""
>>>>>>Kerajinan Kulit Kayu
Untung Ciamik dari Tas Kulit Berbahan Kulit Kayu
Kulit kayu banyak dianggap barang tak berguna. Namun, sebenarnya kulit kayu bisa disulap menjadi kerajinan tas yang menarik. Di tangan Ananto dan Soegeng di Yogyakarta, kulit kayu bisa memberikan omzet Rp 10 juta per bulan.
KERAJINAN kulit kayu telah merambah seluruh Indonesia. Adalah Ananto Nugroho salah seorang perajin di Yog akarta yani mengubah limbah kxilit kayu menjadi berbagai macam tas menarik. Ananto, melalui bendara usahanya Yana Craft, membuat dan menjual tas-tas \ am; terbuat dari kulit kayu ke seluruh Indonesia "Pasar terbesarnya tetap Bali dan Jakarta" katanya. Dia menjual bukan satuan namun grosir dalamjumlah besar.
Tas kulit kayu Ananto sepertinya hanya tenar di luar daerah, sebab di daerah Yogyakarta tasnya kurang peminat. Menu-nitnya. penyebabnya adalah harga tas kayu tergolong mahal bagi masyarakat Yogya.
Dia menjual las kulit kayu dengan harga Rp 60.000-Rp 75.000. Dengan harga sebesar itu, Ananto bisa meraih omzet Rp 10 juta per bulan.Selain dari bahan kulit kayu, tas-tas tersebut juga dilapisi serat algel, vinyl atau kulit di dalam tas dan dipegangangnya. Bahan-bahan tambahan itu membuat tas dari kulit kayu lebih kuat. "Kalau 100% tidak akan kuat." kataivya. Untuk menjaga tekstur kayu yang unik dan alami, Ananto tidak melakukan pewarnaan.
Walau tidak diwarnai, namun Ananto berndmeiyamin bahwa produk-iwa lahan janua. Pelapisan I .di.ni khusus membuat tesnya tahan jamur dan ta] ap. Balian baku kulit ka] u didatangkan dari Kalimantan.
Sulitnya meiu-ari balian baku kulit kayu membagi bisnis korajinani terkendala.
Selain Ananta, .iit.i mei Soegeng Ismuiuidji. pemilik Jogja Craft Oeotec yangjUgi memanfa-alkan kulit kayu untuk dagangannj a. Sejak tahun 2007, ia menjual produk tas berbahan baku kulit kaya Selain di pasar lokal yogyakarta, tas-tas tersebut dijual di 1 Vilikpap.iii Pontianak dan Riau.
Tiap dua minggu, ia bisa memproduksi sekitar 600 tas kulit kayu. Agar lebih menarik dan kuat, kulit kayu bikinan Soegeng dikombinasikan dengan lidl. Harga yang ditawarkan ian nk tas-tas kulit kayu bikinan Nviiiii; lebih murah Rp 30.000 sampai Kp-10.000 per unit.
"Dengan Rp 30.000. Anda sudah bisa mendapatkan sebuah tas kulit kayu yang cantik ini," ujar Soegeng berpromosi. Dan harga Dok Yono Crofttersehut, ia mengaku hanya mendapat kmntungni sekitar Rp 10.000 sampai Kp 15.000 (ht produk
Selain untuk suvenitr, t;is kulit kayujuna banyakdiburu mall muda. Ini dibuktikan dengan peningkatan pejualan mencapai dua kali lipat saat musim liburan sekolah liba. Walau begitu, menurut Ananto, -olam anafc muda, banyak juga wisatawan dan masyarakat umum yang membeli tas kulit kayu
Ananto mengarak.ui. tas kulit kayu selain bentuknya menarik dan natural juga ringan. "Cara perawatannya juga tergolong mudah." ujarnya. Tas hanya perlu dibersihkan dengan sikat berbulu bata sena diangin-angmkaji
Segera aralikan Hgar tas tidak dyemur di bawah sinar matahari langsung agar w amam a tatap terjaga. Berbiigai cara dilakukan Soegeng imtuk niem;is;irkan tas kuin kayu bikiiuuinya. mulai menjual secara tmbU maupun Oj0Mm d tokonya.
Soegeng mengaku, saat ini. penjualan tas kulit ka U CGndenmg tunin "Dilan-dingkan tahun aOOMOOB lalu, banak." inarnva. Penurunan itu karena konsumen lebih tertarik pada las yang berbahan batik atau akar wangi.
