Halaman

Penyerapan KUR Hanya 10%

2011, Pemprov Siapkan Rp 200 Miliar untuk Membina KUMKM
Penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) belum menggembirakan. Dari target pemerintah sepanjang 2010 sebesar Rp 20 triliun, penyerapan KUR hingga saat ini baru mencapai Rp 2 triliun, atau- 10 persennya. Padahal, asumsinya penyerapan per kuartal mencapai Rp 5 miliar. "Ini terjadi karena masih adanya penyesuaian dengan kebijakan-kebijakan baru, baik penghapusan BI checking, penurunan suku bunga KUR 2 persen, juga penambahan jumlah perbankan penyalur KUR dari 6 bank menjadi 19, setelah ditambah 13 bank pembangunan daerah," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, seusai pembukaan Pameran Produk KUMKM Perempuan Sartika V dan Expo Pembiayaan di Gedung Sentral Bisnis KUMKM (Senbik) Dinas KUMKM Provinsi Jawa Barat, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Kamis (20/5).

Untuk meningkatkan serapan, menurut Agus, Kementerian KUMKM akan meningkatkan program sosialisasi, termasuk menambah jumlah pendamping UMKM. "Masih ada waktu. Lagj pula walaupunberat, kalau pada triwulan pertama target tidak tercapai, perbankan pasti akan menggenjotnya pada triwulan kedua," katanya

Sementara itu, Pemimpin Kantor Bank Indonesia Bandung Yang Ahmad Rizal menyatakan, penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jabar pada triwulan I/2010 tumbuh 26,03 persen menjadi Rp 83,41 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Per Maret 2010, komposisi kredit UMKM mencapai 7640 persen dari total penyaluran pinjaman sebesar Rp 109,17 triliun.

"Saat ini kredit UMKM mendominasi dibandingkan dengan pinjaman lainnya. Komposisi kredit UMKM cukup tinggi. Peluang perbankan untuk ekspansi kredit UMKM terbuka lebar. Di sisi lain, saat ini perbankan di Jabar memang sedang gencar menyalurkan kredit UMKM," katanya.

Alokasi Rp 200 miliarSementara itu, seusai membuka pameran. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, Pemprov Jabar akan mengalokasikan Rp 200 miliar untuk pembinaan KUMKM pada 2011. Separuhnya, Rp 100 miliar, akan digunakan

untuk program pinjaman berbunga lunak dan sisanya untuk mendorong pertumbuhan pengusaha mikro baru. Dengan program tersebut, gubernur berharap dalamjangka panjang ditargetkan jumlah pengusaha di Jabar mencapai angka ideal, 2,5 persen dari jumlah penduduk. "Jumlahpengusaha di Jabar masih kurang dari 1 persen. Singapura saja jumlahnya sudah 7,5 persen," kata Gubernur.

Gubernur menambahkan, alokasi pembinaan KUMKM Jabar saat ini baru mencapai Rp 30 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 21 miliar di antaranya disalurkan melalui Dinas KUMKM Jabar, termasuk di dalamnya program bantuan sosial Rp 956 miliar.Untuk tujuan serupa, secara nasional Kementerian KUMKM akan menyalurkan bantuan langsung bagi 2.600 koperasi dan kelompok usaha kecil dalam bentuk modal.