" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Usaha kuliner dapat bantuan peralatan

Usaha kuliner dapat bantuan peralatan

Kementerian Koperasi dan UKM memberi bantuan perkuatan peralatan penunjang produktivitas koperasi dan usaha mikro kecil (KUMK) di lokasi wisata terutama usaha kuliner.

Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Bisnis Kementerian Koperasi dan UKM Endah Srinarni mengatakan bantuan ini diberikan karena wisata kuliner saat ini tengah tren di berbagai daerah. Bantuan peralatan diharapkan bisa mendorong usaha mereka secara optimal.

"Dalam beberapa tahun belakangan, ada perubahan paradigma di kalangan wisatan domestik. Jika selama ini wisatawan hanya mencari suvenir, sekarang juga mencari makanan khas daerah," ujarnya, pekan lalu.

KUMK sebagai pelaku usaha di bidang kuliner, khususnya di bidang makanan dan minuman, sangat membutuhkan peralatan. Secara khusus dimaksudkan untuk menunjang peningkatan produksi dan kualitas produknya.

Pada umumnya produksi makanan dan minuman didominasi oleh kaum perempuan. Karena itu program bantuan Kementerian Koperasi dan UKM sangat bermanfaat bagi mendukung program pemberdayaan perempuan pada tataran ekonomi kerakyatan.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari menambahkan bantuan peralatan merupakan bantuan sosial. Sebenarnya pemberian peralatan pendukung itu tidak terlalu spesifik.

"Kami memberikan fasilitas pendukung itu, berdasarkan beberapa catatan penting dari pengalaman selama ini. Kami selalu minta mereka berdaya saing tetapi sekadar meminta."

Pelaku usaha mikro tidak mungkin bisa memiliki daya saing jika tidak diberi fasilitas berupa peralatan atau mesin. "Kalau mereka hanya mengandalkan pembuatan makanan dan minuman secara tradisional, bagaimana bisa bersaing dengan produk yang dihasilkan industri besar dari kota-kota besar."

Atas kekeliruan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM berinisiatif memberi bantuan sosial melalui peralatan. Dengan dukungan ini, komoditas yang dihasilkan diharapkan bisa bersaing, sebab tingkat produksinya juga bisa lebih besar dibandingkan dengan pembuatan manual.

"Kami tidak berbicara besaran biaya yang diberikan melalui bantuan sosial. Yang menjadi target adalah, mereka harus bisa bersaing. Solusi harus diberikan kepada KUMK, dan peningkatan kapasitas mereka tidak hanya bisa dengan sekadar wacana, namun harus konkret."

Entri Populer