>>>>>BJB Siapkan Dana Rp 50 M untuk UMKM
Melihat pasar di Kota Depok yang sangat potensial mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan untuk menggairahkan sektor usaha tersebut di tengah masyarakat, Bank Jabar-Banten (BJB) Cabang Depok akan menucurkan kredit senilai Rp 50 miliar pada 2011 ini. "Depok sangat potensial berkembangnya UMKM. Sebab Depok itu merupakan kota permukiman," ujar Kepala BJB Cabang Depok, Wawan Irianto di Depok, Kamis (24/3).
Menurut Wawan, sebagai kota permukiman, banyak usaha yang dapat ditumbuhkan di Depok. Contohnya, usaha di bidang kos, kontrakan, pemukiman, dan apartemen. Kemudian, di bidang makanan atau kuliner, pendidikan berkualitas serta kesehatan. Baik itu rumah sakit, klinik, pengobatan altematif, dan pijat refleksi.
"Hampir 60 persen warga Depok mencari uang di luar Depok. Indikasi ini bisa dilihat, setiap harinya 500.000 motor dan 150.000 mobil keluar dan masuk ke Depok pada pagi dan sore. Mereka stres mencari uang dan sektor-sektor itu dibutuhkan," tandasnya.
Wawan menegaskan, pengucuran dana pinjaman cukup mudah. Syaratnya, pengusaha itu memiliki perusahaan dan tidak termasuk pengusaha daftar hitam. Ketua Gakindo Kota Depok, Eddy Faisal, mengatakan, UMKM di Depok sangat potensial untuk berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan pengusaha yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Tak hanya itu, para pengusaha harus memiliki profesionalitas dan etika yang baik. Sehingga bank percaya dan dapat mengucurkan dana pinjaman. "Saat ini sudah saatnya pengusaha di Kota Depok, ter-utama jasa dan kontruksi, tidak mengandalkan proyek APBD. Proyek APBD itu anggaplah sebuah pemberian. Mulai sekarang pengusaha itu harus kreatif dan inova-tif,"ujamya.
Faisal menyatakan, peran media sangat dibutuhkan untuk membangun Kota Depok. Pemberitaan yang konstruktif dapat mengundang minat investor menanamkan modalnya di Depok.
Melihat pasar di Kota Depok yang sangat potensial mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan untuk menggairahkan sektor usaha tersebut di tengah masyarakat, Bank Jabar-Banten (BJB) Cabang Depok akan menucurkan kredit senilai Rp 50 miliar pada 2011 ini. "Depok sangat potensial berkembangnya UMKM. Sebab Depok itu merupakan kota permukiman," ujar Kepala BJB Cabang Depok, Wawan Irianto di Depok, Kamis (24/3).
Menurut Wawan, sebagai kota permukiman, banyak usaha yang dapat ditumbuhkan di Depok. Contohnya, usaha di bidang kos, kontrakan, pemukiman, dan apartemen. Kemudian, di bidang makanan atau kuliner, pendidikan berkualitas serta kesehatan. Baik itu rumah sakit, klinik, pengobatan altematif, dan pijat refleksi.
"Hampir 60 persen warga Depok mencari uang di luar Depok. Indikasi ini bisa dilihat, setiap harinya 500.000 motor dan 150.000 mobil keluar dan masuk ke Depok pada pagi dan sore. Mereka stres mencari uang dan sektor-sektor itu dibutuhkan," tandasnya.
Wawan menegaskan, pengucuran dana pinjaman cukup mudah. Syaratnya, pengusaha itu memiliki perusahaan dan tidak termasuk pengusaha daftar hitam. Ketua Gakindo Kota Depok, Eddy Faisal, mengatakan, UMKM di Depok sangat potensial untuk berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan pengusaha yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Tak hanya itu, para pengusaha harus memiliki profesionalitas dan etika yang baik. Sehingga bank percaya dan dapat mengucurkan dana pinjaman. "Saat ini sudah saatnya pengusaha di Kota Depok, ter-utama jasa dan kontruksi, tidak mengandalkan proyek APBD. Proyek APBD itu anggaplah sebuah pemberian. Mulai sekarang pengusaha itu harus kreatif dan inova-tif,"ujamya.
Faisal menyatakan, peran media sangat dibutuhkan untuk membangun Kota Depok. Pemberitaan yang konstruktif dapat mengundang minat investor menanamkan modalnya di Depok.
Sumber : Berita Kota