" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Juswardy, Wirausahawan yang Hobi Melukis Chinese Painting dan Kaligrafi

Juswardy, Wirausahawan yang Hobi Melukis Chinese Painting dan Kaligrafi


>>>Juswardy, Wirausahawan yang Hobi Melukis Chinese Painting dan Kaligrafi

Tetap Rendah Hati meski Sempat Raih Juara di Beijing

Kalau sedang berkunjung ke Tiongkok, Juswardy mengaku mencoba mencari-cari seniman kaligrafi yang cukup handal, sehingga bisa saling share, meski hanya sebentar. Menurutnya, pertemuan-pertemuan itu menyisakan banyak pengalaman berharga.

DENGAN rendah hati, Juswardy katakan masih belum bisa dibandingkan dengan seniman kaligrafi senior lainnya, dia tidak ragu untuk mengikuti berbagai perlombaan. "Dengan lomba kita jadi bisa mengukur kemampuan kita. Sekaligus juga mencuri ilmu dari para senior melalui karya-karya mereka," kata pria bernama Tionghoa Yong Chin Siong itu bijak.

Tak heran, dia pun mengaku sudah beberapa kali mengikuti perlombaan di Tiongkok, Korea, dan Indonesia. Berbagai penghargaan pun sudah dia kan-tongi. Namun, bukan Juswardy namanya jika merasa puas. Bahkan ketika banyak penghargaan dia kantongi, dia masih merasa belum apa-apa jika dibandingkan pekaligrafer lainnya. Dia akui, penghargaan yang paling berharga dia .dapatkan ketika dia memenangkan kejuaraan di Beijing pada 2008 silam.

Karena prestasinya itu, dia masuk dalam jajaran 100 seniman kaligrafi berkelas dari seluruh dunia. Di sana, dia mewakili Indonesia. "Bagi saya, itu merupakan sebuah prestasi spektakuler, sekaligus tantanganbagi saya. Tantangan bagaimana ke depan, saya tetap bisa konsisten menghasilkan karya-karya kaligrafi, di tengah kesibukan utama saya sebagai pengusaha," tutur pria yang lebih banyak mengambil inspirasi karyanya dari objek pemandangan.

Meski enggan merinci secara detil jenis pekerjaannya saat ini, dia mengaku, 10 tahun belakangan juga mulai melebarkan sayap usahanya dengan membuka usaha pengemasan kaligrafi. Usaha yang diakuinya belum banyak dilirik orang.

"Saya memulai usaha sampingan ini setelah sebelumnya belajar langsung kepada ahlinya di Beijing. Butuh waktu lama, karena pengerjaannya cukup detil dan handmade. Jadi sangat bergantung pada ketelitian si pekerja," paparnya. Belakangan, sesudah mengaku menguasai teknik pengemasan kaligrafi, Juswardy pun memberanikan diri untuk terjun di bidang tersebut.


Sumber: Indo Pos

Entri Populer