" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Teh Berkembang Pesat

Bisnis Teh Berkembang Pesat

BISNIS teh, khususnya di kawasan Pecinan kian menjamur. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya kedai khusus untuk minum teh atau sekedar stan menjual teh kemasan, sampai kepada bisnis pernak-pernik teh.

Kian menjamurnya bisnis itu dibenarkan Linda Bunawan, salah seorang pemilik toko pernak-pernik teh di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. Mengambil lokasi di pusat belanja kawasan Pecinan, dirinya melihat bahwa potensi bisnis teh sangat potensial.

Bagaimana tidak, setelah tiga tahun membuka usaha, dirinya melihat bisnis serupa berkembang dengan pesat di kawasan yang sama. "Dulu nggak banyak. Sekarang semakin banyak. Tidak hanya menjual teh kemasan saja, tapi juga mulai bermunculan kedai teh," ungkapnya pengusaha yang lebih mengkhususkan diri menjual perlengkapan minum teh, ketimbang produk tehnya.

Hal itu tentunya menjadi parameter bahwa teh dalam komunitas Tionghoa merupakan sesuatu yang penting. Dia pun mengakui, bahwa sebagian besar masyarakat Tionghoa merupakan konsumen fanatiknya.

"Betul. Saya rasa teh sudah tidak bisa dipisahkan dari budaya masyarakat Tionghoa. Makanya bisnis ini jalan." tambahnya, mengenai hal itu juga dibenarkan Risma Himawan, salah seorang staf kedai teh di kawasan yang sama.

Menurutnya, minum teh tidak sekedar me-neguknya tetapi ada seni tersendiri. Maka itu, tidak mengherankan jika masyarakat Tionghoa sangat lekat dengan tradisi minum teh. "Kebutuhan mereka terhadap leh seperti menghirup udara. Sangat penting," ucapnya.

Dia lantas menjelaskan cara penyajian minum teh ala Tiongkok, yaitu dengan menggunakan mangkuk dan gelas. "Mangkuk berfungsi sebagai tempat meneguk (eh dangeiasnya berfungsi untuk mencium aroma teh. Caranya, teh diseduh di dalam poci dari tanah liat kemudian dituangkan ke dalam cangkir. Aroma teh dihirup oleh tamu sebelum dituangkan olehnya ke dalam gelas, baru diminum," paparnya panjang lebar.

Untuk itu dirinya melihat bahwa potensi bisnis itu sangat besar. Itu terlihat dari banyaknya pengunjung kedai teh miliknya. "Ramainya kalau siang dan sore. Biasanya merekadatang berkelompok. Dan semakin hari tidak lagi didominasi kaum tua saja, tapi juga beberapa dari kalangan anak muda,"jelasnya.

Diajuga menjelaskan, bahwa kebanyakan masyarakat Tionghoa menyukai leh hijau ketimbang jenis teh lainnya. Alasannya, karena teh hijau dipercaya memiliki khasiat kesehatan. Tidak hanya itu. di kedai teh itu. konsumen bisa datang, sambil melihat teh merekadiracik. Di beberapa meja, juga tertulis sejarah soal teh.

Pada sekitar 2737 SM seorang Kaisar bernama Shen Nung dari provinsi Yunan, Tiongkok sedang memasak air untuk minuman beliau. "Tiba-tiba sehelai daun kering melayang masuk ke dalam jerang air mendidih itu. Air seduhan daun tersebut menghasilkan sebuah minuman baru dengan aroma khas yang wangi," ungkapnya bercerita.

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/

Entri Populer