" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pembiayaan UKM ditargetkan Rp20 miliar tahun ini

Pembiayaan UKM ditargetkan Rp20 miliar tahun ini

Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) menargetkan pembiayaan dari bank sebesar Rp20 miliar yang akan difasilitasi penyalurannya kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Jabodetabek pada tahun ini. Bambang Suharto, Ketua KKMB, mengemukakan target pencairan kredit untuk mitra mereka, yakni UMKM, bisa lebih besar apabila seluruh personel KKMB di ke-33 provinsi aktif melakukan pendampingan terhadap seluruh UMKM.

"Akan tetapi, saya belum bisa mengumumkan berapa . besar jumlah dana yang telah berhasil diserap UMKM secara nasional, karena laporannya akan kami umumkan pada setiap semester," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Menurut dia, target yang difasilitasi bagi pelaku UMKM sebesar Rp20 miliar, bisa jauh lebih besar realisasinya, karena pada tahun ini saja ada seorang debitur yang akan menerima pembiayaan senilai Rp3,7 miliar.

Penyaluran tersebut merupakanrekor terbesar untuk satu debitur, karena selama ini belum ada pelaku UMKM yang dipercaya perbankan mengalokasikan dananya untuk seorang debitur atas fasilitasi lembaga KKMB, terutama apabila datang dari kalangan usaha kecil Target penyaluran untuk Jabodetabek senilai Rp20 miliar merupakan peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata penyaluran sebelumnya untuk wilayah ibu kota dan sekitarnya masih di bawah Rpl5 miliar, termasuk untuk usaha mikro maupun kecil dan menengah.

Adapun untuk penyaluran bagi pelaku usaha mikro, rata-rata kebutuhan mereka Rp400.000- Rp600.000, meski ada yang menerima pembiayaan di atas Rpl juta, tetapi debitur penerima kredit tersebut sangat terbatas jumlahnya.KKMB di wilayah jabodetabek merupakan paling aktif melakukan pendampingan terhadap UMKM untuk mendapat permodalan dari perbankan.

"Kami harus mengakui jika personel KKMB di daerah kurang aktif," ungkap Bambang. Meski demikian, tambahnya, aktif tidaknya KKMB di setiap provinsi bergantung pada kemauan pemerintah setempat serta sosialisasi yang dilakukan Bank Indonesia atas kehadiran KKMB di setiap provinsi maupun kabupaten/kota mana saja yang terdapat layanan kelompok itu.

Apabila pejabat daerah agresif memberdayakan pelaku sektor riil, seperti yang dilakukan Provinsi Bali, dana yang telah dialokasikan perbankan untuk permodalan mencapai Rp4 miliar. Sementara itu, kendala internal yang dihadapi KKMB dalam fungsi dan perannya mendampingi UMKM mengakses pembiayaan ke perbankan, salah satu di antaranya kurang memahami tugasnya sebagai tenaga profesional mumi yang harus sabar melakukan pendampingan.

"Bagi rekan kami yang berhasil melaksanakan fungsi dan tugasnya menjadi tenaga pendamping, kesejahteraan mereka umumnya sangat lumayan, karena mampu membeli kendaraan mobil maupun rumah. Sayangnya tidak semua personel KKMB memahami secara mendasar tugas tersebut."

Entri Populer