Suhanco menjamin mutu sepatu yang di jual di sentra ini tetap bagus karena pedagang juga tidak mau mengecewakan konsumen. Mereka mengambil pasokannya dari perajin sepatu di Cibaduyut dan Tangerang
Pedagang lainnya, Oman telah berjualan sejak tahun 1981. Saat itu, kebanyakan pedagang masih muda, berusia 20 tahun dan 30-an tahun.."Para pedagang yang satu generasi dengan saya ada yang sudah meninggal atau pindah tempat," kata Oman.
Meski kini masih ada pedagang berusia muda, biasanya mereka adalah generasi penerus. Tapi adajuga yang merupakan pendatang baru, seperti Udin.Sejak sepuluh tahun lalu, Udin membuka lapak di sini. "Saya kena PHK, dan memutuskan berjualan sepatu di sini," ujar Udin. Dari hasil berjualan sepatu di sentra ini, cukup bagi Udin untuk menghidupi anak dan istrinya. Sayangnya, Udin tidak sempat mencicipi masa jaya sentra sepatu di Kembang Sepatu.
Menurut cerita Suhanco, saat sentra ini menjadi satu-satunya tempat penjualan sepatu di Bandung, kondisinya selalu ramai. Banyak pembeli dari luar kota datang. Tapi, jumlah pengunjung menurun setelah muncul sentra sepatu Cibage. "Padahal, pedagang di sana, biasanya juga pedagang yang awalnya berjualan di sini" ujar Suhanco.
Sumber: Harian Kontan
Dharmesta