" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Juragan Lentera Gentur Penjaga Warisan Sejarah

Juragan Lentera Gentur Penjaga Warisan Sejarah


 >>>>Inspirasi Dede Syarifuddin

Ingin mempertahankan warisan sejarah, Dede Syarifuddin berusaha mengirimkan lentera Gentur secara rutin ke luar negeri. Meski hanya menamatkan sekolah pada tingkat pendidikan menengah atas, ia bisa merambah pasar lentera ke berbagai negara di Eropa, Asia dan Amerika.

LAHIR di lingkungan perajin lentera Gentur, Cianjur, Dede Syarifuddin memiliki kemampuan untuk membuat berbagai macam jenis dan ukuran lentera Ini merupakan suatu kelaziman karena, bagi masyarakat di daerah itu, aktivitas membuat lentera sudah jadi kegiatan sehari-hari.

Kampung Gentur di Kecamatan Warungkondang, Cianjur memang sudah dikenal sebagai pusat - pembuatan lentera.Bahkan, kerajinan lentera di sini sudah berumur lebih dari 50 tahun.

Bila kebanyakan penduduk di daerah itu sudah cukup puas dengan kondisi mereka sebagai perajin lentera, Dede justru bermimpi untuk mengirimkan lentera hingga menembus pasar mancanege-ra Berkat mimpi inilah, Dede bisa menjadi perajin lentera sukses dengan omzet hingga Rp 110 juta per bulan.

Dari total penjualan itu, ekspor ke luar negeri mencapai 75%. Sedangkan, sisanya, dia jual di pasar dalam negeri. Produk yang dijual antara lain, lampu lilin, lampu gantung, dan lampu pyar dengan harga mulai dari Rp 75.000 hingga Rp 3 juta per unit.

Kini Dede sudah memiliki 15 orang pekerja dengan kapasitas produksi sekitiar 500 hingga 700 lentera per bulan. Untuk menjangkau pasar di luar negeri, Dede biasa menjalin relasi dengan para pembeli (buyer) asing secara langsung. Ia banyak * 1menggunakan internet Selain itu ia juga menerima pesanan yang datang saat turis berkunjung ke galerinya "Meskipun yang datang langsung memang terbilang jarang," ujarnya terus terang.

Dede bisa mendapatkan pesanan rutin dari luar negeri karena ia terus menjaga kepercayaan dan kualitas barang. "Faktor kepercayaan jadi modal utama," katanya Di tengah-tengah menjamurnya produk modern yang bernuansa minimalis, Dede juga membuat desain dan motif lentera lebih beragam sesuai permintaan pasar. Baik untuk lampu pijar dan aksesori untuk lilin, hingga lampu taman dan untuk interior hotel, restoran, villa dan pusat perbelanjaan.

Beberapa motif yang diminta, misalnya, motif cupat manggu (manggis) dan motif geometris berpola lingkaran. Selain itu, ada pula bentuk-bentuk dasar geometris seperti bentuk prisma, piramida, limas, bola dan silindris. Total ada sekitar 800 motif," ujarnya bangga.

Meski sudah memiliki ratusan motif, Dede terus memperhatikan perkembangan tren lentera seiring perkembangan jaman. Dengan tekun, ia mengikuti perkembangan mode iuimotif dari internet. "Saya juga tidak malu untuk berkonsultasi dengan beberapa tetangga yang memiliki pengetahuan di bidang desain," ujarnya

Dengan kerja keras tanpa mengenal lelah, pria lulusan SMA ini bisa mewujudkan impiannya Setelah 17 tahun menggeluti bisnis pembuatan lentera, ia berhasil memasarkan sekaligus mempertaha-hankan pangsa pasar di negara-negara belahan Eropa, seperti Belanda, Jerman, Maroko, India dan Amerika Serikat. "Semuanya memang harus berawal dari impian," ujarnya

Mimpinya untuk terus memperluas pangsa pasar merupakan kunci kesukses-annya Sebab, kalau hanya menjual lentera Gentur untuk pasar lokal, sudah banyak yang bisa melakukan.Namun bagi Dede, keberhasilannya menembus pasar ekspor, memberinya kepuasan tersendiri. Pasalnya, menurutnya, kerajinanlentera ini merupakan warisan budayaan yang harus dilestarikan.

Setelah produk budaya ini merambah pasar luar negeri, maka akan timbul rasa bangga, bukan hanya pada dirinya sendiri, melainkan juga untuk generasi penerus. "Karena pada akhir tahun 1990-an, anak-anak muda di Gentur justru tidak begitu tertarik untuk melanjutkan usaha ini," ujarnya

Melihat adanya semangat yang makin luntur, untuk mengembangkan warisan kebudayaan ini, Dede pun tergerak untuk kembali menumbuhkan rasa bangga terhadap produk khas daerah Gentur. "Dari situlah, saya mempunyai mimpi besar untuk bisa memasarkan lentera Gentur ini ke mancanegara. Dan, niat ini bukan karena faktor keuntungan, melainkan faktor kebanggaan bisa mewarisi kebudayaan daerah," tegasnya

Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho (Cianjur)



Entri Populer