" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Inspirasi Wirausaha

Inspirasi Wirausaha

Mengoptimalkan potensi kerajinan Tasikmalaya
Menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2004 tak lantas membuat sengsara Dedi Abdul Muiz. Diawali niat membantu usaha orang tuanya, lelaki Tasikmalaya kelahiran Surabaya tahun 1975 itu sukses membangun Sentra Kerajinan Bambu (SKB) Putra dengan orientasi pasar ekspor.

Dedi mulai bekerja sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan alr minum dalam kemasan di Tasikmalaya, tak lama setelah menamatkan pendidikan diploma-1 jurusan komputernya 15 tahun lalu. Setelah sempat menapaki karier sebagai seles representative, dia terkena rasionalisasi pada 2004.

"Saya sempat menjadi distributor (produk air minum), hingga akhirnya saya mengikuti jejak ayah menggeluti usaha kerajinan," ujar Dedi, yang mengaku pengalamannya sebagai sales di kemudian hari banyak membantunya dalam mengembangkan bisnis.

Jejaknya dimulai ketika dirinya dipercaya mengawal produk kerajinan asal Tasikmalaya yang diikutkan pameran di Singapura. Perkenalannya dengan pasar mancanegara dan respon positif dari para pembeli membuatnya makin percaya diri.

Atas fasilitas Bank BNI, Dedi kembali memperoleh kesempatan ikut pameran Inacraft di Jakarta Convention Center pada 2005. Aneka warehouse berbahan bambu, mendong, dan lidl yang terbaik dia usung dari Tasikmalaya.

"Di pameran inilah kami dapat banyak pembeli, termasuk seorang pengusaha dari Arab yang sekarang menjadi pelanggan," ujarnya mengenang. Melalui pengusaha ini, produk-produk yang dibuat tangan-tangan terampil perajin SKB Putra memasuki pasar Riyadh, Dubai, dan Kuwait.

Tak hanya fasilitasi pameran, keberhasilan Dedi memenuhi order
tak lepas dari bantuan permodalan BNI, yang meminjamkan dana kemitraan berbunga lunak RplO juta. Setelah pinjaman pertama dilunasi dengan tertib, Dedi kembali memperoleh pinjaman modal kerja Rp3O juta.

Seiring dengan peningkatan permintaan, awal tahun ini BNI mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai RplOO juta. "Ini saya gunakan untuk tambahan modal kerja, dan untuk berjaga-jaga kalau ada PO (purchasing order) besar," ujar ayah dua anak ini.

Meski tak menolak pembelian partai kecil, SKB Putra minimal 2 bulan sekali melayani permintaan barang dalam jumlah besar rata-rata 12.000 set atau 4.000 pieces senilai Rp80 Juta - Rp120 juta, tergantung jenis barangnya.

Dengan lima orang tenaga finishing yang bekerja di workshop d! Kampung Situbeet, Kel. Cipari Kec. Mangkubumi, Tasikmalaya, serta ditopang 30 orang perajin yang tergabung dalam beberapa kelompok, saat Ini Dedi meraup omzet sekitar Rp200 juta per bulan.

Produknya beragam, mulai dari aneka wadah panganan dan buah-buahan, topi, caplng, keranjang pakaian, bermacam-macam tas jlnjing, hingga tikar. Box tisu adalah produk yang paling banyak dipesan.

Bahan bakunya dari alam Tasikmalaya, yang dikenal kaya tanaman bambu, pohon kelapa sumber Udi, serta tanaman mendong yang tengah digalakkan oleh pemkab setempat Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan kerajinan di Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya, awalnya untuk memenuhi kebutuhan untuk peralatan dalam menunjang kelangsungan hidup masyarakat.

Seiring dengan kemajuan peradaban, dan ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kerajinan Itu makin balk fungsi dan kualitasnya. "Produk kerajinan rakyat Ini memiliki nilai seni tinggi dan berdaya guna, sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi," ujar Hidayat.

Agar kerajinan dapat menuju pasar ekspor yang lebih luas, Hidayat menekankan pentingnya Inovasi dalam mengikuti selera global. Dari sisi dukungan modal, disiapkan skema kredit usaha rakyat (KUR) dengan alokasi RplOO triliun untuk 5 tahun mendatang.Bagi Anda yang ingin mengetahui Informasi lebih lanjut tentang kredit, silakan hubungi kantor BNI terdekat atau menghubungi BNI call center (021) 578-59999/ 68888 (dari ponsel)/ email usk@bn!.co.id. (advi

Entri Populer