" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Usaha Warisan Orangtua

Usaha Warisan Orangtua

Dalam menjalankan usaha, Barno (55) dibantu Istrinya HJ Yayan RuJdyah (52). Layaknya usaha profesional, mereka tinggal mengendalikan manajemen. Sang pemilik warung Ini lebih suka bekerja di belakang layar. "Sudah ada pegawai yang ngurusL Kami lebih suka memotong daging begini saja," tutur Barno saat menunggui Istrinya memotong-mo-tong daging kambing.

Yayan mengisahkan, usaha nasi lengko itu diwarisi dari ayah mertuanya H Sardi. Sejak tahun 1968, Sardi sudah jualan nasi lengko. Dulu Ia berjualan keliling di kawasan Pagongan. "Setelah beliau tua dan tak kuat berkeliling lagi, kami meneruskan usaha Ini," tutur Ibu lima anak Ini.Awalnya memang hanya Ikut-ikutan membantu kakak Iparnya yang menjual nasi lengko. Setelah memiliki modal. Barno mendirikan warung nasi lengko sendiri. Kini setiap hari mereka harus menyediakan 40 kg beras untuk melayani para pelanggannya atau sekitar 400 porsi. Bedanya, Barno tidak keliling memikul dagangan. Ia memilih menggelar dagangannya di emperan toko di Pagongan. Ternyata, berjualan secara menetap banyak untungnya. Pelanggannya tak susah mencari. Peminat pun semakin banyak. "Apalagi saat itu belum ada orang yang Jual nasi lengko di sini," Jelas Yayan.

Oleh karena pembelinya semakin banyak, Yayah dan Barno tergerak memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya. Tahun 1987, mereka menyewa kios yang ditempati sampai sekarang. "Agar orang mudah mencari, sengaja kios dicat dengan warna kuning menyala. Tapi kami tetap mempertahankan gerobak sebagai wadah dagangan," ujar Yayah. Dikatakan Yayah, kini ayah mertuanya sudah tiada. Terkadang, ibu mertuanya yang tinggal di Desa Megu. Plered, ikut membantu.

"Bila mendapat pesanan orang yang punya hajat pesta, Ibu mertua ikut menyiapkan dagangan," ujarnya.Dengan membuka warung khusus nasi lengko. Yayah dan Barno sudah Ikut memasyarakatkan hidangan khas Kota Udang itu. Mereka pun berharap nasi lengko semakin dikenal masyarakat luas. Itu sebabnya mereka tak keberatan bila karyawannya menyatakan Ingin keluar dan membuka usaha yang sama. "Enggak apa-apa. Rezeki orang berbeda-beda," komentar Yayah.Warung nasi lengko Pak Barno buka pukul 06.00 hingga pukul 20.00. "Paling ramai Minggu pagi. Biasanya orang habis olahraga lalu mencari sarapan ke mari," kata Yayah lagi,

Entri Populer