19/03/2012
Menyayangi Kucing Sambil Berbisnis
Banyak orang bilang usaha yang didasari hobi umumnya bisa berkembang dengan baik. Hal ini karena pelakunya memahami seluk-beluk bidang yang dijalani sehingga dilakukan dengan sepenuh hatinya.Itulah yang kini dilakukan Ria Rakhmawati. Bermodal ke-cintaannya pada kucing, dia berhasil mengembangkan peternakan hewan kesayangannya yang diberi nama Eriacats.
Menjadi peternak {breeder) kucing dijalani Ria sejak 2006 silam. Saat itu dia dibelikan seekor kucing jenis persia oleh suaminya. Niat membuat usaha breeder pun direalisasikan dengan membeli satu ekor kucing lagi sehingga menjadi sepasang, jantan dan betina., "Untuk menjadi breeder, diharuskan memiliki dua ekor kucing betina dan satu ekor jantan. Semuanya harus beser-tifikat/katadiasaatditemuidi tempat usahanya, di kawasan Joglo, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Saat itu harga satu ekor kucing persia besertifikat berkisar antara Rp7 juta hingga di atasRplOjuta.Tergantungdari tingkat kepesekan hidungnya. Selain itu, Ria harus menyiapkan kandang yang minimal berukuran minimal lebar 1 meter, tinggi 0,5 meter dan panjang 1,5 meter. Saat itu harganya sekitar Rpl juta. Untungnya, Ria tidak kesulitan karena mendapatkan dukungan dari sang suami dan keluarga.
Agar peternakannya dikenal pencinta kucing persia, Ria memutuskan aktif di organisasi Indonesian Cat Association (ICA). Berbagai lomba cat show diikuti. Hasilnya, beberapa pencinta kucing tertarik dengan kucing-kucing yang dipeternakannya. Hal itu seiring dengan beberapa capaian penghargaan yang diperoleh kucing yang diternakkan di Eriacats.
Untuk mengembangkan pemasaran, Ria menggunakan teknologi internet. Melalui website pribadinya, www. eriacats.blogspot.com. Ria pun aktif mencari* pasar para pe-hobi kucing. Ria beralasan, internet mampu menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke berbagai daerah. Selain itu, sis-temod/inciniakan mengurangi biaya karena bisa dikerjakan di mana saja.
Kendati demikian, sistem pemasaran offline juga tetap dilakukan. Caranya melalui brosur yang dibagi-bagikan saat cat show atau melalui mulut ke mulut. Agar kucing-kucingnya menarik perhatian calon pembeli,
Ria merawatnya secara rutin. Mulai dari memberi vaksin, dan perlakuan lain agar ku-cingnya tampil cantik. Untuk menghindari penyakit, setiap minggu kandang di peterna- kannya selalu dibersihkan. Itulah sebabnya Ria berani menjamin kucing persia yang dijualnya bebas dari penyakit maupun kutu.
Kendati modal awal yang dikeluarkan Ria untuk menjadi fcrm/erkucingtidak sedikit,dia tidak ngoyo mencari cara agar usaha cepat balik modal. Hal itu dilihat dari kebijakannya membatasi kelahiran kucing persia. Ria membatasi kucing-kucingnya melahirkan dua kali setahun.
"Umumnya sih setiap tahun betina tiga kali melahirkan. Tapi karena ingin men jaga kualitas kucing yang dilahirkan, saya membatasi hanya dua kabdalam setahun," jelas dia.
Setiap kali melahirkan, kucing persia betina bisa mempunyai anak empat hingga tujuh ekor kucing. Setelah tiga bulan. Ria baru akan menjual anak kucingnya kepada peminat. Dia menjualnya sekitar Rp8 juta perekoruntuk kucing besertifikat khusus.
"Nilainya bisa lebih tinggi lagi jika induknya telah memenangkan sebuah perlombaan. Tidak heran kalau ada calon pembeli yang rela menunggu berbulan-bulan hingga anak dari induk yang telah memenangkan lomba sudah berusia lebih dari tiga bui an," imbuhnya.
Selain menjual kucing besertifikat, Ria juga menyediakan kucing persia non-serti-fikat yang harganya lebih murah. Sekitar Rpl-4 juta per ekor. Ini dilakukannya untuk memperluas pasar karena adasejumlah pecinta kucing yang menilai sertifikat tidak terlalu penting.
Selain konsumen individu, Eriacats juga melayani grooming atau kawin silang dengan ras lain. Sistem ini banyak disukai konsumen k.il menghasilkan varietas yang berbeda sekaligus unik. Untuk breeder lain yang hendak me-ngawinkan dengan kucing persia di Eriacals, Ria mematok harga Rp2 juta untuk sekali perkawinan.
"Untung yang dip* breerferlaindari perkawinan ini tentu jauh lebih besar. Karena, anak kucing dari tuisr , winan akan dimiliki mereka," ucap Ria memiliki bisnis turunan lain dari beternak kucing pi jasa penitipan kucing.
