" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kuras Kantong Sendiri demi Gaji Pegawai

Kuras Kantong Sendiri demi Gaji Pegawai


>>>>>>Kuras Kantong Sendiri demi Gaji Pegawai

Di tahun ke lima berusaha. Tuti Nurhayati jatuh bangkrut. Andai saja Tuti tak punya tekad kuat, mungkin ia sudah merumahkan-para pegawainya. Tapi Tuti bangkit kembali dengan keputusan meminjam uang ke bank untuk menutupi utang di bank lain serta untuk menggaji para pegawainya.

ADA 10 pegawai yang bekerja di Zhovy Toys, tempat usaha pembuatan boneka milik Tuti Nurhayati. Saban hari, mereka membuat pola boneka, mencetaknya di kain ros fur dan flannel kemudian menggunting kain dan menjahitnya Hingga di bagian akhir, mereka masukkan kapas dakron ke dalam tubuh boneka Jadilah boneka-boneka berbentuk binatang nan menggemaskan.

Setelah dikemas dalam plastik. Tuti membawa boneka-boneka itu ke toko rekanannya. Antara lain, toko-toko yang ada di ITC Kuningan, ITC Mangga Dua. mall Ambasador, hingga toko-toko di Asemka, Kota, Jakarta Pusat. Tuti rutin melakukan kegiatan tersebut hingga lima tahun awal.

Tahun 2006. Tuti berhadapan dengan masalah besar. Usahanya terpuruk ditandai-nya dengan merosotnya permintaan boneka. "Saat itu. saya sedang diuji." ujar Tuti mengenang. Sampai sekarang, ia bahkan tidak tahu mengapa toko-toko boneka rekanannya menurunkan jumlah pesanan saat itu. Mereka beralasan, permintaan pembeli turun.

Dampaknya, Tuti kehabisan modal untuk membeli bahan baku boneka. Maklum, pemasok kain bahan boneka Tuti dari Cikarang dan Bekasi selalu meminta bayaran tunai. Bila tidak, kain tak dikirim." ujar Tuti.

Di lain sisi, Tuti juga memikirkan roda usahanya harus tetap berjalan lantaranada 10 pegawai dan keluarganya yang bergantung pada usaha bonekanya Mereka harus tetap menerima gaji demi menghidupi keluarganya.

Meski usahanya berjalan tersendat. Tuti bertekad tidak memutus hubungan kerjanya dengan para pegawainya Dari bahan yang masil) tersisa di bengkel. Tuti minta pegawainya terus memproduksi boneka

Ia pun mengontak beberapa toko agar mau membeli bonekanya la menegosiasikan sistem pembayaran dengan pemasok bahan, yakni mereka akan dibayar tunai bila toko rekanannya sudah memberikan pembayaran. "Kondisi ini berlangsung setahun." ujarnya

Tak pelak, mengecilnya pesanan membuat produksi boneka Tuti juga sedikit. Demi menggaji pegawainya Tuti menggunakan uang tabungan pribadinya Tabungan saya sampai habis untuk nombokin," ujarnya

Saat usaha dalam kondisi terpuruk. Tuti juga dihadapkan dengan masalah kredit. Bank swasta tempatnya meminjam uang untuk modal usaha datang menagih.Tak ada pilihan lain. Tuti memutuskan untuk meminjam uang dari bank pemerin-
tah untuk menutupi utang di bank lain. Bila tidak, ia tak bisa membeli bahan baku dan menggaji karyawannya

Tuti yang tengah terbelit utang dan keputusasaan lantaran sepi permintaan hanya mengandalkan pesanan dari kawan-kawan suami Tuti yang bekerja di bank swasta. "Mereka memesan boneka untuk anaknya" ujarnya Namun, pesanan tak selalu datang tmp han

Saat bertahan di masa sulit, peluang itu kembali datang saat ajakan ikut pameran datang dari kelurahan dan kecamatan tempatnya tinggal di Kemayoran. Dari pameran itu. Tuti mendapat langganan baru.

Beruntun setelah pameran itu, ajakan ikut pameran terus berdatangan. Salah satunya dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan DKI Jakarta yang menawarkan agar Tuti buka stan di pameran Inakraft di Jakarta Convention Centre,lalu di Pekan Raya Jakarta "Dari pameran-pameran itu. hasilnya lumayan, ujarnya Permintaan boneka terus berdatangan.

Meski pesanan mulai datang. Tuti tetap menjalankan ritual awal saat membuka usaha boneka yakni keluar masuk toko menawarkan bonekanya Maklum, persaingan usaha pembuatan boneka mengetat.

Sambil berkeliling dari toko ke toko. Tuti manfaatkan untuk mengamati boneka-boneka keluaran terbaru. Sesampainya di bengkel, ia pun menyampaikan model boneka milik produsen lain ke pegawainya

Ia pun lantas melakukan inovasi dengan menambah pernak-pernik pada bonekanya, seperti pita "Intinya, boneka harus berpenampilan cantik," ujarnyaStrategi itu rupanya ampuh. Pesanan kembali mengalir ke Zhovy Toys.

Sumber : Harian Kontan
Gloria Natalia

Entri Populer