" Status YM ""
ukm indonesia sukses: UKM di 7 provinsi sulit ekspansi

UKM di 7 provinsi sulit ekspansi

JAKARTA Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tujuh provinsi kesulitan ekspansi usaha yang terindikasi dari serapan pembiayaan masih sangat rendah. Bahkan serapan modal kena dan investasi yang digunakan pelaku UMKM di beberapa daerah cenderung menurun. Ketujuh provinsi itu adalah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengga-ra.Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara, Papua Barat, serta Bangka Belitung dengan penggunaan kredit bank tergolong paling rendah mayoritas di bawah Rp5 triliun.

Untuk UMKM di Sulawesi Barat memiliki serapan pembiayaan paling buruk yaitu pada posisi Mei 2010 penggunaan kreditnya turun menjadi Rp710 miliar, padahal pada akhir tahun lalu sempat menyerap hingga Rpl.81 triliun. Selama 5 bulan pertama tahun ini turun 60,77%. Apabila dibandingkan denganwilayah luar Jawa sepertti UMKM di Sumatra Utara dapat menyerap pembiayaan hingga Rp42,22 triliun dan di Sulawesi Selatan mencapai Rp28,70 triliun serta Kalimantan Timur mencapai Rpl7,77 triliun.

Pakar UMKM Fadjar Sofyar menjelaskan memang persoalan UMKM di tujuh provinsi yang masuk kawasan Indonesia bagian Timur itu cukup kompleks terutama dengan dibukanya perdagangan bebas membuat arus barang menjadi tidak terbendung dan membuat pelaku usaha didaerah sulit untuk ekspansi. Fadjar yang juga mantan Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM berpendapat untuk memecahlan persoalan UMKM di Indonesia ini diperlukan adanya peran yang lebih kuat dari pemerintah daerah dan pusat untuk membuat data based bidang pengembangan UMKM yang menjadi prioritas untuk dibiayai.

"Kalau sudah ada blueprint sektor UMKM wing menjadi prioritas di setiap daerah, lembaga pembiayaan juga semakin fokus menyalurkan dananya, karena dengan volume usaha UMKM yang sangat luas tidak mungkin semuanya dibiayai secara bersamaan," jelasnya kemarin. Fadjar menuturkan persoalan UMKM di daerah masih terkait dengan masalah klasik a.l berkaitan dengan lemahnya sumber daya manusia, persoalan manajemen dan pengelolaan bisnis yang membuat tidak efisien dan pada akhirnya membual kesulitan untuk mengakses pembiayaan.

Entri Populer