" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ekspor nonmigas UMKM diharapkan naik 40% Jumlah UKM tumbuh 15% tahun ini

Ekspor nonmigas UMKM diharapkan naik 40% Jumlah UKM tumbuh 15% tahun ini

JAKARTA Kontribusi usahamikro kecil menengah (UMKM) terhadap ekspor nonmigas diharapkan meningkat 40% tahun ini atau sekitar US$28 miliar. Kementerian Koperasi dan UKM meningkalkan kemampuan manajerial ekspor pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kontribusi kelompok ini dari sektor nonmigas yang pada tahun lalu masih tercatat sekitar USS20 miliar.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, mengemukakan sudah saatnya UMKM meningkatkan kontribusi dari sektor ekspor nonmigas. Karena itu, instansinya memberi pelatihan agar bisa memahami dan mengetahui seluk-beluk kegiatan ekspor.

"Melalui pelatihan, kami mengharapkan agar mereka bisa memahami secara mendasar proses dan juga komoditas unggulan apa saja, serta negara mana tujuan ekspor yang bisa member nilai ekonomi lebih," ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Sekitar 70 pelaku UMKM mengikuti pelatihan yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UKM kemarin.Untuk lebih memahami sistem ekspor, Kementerian Koperasi dan UKM menghadirkan para pakar dari Lembaga Pengelola Ekspor Indonesia (LPE1).

Setelah menerima pelatihan tersebut, kontribusi UMKM yang jumlahnya sekitar 51 juta, diyakini bisa meningkatkan kontribusi dari sektor ekspor nonmigas ke tingkat persentase lebih tinggi. Keinginan yang hendak dicapai, kata Agus, setidaknya pada kisaran angka 40%. Berdasarkan data Kemenkop, asumsi kontribusi sebesar USS20 miliar pada tahun lalu, disumbangkan oleh 99,99% pelaku UMKM yang mendominasi jumlah seluruh pengusaha nasional.

Sisanya adalah pelaku usaha skala besar. Total kontribusi seluruh pelaku usa-ha ketika itu US$97,5 miliar, sehingga kontribusi UMKM hanya sekitar US$20 miliar. Menurut Agus Muharram, sebagian besar dari pemain UMKM tersebut, belum memiliki kapasitas sebagai pelaku eksportir.

"Mereka hanya berperan pada penciptaan komoditas, sedangkan untuk ekspornya masih dipercayakan kepada pelaku UMKM, skala kecil dan menengah," ujarnya. Untuk mendorong jumlah pelaku usaha mikro dan kecil menjadi pelaku ekspor, pertumbuhan dan pemerataan kemampauan akan tercapai. Jika sisi pertumbuhan tercapai, hal itu semakin meningkatkan kapasitas ekspor yang bisa-dinikmali oleh pelaku usaha mikro dan kecil khususnya.

Jumlah UMKM pelaku L-kpor yang hendak dicapai menuju pemerataan bagi kesejahteraan pelakunya sekitar 12,5 juta. "Jumlah ini sudah sangat membantu untuk pemerataan." Jika mampu mencapai total pelaku sebanyak itu, Agus Muharram optimistis Indonesia sudah bisa bersaing secara global, termasuk dalam perdagangan bebas Asean dengan China (ACFTA) maupun dengan negara lain.

Tumbuh 15% Jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tahunini diprediksi naik antara 10% dan 15% tahun ini dari tahun lalu. Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan optimistis tahun ini jumlah pelaku UKM bisa tumbuh dipicu oleh membaiknya iklim investasi dan kemudahan permodalan. "Jumlah kuantitas secara pasti belum dapat dipastikan tetapi secara persentase bisa," katanya.

Senada dengan Menkop, Ketua DPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa Mahmud mengatakan pertumbuhan pelaku UKM tahun ini akan terjadi mengingat di sektor usaha besar juga mengalami kenaikan.

Entri Populer