" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Para Sarjana Diajak Tekuni Dunia Wirausaha

Program pinjaman kredit lewat agunan ijasah yang baru digulirkan Kementerian Negara Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kemneg KUKM) pada 10 Desember lalu, akan dikembangkan hingga ke seluruh pelosok negeri. Tahap pertama ditargetkan 1.000 sarjana baru akan dimunculkan menjadi Wirausaha Baru (WUB) di setiap provinsi besar dan 500 WUB di setiap provinsi kecil.

"Untuk membimbing para sarjana baru yang mendapatkan modal usaha awal, di setiap Dinas KUKM setempat kami akan membentuk desk konsultasi pembiayaan dan pengembangan usaha." ungkap Menneg KUKM Syarifudin Hasan, kepada wartawan, di Jakarta. Kamis (31/12). Dikatakan, modal awal yang akan diberikan akan tergantung dari proposal usaha yang mereka sampaikan ke kantor Kemneg KUKM. Nantinya. 1.000 lulusan perguruan tinggi yang terjaring di tiap provinsi, bakal diberi pelatihan kewirausahaan selama dua hari dan selanjutnya akan diberi modal awal usaha, cukup dengan menyerahkan ijasah.

"Saya percaya lulusan S-l punya kemampuan yang bisa diandalkan. Saya mengajak para sarjana yang baru lulus untuk menjadi pengusaha pemula. Buatlah bisnis mikro, bisnis kelompok, atau pilihan yang terbaik koperasi Apabila layak, ajukan proposal pada bank dan cukup selembar ijazah sebagai jaminannya." tutur Syarif

Kendati jaminan hanya berupa selembar ijazah, namun pihaknya, lanjut Syarif, percaya, jika para sarjana bakal memenuhi kewajiban pelunasannya secara tertib. Pasalnya, ijasah merupakan sebuah ikatan moral yang sangat berharga bagi seorang lulusan perguruan tinggi. Menurut Syarief, bantuan yang diberikan jelas bukan hibah, tetapi pinjaman modal milik negara yang harus dikembalikan. Dana tersebut diambil dan dana yang tersedia di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)KUMKM dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Wirausaha Bisa Perkuat Pilar Ekonomi Lokal

Bank Mandiri merealisasikan pinjaman lunak Rp20 juta per orang melalui dana program kemitraan dan bina lingkungan.

SEJUMLAH kalangan meyakini pengembangan potensi wirausaha dapat menjadi salah satu solusi penguatan pilar perekonomian Indonesia ke depan. Menurut salah seorang wirausahawan nasional, Ciputra, untuk menjadi negara maju, perbandingan jumlah wirausahawan dengan jumlah penduduk sebuah negara setidaknya 2%.

Di Indonesia, saat ini perbandingan jumlah wirausahawan terhadap jumlah penduduk tak mencapai 1%. Untuk memperbaiki rasio itu, salah satu solusinya dengan meningkatkan partisipasi dan sinergi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat. Bahkan diprediksi, jika sinergi itu berjalan baik, bukan tak mungkin akan menjadikan kewirausahaan atau enterpreneiirship menjadi sebuah instrumen gerakan nasional yang akan mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Hal itulah yang membuat PT Bank Mandiri Tbk berkomitmen mencetak wirausaha-wirausaha baru. Melalui Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang digulirkan sejak 2007, bank pelat merah ini mulai merintis semangat kewirausahawan.

"Penciptaan lapangan kerja melalui pembinaan bibit-bibit wirausaha juga sejalan dengan program pengurangan pengangguran oleh pemerintah," ujar Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa media di Jakarta, pekan lalu.

Program WMM berfokus untuk mengubah pola pikir mahasiswa untuk memulai berwirausaha dan mengurangi ketergantungan pada lapangan pekerjaan yang telah tersedia. Selain itu, komitmen pelaksanaan program ini diwujudkan dalam upaya peningkatan kesempatan bagi golongan pengusaha mikro dan kecil terhadap akses perbankan. "Melalui program ini, mereka diharapkan mampu menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri, dan terutama bankable," ujarnya.

