" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Menkop dan UKM Minta Permudah Penyaluran KUR

Menkop dan UKM Minta Permudah Penyaluran KUR

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengakui, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai saat ini masih kurang sosialisasi, bahkan ada masyarakat yang belum tahu KUR itu apa. Menkop dan UKM dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Koperasi dan UKM Tahun 2010 di Jakarta. Selasa (18/5). mengatakan, kurangnya sosialisasi tentang KUR diakui merupakan kesalahan pemerintah, baik dari tingkat menteri hingga tingkat kepala dinas di wilayah-wilayah.

Hal itu menjadi indikasibahwa sosialisasi tentang KUR masih sangat minim sampai saat ini. "Sosialisasi kita ter-nyata masih minim. DPR juga mengkritik kami." ujarnya. Fakta itu tidak akan mem-at pihaknya berkecil hati api justru berterima kasih endapat masukan. Kalau a feedback semacam itu ja-gan kecil hati. Justru kita harus berterima kasih karena kita tidak bisa bercermin pada diri sendiri." katanya.

Untuk itu. pihaknya berte-ikad akan mengoptimalkan so-I stalisasi KUR kepada masyarakat di tanah air. Meski bukan pemerintah yang menyalurkan, tetapi pihaknya me-nyadari peran dan fungsi pemerintah sebagai fasilitator untuk mensosialisasikan program KUR.

Pihaknya juga menekankan akan memangkas proses birokrasi yang berbelit agar penyaluran KUR tidak terhambat. "Saya imbau kepada kepala dinas di daerah agar rajin berinteraksi dengan masyarakat." jelasnya. Sampai saal ini pihaknya belum akan menerapkan relaksasi lebih jauh terhadap program KUR. tetapi akan mengoptimalkan sosialisasi. Pemerintah sudah merelak-sasi KUR dengan menghilangkan beberapa hambatan, pe-merintah sudah mengupayakan pemangkasan suku bunga.

Sampai saat ini. penyaluran KUR mengalami perlambatan di mana sampai awal Mei 2010 dana KUR yang tersalur baru Rp2 triliun. Padahal tahun ini penyaluran program tersebut ditargetkan Rp20 triliun. Bunga tinggi Sementara itu. Mantan Ketua Umum Dekopin. Adi Sasono, menilai, lingkat suku bunga program KUR yang dipatok 14 persen per tahun masih terlalu tinggi.

"Suku bunga 14 persen per tahun untuk KUR ritel dan 22 persen per tahun untuk KUR sektor mikro seharusnya bisaditurunkan lagi." katanya. Ia mengatakan, selisih (spread yang terlampau jauh dari suku bunga acuan hingga mencapai tujuh persen cenderung menjadi indikasi yang tidak sehat.

Menurut Adi. di perbankan asing di luar negeri, umumnya spread suku bunga pinjaman dengan suku bunga acuan dipatok di kisaran tiga persen. Kalau spread terlalu lebar itu tidak sehat, jadi usahakan agar bunga KUR segera diturunkan. Apalagi dalam program KUR. pemerintah telah menanggung agunan 70 persen melalui perusahaan penjamin dan sisanya 30 persen ditanggung perbankan

Entri Populer