" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Belajar Jadi Pengusaha di SMA

MENJADIwirausahawan tidak melulu setelah lulus sekolah atau karena kepepet setelah tidak ada lowongan pekerjaan. Menjadi wirausahawan dapat dirintis saat duduk di bangku sekolah.

Sekolah juga tak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik menjadi pengusaha. Salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan kewirausahaan itu adalah SMAK 2 BPK Penabur Jakarta.Pendidikan kewirausahaan yang bagian tuntutan dari kurikulum sekolah Itu diterapkan berdasarkan kondisi lingkungan di sekolah yani; terletak di kawasan bisnis dan perdagangan, sehingga mata pelajaran muatan lokal (mulok), menerapkan pendidikan kewirausahaan.

Menurut Kepala SMAK 2 BPK Penabur Jakarta. Lo Sung Kim. sekolah yang dipimpinnya menyiapkan pelajar agar memiliki masa depan Iebih balk melalui wirausaha. "SMAK 2 BPK Penabur terletak di sentra bisnis, dekat Pasarbaru. Jakarta. Kebanyakan orangtua siswa juga berlatar belakang wirausaha, sehingga kami menerapkan pendidikan kewirausahaan kepada para siswa." ujar Lo Sung Kim pada Seminar Hasil Studi Cepat Pendidikan Kewirausahaan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, di Hotel Century. Senayan. Kamis 127/5). Siswa SMAK 2 BPK Penaburmulai dari kelas X diberikan materi kewirausahaan, terutama tentang nilai dan motivasi dan kemandirian menjadi pengusaha unggul. Pendidikan itu bukan hanya diberikan oleh guru sekolah, melainkan Juga melibatkan perusahaan yang ingin membagi ilmu wirausaha kepada para peserta didik BPK Penabur agar termotivasi.

Di kelas XI. para siswa membentuk kelompok kerja dan membuat rencana kerja menjadi pengusaha. Dalam setiap angkatan terbentuk 8-10 tim rencana kerja. Di kelas XII. siswa mempraktikkan rencana kerja tersebut dalam bentuk nyata. Misalnya, siswa diberi tempat di sekolah untuk mempromosikan dan menjual produk. "Bentuk dagang yang paling bisa terukur dalam pendidikan kewirausahaan. Mereka diberi dana dari sekolah dan mengelola dana tersebut dengan membuat business plan dan kerja sama dengan guru bahasa Indonesia dalam membuat proposal kerja." tutur guru SMAK 2 BPK Penabur Jakarta.

Christina.la mengatakan, siswa yang membuat proposal mendidik anak dalam membuat tulisan, berargumentasi, dan berani berbicara. Contoh bentuk usaha yang dilakukan oleh pelajar SMAK 2 BPK Penabur Jakarta antara lain membuat pernak-pernik Natal, kartu valentine, atau makanan yang dijajakan di sekolah. Setiap Um kerja menjadi satu tempat atau stan dengan membayar sewa stan. Mereka mendapat kesempatan menjajakan produknya selama 1 minggu di sekolah.

Lo Sung Klm mengatakan pendidikan kewirausahaan itu mendidik pelajar untuk membuka pikiran dan wawasan dalam berusaha. Tetapi, bukan hanya mendidik menjadi pengusaha, melainkan juga menanamkan dan membentuk karakter yang pantang menyerah, kreatif, dan inovatif. Selain itu. menanamkan sikap menghargai orangtua yang telah mencari uang untuk membiayai pendidikan sekolah .

Entrepreneurship Sejak Mahasiswa

Kampus BSI (Bina Sarana Informatika) lewat lembaga wirausaha kampus BSI Entrepreneur Center (BEO mengembangkan model pembelajaran kewirausahaan kepada mahasiswa dengan membuka mental block dan menghadirkan pengusaha muda sukses yang memberikan motivasi dan kisah sukses. Untuk itu selama 13-26 April 2010 BEC mengadakan roadshow seminar entrepreneurship di kampus-kampus BSI dengan tema Pentingnya Membangun Jiwa dan Mental Entrepreneur Sejak Mahasiswa.

Pembicara yang hadir, Wahyu Saidi - sarjana ITB Tukang Bakmi yang melejit le-wat Bakmi Langgara dan Bakmi Tebet, Sonny B Sofjan - penulis buku Quantum Resign yang memutuskan pensiun dini menjadi pengusaha, Fait Yusuf - pengusaha Distro Busana Muslim dan penulis buku Rahasia Menjadi Entrepreneur Muda, Victor Asih - pendiri Sekolah Gratis USB dari Bandung, Joko Intarto - juragan TV lokal dan General Manager Jak TV, Ahmad Ghozali - konsultan keuangan, Johanes Arifin Wijaya - motivator, Dodi Mawardi - penulis buku, Safic Alielha - pengusaha toko buku www.khatulistiwa.net. dan Ikhwan Sopa - Master Trainer E.D.A.N.

100 UMKM Dilatih Batik Ramah Lingkungan

SEBANYAK 100 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor batik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mendapatkan pendampingan teknis dalam, proses produksi batik yang ramah lingkungan serta teknik pemasaran di tingkat global Direktur Pusat Produksi Bersih Nasional Kementerian Lingkungan Hidup (PP8N KLH) Rismawati saat menemui Wakil gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa (18/5) mengatakan, 100 UMKM batik DIY mendapat giliran pertama program penerapan produksi bersih dan keqasama PPBN KLH dengan Ekonid.

"Program ini dilaksanakan dengan harapan, jika selama ini UMKM masih mencemari lingkungan, produk-produk mereka nanti akan menjadi ramah lingkungan. Karena kan batik sudah diakui UNESCO, jadi diharapkan dalam penerapannya mereka mampu memproduksi batik yang bersih atauekoefisiena. Penerapan itu diharapkanbisa terus berlanjut," terang Rismawati.

Program ini juga akan dilaksanakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan." Di samping produk mereka ramah lingkungan mereka juga akan melakukan penghematan sumber energi, sekaligus keuntungan mereka itu akan bertambah," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Paku Alam IX mengatakan sangat mendukung program penerapan produksi bersih batik bagi UMKM di DIY.

Dengan program mi UMKM mendapatkan pendampingan teknis untuk meninggikan mutu produk, cara menghemat air, menghemat bahan kimia, sehingga produk-produknya ramah lingkungan. Hampir di semua daerah perajin batik, kesadaran akan kesehatan lingkungan masih rendah. Limbah hasil produksi batik biasanya dibuang di saluran air di lingkungan mereka sendiri, kompas.com/to

Entri Populer