Digulirkan 2007
Sejak dicanangkan pada 2007, melalui program kepedulian sosial perusahaan (corporate social responsibilites / CSR), Bank Mandiri telah menyalurkan kredit lunak Rp6 miliar kepada peserta ajang WMM. Kepada para pemenang utama di ajang final WMM serta para finalis terbaik dari 10 kantor wilayah Bank Mandiri di Tanah Air, bank BUMN ini merealisasikan pinjaman lunak Rp20 juta per orang melalui dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) . Bunga pinjaman yang dikenakan hanya 6% per tahun dengan jangka waktu maksimal tiga tahun. "Setelah itu, mereka diharapkan naik kelas ke pinjaman komersial," ujar Budi.

Persyaratannya tergolong ringan. Yakni boleh memiliki usaha baru satu tahun, belum bankable, dan agunannya bisa dari aset tetap usahanya saja. Selain menggelontorkan pinjaman lunak. Bank Mandiri memberikan bantuan modal kerja berupa hadiah tabungan sebesar Rp270 juta kepada 12pe-menang utama WMM untuk tiga kategori utama, yaitu industri dan jasa mandiri, boga mandiri,serta kreatif mandiri.

Persoalan dana menjadi isu pokok penghambat pengembangan wirausaha terutama yang berasal dari kalangan mahasiswa. Tanpa akses mudah ke perbankan, akan sangat sulit bagi seorang pengusaha dalam melebarkan skala usahanya dengan cepat," ujarnya.

Asisten Wakil Presiden Bisnis Mikro Bank Mandiri Nila Mayta Dwi menambahkan, para bibit wirausahawan ini sebelumnya telah mendapatkan worksltop mengenai prinsip-prinsip aplikatif berwirausaha. Pada 2009, workshop diikuti sekitar 11 ribu orang dari 60 perguruan tinggi.

Pelaksanaannya dilakukan di sembilan kota besar, yakni Medan, Malang, Palembang, Manado, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, dan Bogor

Minat sarjana baru jadi wirausaha minim

JAKARTA Hasil kajian pemerintah menunjukkan minat alumnus perguruan tinggi menjadi wirausahawan minim, karena para sarjana fresh graduate (lulusan baru) tersebut cenderung memilih profesi menjadi karyawan atau pegawai kantor.

Neddy Rafilandi Halim, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia UMKM Kementerian Negara Koperasi dan UKM. mengatakan dari puluhan ribu sarjana yang merupakan lulusan baru, hanya sekitar 17% yang berminat menjadi wirausaha.

"Kondisi ini kurang mendukung program pemerintah mengurangi angka pengangguran kalangan terdidik dari perguruan tinggi, sebab 87% dari mereka cenderung menjadi karyawan kantor," ujar Neddy Ra-rinaldi akhir pekan lalu. Saal ini jumlah sarjana yang menganggur di Indonesia sedikitnya tercatat 626.000 orang. Untuk mendorong keinginan pemerintah meningkalkan perekonomian nasional, jumlah wirausahawan ditargetkan minimal 2% dari total penduduk Indonesia.

Jika jumlah wirausahawan mampu mencapai 2% dari sekitar 235 juta penduduk Indonesia saat ini perekonomian nasional bisa mensejahterakan rakyat, kata dia. Dengan latar belakang itu Kementerian Negara Koperasi dan UKM tengah menggalakkan program kewirausahaan bagi sarjana baru.

Dia mengemukakan dengan landasan kesejahteraan tersebut instansi itu tengah menjaring calon wirausaha muda dari perguruan tinggi sebanyak 1.000 orang dari setiap provinsi. Hingga saat ini sudah tujuh provinsi yang menjalankan proses seleksi, dan bagi yang mampu membuat proposal layak atas rencana usaha maka permodalan usahanya akan difasilitasi pemerintah.

Dalam program ini Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan peran perguruan tinggi setempat maupun pemerintah provinsi, dan juga bersinergi dengan kepala Dinas Koperasi dan UKM daerah maupun perusahaan BUMN serta BUMD.

Dari 4.075 sarjana baru yang masuk dalam program kewirausahaan, sebanyak 1.953 di antaranya menyatakan berminat dengan mengisi formulir dan menyampaikan data-data. Di DKI Jakarta misalnya, sebanyak 60 orang sarjana sudah menyampaikan proposal usahanya.

Entri Populer