" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ciputra bakar semangat wirausaha di Undip

Ciputra bakar semangat wirausaha di Undip

Aula Gedung Pasca Sarjana Kampus Universitas Diponegoro, Semarang, dibanjiri peserta seminar kewirausahaan dan bursa waralaba yang diadakan Fakultas Ekonomi Undip, Semarang, dalam menyambut Dies Natalis Emas ke-50.

Gerombolan mahasiswa tampak terlihat sejak pintu masuk hingga di muka pintu lift tempat acara berlangsung. Wajah-wajah ceria dan penuh semangat menyambut kehadiran pengusaha kondang Ciputra di kampus itu.Bukan seperti penyebar virus lainnya yang dijauhi orang, Ciputra justru seperti selebritas yang menjadi magnet, bukan hanya bagi mahasiswa strata satu hingga pascasarjana, tetapi juga guru sekolah SMP, SMA sekota Semarang yang diundang ke acara itu pada Rabu.Rektor Susilo Wibowo, Herniwati mewakili panitia dan petinggi FE Undip lainnya serta Kodradi, mantan Dirut BTN dari ikatan alumni FE, menjemput Ciputra di tangga pesawat Susi Air di Bandara A Yani."Saya benar-benar sulit menolak untuk tidak datang ke Undip, mereka datang satu persatu ke Jakarta meminta saya membakar semangat wirausaha di Semarang. Hari ini datang rektomya, besoknya datang Pak Kodradi mewakili alumninya," kata Ciputra.

Belakangan ini sebagai penyebar virus positif entrepreneurship. Ciputra lebih banyak melakukan teleconference di berbagai seminar kewirausahaan daerah hingga ke tingkat kabupaten. Dia meminta semua pihak maklum dengan kondisi jtu karena Ciputra juga mesti mengukur kemampuan fisiknya yang sudah tidak muda lagi.Namun, kakek dari sembilan cucu ini paham pertemuan fisik juga patut dipertimbangkan. "Atas nama wirausaha apa pun saya jalankan termasuk carter pesawat meskipun dalam perusahaan kami tidak mengenal kemewahan, tapi karena saya tidak ingin mengecewakan mereka yang sudah terbakar semangat wirausaha," tandasnya.Faktanya, pertemuan Ciputra dengan berbagai lapisan masyarakat dari lintas generasi di kampus itu memang seperti layaknya seleb temu penggemar yang tidak lepas dari layanan memenuhi foto bersama dan tanda tangan.

Haryadi, misalnya, mahasiswa semester IV dalam sesi tanya jawab mengaku meninggalkan kuliahnya hari itu demi berkonsultasi gratis dengan Ciputra. Kontan saja tamu yang berada di aula langsung tertawa mendengar pernyataannya. Soalnya dia dan teman-temannya sudah memulai bisnis penerbitan, tapi menangani masalah SDM justru membuatnya jadi pusing bagaimana mengatur teman-teman sendiri yang menjadi anak buah.Seolah tidak ingin berbagi dengan penanya lainnya, Haryadi memberondong Ciputra dengan pertanyaan lainnya sehingga sang moderator seminar, Sigid Pramono, Ketua Perbanas yang juga Komisaris BCA sekaligus alumni FE Undip, harus memperingatkannya berkali-kali untuk membatasi waktu.Sesi tanya jawab tampaknya memang yang paling ditunggu-tunggu semua peserta. Termasuk salah satu alumni sepuh yaitu Sutikno, manajer Primkoppabri Kota Semarang. Yan mengingatkan mahasiswa jangan takut menghadapi kesulitan dalam bisnis karena ibarat protein, kesulitan itu justru memperpanjang umur dan menyehatkan perusahaan.

Tak kalah gesit

Pada Ciputra sendiri, dia justru titip pesan agar wirausaha itu menjadi goodwill pemerintah bukan di tataran pemerintah pusat saja, tetapi sampai ke desa sehingga kesejahteraan merata dan pemerintah mampu mengatasi soal kemiskinan. Kalangan guru wanita juga tidak kalah gesitnya dalam bertanya. Lar-mi, misalnya sebagai guru SO yang anaknya kebetulan kuliah di Undip mengatakan dia bingung menghadapi anak yang justru mempunyai bibit wirausaha pada masa kuliah."Akibatnya indeks prestasinya biasa-biasa saja pak padahal saya penginnya dia serius dulu belajar baru jadi entrepreneur. Sekarang ini anak saya yang kuliah di Pertanian sudah bisnis kambing, ayam dan macem-macem. Malah jarang belajar, pusing deh," katanya setengah mengeluh.

Ciputra langsung tertawa menghadapi kegalauan hati seorang ibu itu, begitu pula ketika guru-guru SD lainnya, Wiwik dan Watini juga mengungkapkan kegalauannya bagaimana memompa jiwa entrepreneurship pada anak-anak di usia yang sedini mungkin padahal mereka sendiri memiliki keterbatasan dana dan tidak mempunyai pengalaman pula.Di dunia pendidikan, Ciputra menegaskan pihaknya bukan ingin menjadikan semua guru menjadi entrepreneur karena yang terpenting adalah mengubah pola pikir sehingga bangsa ini bisa membangun pen-didikan yang memiliki orientasi membangun manusia pencipta lapangan kerja bukan pencari kerja.

Jadi pendekatan utamanya adalah mengajarkan kewirausahaan mulai dari tingkat (aman kanak-kanak hingga SMA, mengintegrasikan seluruh jurusan di perguruan tinggi, dan mendirikan entrepreneurship center yang melayani jurusan-jurusan di luar bisnis. "Bahkan saya ingin Undip jadi World Class Entrepreneurship Center bukan hanya untuk kepentingan kampusnya tapi memfasilitasi semua perguruan tinggi di Jawa Tengah dan semua sekolah maupun nonsekolah di wilayah ini yang mengembangkan kewirausahaan," kata Ciputra yang melakukan presentasi bersama Antonius Ta-nan, Presdir Universitas Ciputra Entrepreneurship Centre

Entri Populer