Sumber : Harian Seputar Indonesia
Banyak orang bilang usaha yang didasari hobi umumnya bisa berkembang dengan baik. Hal ini karena pelakunya memahami seluk-beluk bidang yang dijalani sehingga dilakukan dengan sepenuh hatinya.Itulah yang kini dilakukan Ria Rakhmawati. Bermodal ke-cintaannya pada kucing, dia berhasil mengembangkan peternakan hewan kesayangannya yang diberi nama Eriacats.
Menjadi peternak {breeder) kucing dijalani Ria sejak 2006 silam. Saat itu dia dibelikan seekor kucing jenis persia oleh suaminya. Niat membuat usaha breeder pun direalisasikan dengan membeli satu ekor kucing lagi sehingga menjadi sepasang, jantan dan betina., "Untuk menjadi breeder, diharuskan memiliki dua ekor kucing betina dan satu ekor jantan. Semuanya harus beser-tifikat/katadiasaatditemuidi tempat usahanya, di kawasan Joglo, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Saat itu harga satu ekor kucing persia besertifikat berkisar antara Rp7 juta hingga di atasRplOjuta.Tergantungdari tingkat kepesekan hidungnya. Selain itu, Ria harus menyiapkan kandang yang minimal berukuran minimal lebar 1 meter, tinggi 0,5 meter dan panjang 1,5 meter. Saat itu harganya sekitar Rpl juta. Untungnya, Ria tidak kesulitan karena mendapatkan dukungan dari sang suami dan keluarga.
Agar peternakannya dikenal pencinta kucing persia, Ria memutuskan aktif di organisasi Indonesian Cat Association (ICA). Berbagai lomba cat show diikuti. Hasilnya, beberapa pencinta kucing tertarik dengan kucing-kucing yang dipeternakannya. Hal itu seiring dengan beberapa capaian penghargaan yang diperoleh kucing yang diternakkan di Eriacats.
Untuk mengembangkan pemasaran, Ria menggunakan teknologi internet. Melalui website pribadinya, www. eriacats.blogspot.com. Ria pun aktif mencari* pasar para pe-hobi kucing. Ria beralasan, internet mampu menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke berbagai daerah. Selain itu, sis-temod/inciniakan mengurangi biaya karena bisa dikerjakan di mana saja.
Kendati demikian, sistem pemasaran offline juga tetap dilakukan. Caranya melalui brosur yang dibagi-bagikan saat cat show atau melalui mulut ke mulut. Agar kucing-kucingnya menarik perhatian calon pembeli,
Ria merawatnya secara rutin. Mulai dari memberi vaksin, dan perlakuan lain agar ku-cingnya tampil cantik. Untuk menghindari penyakit, setiap minggu kandang di peterna- kannya selalu dibersihkan. Itulah sebabnya Ria berani menjamin kucing persia yang dijualnya bebas dari penyakit maupun kutu.
Kendati modal awal yang dikeluarkan Ria untuk menjadi fcrm/erkucingtidak sedikit,dia tidak ngoyo mencari cara agar usaha cepat balik modal. Hal itu dilihat dari kebijakannya membatasi kelahiran kucing persia. Ria membatasi kucing-kucingnya melahirkan dua kali setahun.
"Umumnya sih setiap tahun betina tiga kali melahirkan. Tapi karena ingin men jaga kualitas kucing yang dilahirkan, saya membatasi hanya dua kabdalam setahun," jelas dia.
Setiap kali melahirkan, kucing persia betina bisa mempunyai anak empat hingga tujuh ekor kucing. Setelah tiga bulan. Ria baru akan menjual anak kucingnya kepada peminat. Dia menjualnya sekitar Rp8 juta perekoruntuk kucing besertifikat khusus.
"Nilainya bisa lebih tinggi lagi jika induknya telah memenangkan sebuah perlombaan. Tidak heran kalau ada calon pembeli yang rela menunggu berbulan-bulan hingga anak dari induk yang telah memenangkan lomba sudah berusia lebih dari tiga bui an," imbuhnya.
Selain menjual kucing besertifikat, Ria juga menyediakan kucing persia non-serti-fikat yang harganya lebih murah. Sekitar Rpl-4 juta per ekor. Ini dilakukannya untuk memperluas pasar karena adasejumlah pecinta kucing yang menilai sertifikat tidak terlalu penting.
Selain konsumen individu, Eriacats juga melayani grooming atau kawin silang dengan ras lain. Sistem ini banyak disukai konsumen k.il menghasilkan varietas yang berbeda sekaligus unik. Untuk breeder lain yang hendak me-ngawinkan dengan kucing persia di Eriacals, Ria mematok harga Rp2 juta untuk sekali perkawinan.
"Untung yang dip* breerferlaindari perkawinan ini tentu jauh lebih besar. Karena, anak kucing dari tuisr , winan akan dimiliki mereka," ucap Ria memiliki bisnis turunan lain dari beternak kucing pi jasa penitipan kucing.
Sumber : Harian Seputar Indonesia