" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kelebihan KUR, Angkat UKM yang Jumlahnya Besar

Kelebihan KUR, Angkat UKM yang Jumlahnya Besar

Menteri Koperasi D(Menkop) dan UKM Syarif Hasan mengakui, sebagian masyarakat terus menekan suku bunga kredit agar bisa diturunkan lagi. Menyangkut pasar, secara umum, suku bunga tergolong sulit menemukan solusi. Apalagi kalau dikaitkan dengan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit sejenisnya.

"Kalau kami di Kcmenkop (Kementerian Koperasi) dan UKM mengatasi kesulitan suku bunga kredit ini dengan produksi. Artinya, kalau produksi naik, otomatis cost bisa ditekan dan akhirnya duniausaha akan mendapat survive," ungkap Syarif Hasan ketika bersilaturahmi ke kantor INDOPOS. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kamis (29/4).

Diakui Syarif, suku bunga KUR masih tergolong tinggi dibanding bunga kredit yang diberikan Kum-pedes. kredit murah, dan sejenisnya. "Tapi kelebihan KUR, kalau lembaga lain seperti Kumpedes dan sejenisnya belum tentu mampu mengangkat perusahaan UKM yang jumlahnya sangat besar atau mendominasi ekonomi kita," jelas Syarif didampingi Deputi Kelembagaan Koperasi dan UKM Ke-menkop dan UKM juga Deputi SDM Neddy Refinaldi.

Jangan, pinta Syarif, sebuah lembaga penyedia kredit dengan suku bunga murah itu hanya bisa me-maintenance, tapi bertanggungjawab. "Jumlah dana yang mereka miliki pun kecil, tapi kalau dana KUR jumlahm a besar. Tepatnya Rp 20 triliun per tahun. Ini pun jangan lupa. Selama ini pengamat banyak salah menganggap, dana KUR ini milik pemerintah atau Kemenkop. Jumlahnya betul segitu.w ah. kita bisa berbuat banyak tentunya. Semua dana KUR itu. pastinya dana masyarakat yang ditampung bank dan kemudian disalurkan lagi.

Kemcnkop hanya fasilitator," urainya. Jadi, katanya, dengan adanya pihak ketiga dalam proses KUR itu,hampir tidak mungkin suku bunga di bawah 10 persen. Belum lagi terkait suku bungan Bank Indonesia. "Artinya, kalau suku bunga diturunkan lagi di bawah 10 persen, dikhawatirkan tidak ada masyarakat yang mau menabung. Jadi untuk mengatasi masalah KUR hanya dengan menekan cost atau overhead yang sangat tinggi," papar istri Inggrid Kansil itu.

Kalau dipaksa menurunkan suku bunga kredit di bawah 22 persen, perbankan pun ikut rugi. Karena ada profit oriented yang dikembangkan perbankan. "Jadi memang dilematis soal suku bunga KUR ini. Tapi KUR ini sangat diharapkan. Karena ini sangat membantu masyarakat ataupengusaha UKM dan sekaligus untuk menghalangi maraknya rentenir yang suku bunganya lebih mencekik," ujanya

Entri Populer