Untung Ciamik dari Tas Kulit Berbahan Kulit Kayu
Kulit kayu banyak dianggap barang tak berguna. Namun, sebenarnya kulit kayu bisa disulap menjadi kerajinan tas yang menarik. Di tangan Ananto dan Soegeng di Yogyakarta, kulit kayu bisa memberikan omzet Rp 10 juta per bulan.
KERAJINAN kulit kayu telah merambah seluruh Indonesia. Adalah Ananto Nugroho salah seorang perajin di Yog akarta yani mengubah limbah kxilit kayu menjadi berbagai macam tas menarik. Ananto, melalui bendara usahanya Yana Craft, membuat dan menjual tas-tas \ am; terbuat dari kulit kayu ke seluruh Indonesia "Pasar terbesarnya tetap Bali dan Jakarta" katanya. Dia menjual bukan satuan namun grosir dalamjumlah besar.
Tas kulit kayu Ananto sepertinya hanya tenar di luar daerah, sebab di daerah Yogyakarta tasnya kurang peminat. Menu-nitnya. penyebabnya adalah harga tas kayu tergolong mahal bagi masyarakat Yogya.
Dia menjual las kulit kayu dengan harga Rp 60.000-Rp 75.000. Dengan harga sebesar itu, Ananto bisa meraih omzet Rp 10 juta per bulan.Selain dari bahan kulit kayu, tas-tas tersebut juga dilapisi serat algel, vinyl atau kulit di dalam tas dan dipegangangnya. Bahan-bahan tambahan itu membuat tas dari kulit kayu lebih kuat. "Kalau 100% tidak akan kuat." kataivya. Untuk menjaga tekstur kayu yang unik dan alami, Ananto tidak melakukan pewarnaan.
Walau tidak diwarnai, namun Ananto berndmeiyamin bahwa produk-iwa lahan janua. Pelapisan I .di.ni khusus membuat tesnya tahan jamur dan ta] ap. Balian baku kulit ka] u didatangkan dari Kalimantan.
Sulitnya meiu-ari balian baku kulit kayu membagi bisnis korajinani terkendala.
Selain Ananta, .iit.i mei Soegeng Ismuiuidji. pemilik Jogja Craft Oeotec yangjUgi memanfa-alkan kulit kayu untuk dagangannj a. Sejak tahun 2007, ia menjual produk tas berbahan baku kulit kaya Selain di pasar lokal yogyakarta, tas-tas tersebut dijual di 1 Vilikpap.iii Pontianak dan Riau.
Tiap dua minggu, ia bisa memproduksi sekitar 600 tas kulit kayu. Agar lebih menarik dan kuat, kulit kayu bikinan Soegeng dikombinasikan dengan lidl. Harga yang ditawarkan ian nk tas-tas kulit kayu bikinan Nviiiii; lebih murah Rp 30.000 sampai Kp-10.000 per unit.
"Dengan Rp 30.000. Anda sudah bisa mendapatkan sebuah tas kulit kayu yang cantik ini," ujar Soegeng berpromosi. Dan harga Dok Yono Crofttersehut, ia mengaku hanya mendapat kmntungni sekitar Rp 10.000 sampai Kp 15.000 (ht produk
Selain untuk suvenitr, t;is kulit kayujuna banyakdiburu mall muda. Ini dibuktikan dengan peningkatan pejualan mencapai dua kali lipat saat musim liburan sekolah liba. Walau begitu, menurut Ananto, -olam anafc muda, banyak juga wisatawan dan masyarakat umum yang membeli tas kulit kayu
Ananto mengarak.ui. tas kulit kayu selain bentuknya menarik dan natural juga ringan. "Cara perawatannya juga tergolong mudah." ujarnya. Tas hanya perlu dibersihkan dengan sikat berbulu bata sena diangin-angmkaji
Segera aralikan Hgar tas tidak dyemur di bawah sinar matahari langsung agar w amam a tatap terjaga. Berbiigai cara dilakukan Soegeng imtuk niem;is;irkan tas kuin kayu bikiiuuinya. mulai menjual secara tmbU maupun Oj0Mm d tokonya.
Soegeng mengaku, saat ini. penjualan tas kulit ka U CGndenmg tunin "Dilan-dingkan tahun aOOMOOB lalu, banak." inarnva. Penurunan itu karena konsumen lebih tertarik pada las yang berbahan batik atau akar wangi.
Sumber : Harian Kontan
Oharmesta. Handoyo
Oharmesta. Handoyo
