" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mengolah Limbah Plastik Menjadi Duit

Mengolah Limbah Plastik Menjadi Duit

02/02/2012
Mengolah Limbah Plastik Menjadi Duit


Di tangan orang yang terampil, limbah plastik mampu menjadi produk jadi yang bernilai jual tinggi. Banyak produk plastik seperti jas hujan, payung, alat rumahtangga berasal dari limbah plastik ini. MENGURAI limbah plastik bukan urusan gampang. Hingga kini, banyak penelitian yang terus berupa mengurai limbah yang baru bisa terurai tanah setelah 200 tahun ini. Tak heran jika limbah plastik dibiarkan menggunung di beberapa tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Nah, di tangan orang kreatif dan terampil, limbah plastik ini bisa dijadikan produk bernilai jual tinggi.Adalah Asep Kusumah, pendiri Paguyuban Daur Ulang Sampah yang berkantor di Tanggerang, Banten, menemukan formula yang tepat untuk mendaur ulang sampah plastik supaya bernilai ekonomis. "Saya daur ulang limbah plastik menjadi jas hujan," ujarnya.

Pelindung hujan buatan Asep itu berbahan baku utama sampah plastik berjenis polietilena (PE). Plastik jenis ini biasanya digunakan untuk pembungkus obat dan botol minuman. Dari bahan baku plastik yang didaur ulang, Asep bisa memproduksi sekitar 1.000 buah jas hujan per bulan.

Jas hujan buatannya dijual mulai Rp 110.000 per buah hingga Rp 130.000 per buah, tergantung ukuran. "Harganya bisa lebih mahal jika pemesan menginginkantambahan fasilitas, misalnya dengan sablon," kata dia.

Asep bilang, produknya disukai pelanggan dari wilayah Jabodetabek, balikan ada juga dari Majalengka dan Samarinda. Tak ayal, bila Asep kini mampu mengantongi omzet Rp 120 juta per bulan. Adapun laba bersihnya mencapai 50% dari omzet. "Besarnya laba saya karena bahan bakunya kanu kumpulkan sendiri," imbuhnya.

Mengolah limbah plastik jenis polietilena sejatinya tidak ribet dan tak perlu teknologi yang canggih. Awalnya, sampah plastik dipanaskan sampai menjadi byi plastik (pellet), lalu dicetak menjadi lembaran-lembaran plastik.

Untuk menghasilkan lembaran plastik, Asep cukup memakai alat pemanas atau setrika. Dari lembaran bahan plastik itu, Asep lalu menjahit menjadi jas hujan. Setelah memproduksi limbah plastik menjadi jashiyan, Asep kini gencar melakukan kampanye ke aparat pemerintahan daerah untuk memanfaatkan limbah plastik ini. "Pemda kesulitan mengatasi masalah sampah plastik. Makanya mereka ingin tahu dari saya," ijjamya Usep Rustandi, pemilik PD Usaha Baru di Bandung, juga kreatif menyulap limbah mer\jadi duit. Tapi, ia hanyamengolah plastik menjadi bubur plastik. Dalam sebulan, produksinya mencapai 50 ton.

Bubur plastik Usep telah dibeli beberapa rumah industri pembuat ember, botol, dan gantungan baju. "Saya jual bubur plastik ke pelaku industri bisa di kisaran Rp 10.000 kg hingga Rp 12.000 kg," ulasnya.

Sumber : Harian Kontan
Muhammad Yazid, Eka Saputra


Entri Populer