25/03/2012
Berkah Usaha Kebaya Murah
Berangkat dari modal usaha yang boleh dibilang nol rupiah, kini Mimi Nirwana bisa menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dari usaha pembuatan kebaya modern. Apa rahasianya?
Ternyata dengan bermodalkan, kejujuran, Mimi dan suaminya, Ardi, kini justru menjadi wirausaha sukses. Mimi mengakui, selain jujur, keyakinan dan keinginan yang besar untuk memulai usahalah yang membantu dirinya menggeluti bis-.nis ini. Jika melihat di pasaran, tidak terbilang berapa banyak usaha pembuatan kebaya modern yang mulai dari kelas pinggir jalan hingga desainer ternama yang memajang produknya di mal kelas atas.
Awalnya, kata Mimi, usaha memproduksi kebaya modern memang hanya bermodal ke-ahliansangsuamimembuatde-sain kebaya. Sang suami sebelumnya bekerja kepada seorang saudaranya. Namun, keinginan untuk berusaha sendiri teramat kuat hingga akhirnya Ardi melepaskan diri dari status sebagai karyawan.
Karena ingin berusaha di bidang busana dengan spesifikasi kebaya modern, pasangan ini bahu-membahu dan terus mencoba. Tidak mudah memang karena pasangan ini tidak memiliki uang sepeser pun sebagai modal. Namun, kegigihan tetap ditunjukkan. Pasangan yang telah dikaruniai dua putra ini mencoba memin-jam bahan dasar untuk membuat kebaya modern kepada toko-toko penjual kain dasar untuk kebaya. Namun, sudah bisa ditebak, karena tidak ada uang, tidak satu pun pemilik toko-toko bahan kebaya yang mau meminjamkan terlebih dahulu kain.
"Setelah terus mencoba meminjam ke sana kemari, akhirnya salah satu toko bahan dasar kebaya ada yang mau meminjamkan kainnya. Perjanjiannya bayar di belakang," kata Mimi saat ditemui di salah satu gerai kebaya modern miliknya bernama Nirwana Collec-tionsdi Jakarta belum lama ini.
Setelah mendapatkan pinjaman kain dasar kebaya, mulailah Ardi mendesain sendirikebaya modern yang dianggapnya laris di pasar. Setelah desain jadidandi jahit menjadi sebuah busana yang apik dan elegan, Mimi lalu bertugas menjadi model dari kebaya tersebut.
Tidak disangka, kebaya yang didesain sendiri oleh Ardi ternyata mendapat perhatian dari konsumen. Desain kebaya modern yang menjadi kreasinya pun laris manis di pasar. "Setiap kali ada uang, kita langsung bayarutanguntuk membeli kain dasar kebaya. Itu membuat pemilik toko kain semakin percaya pada kita," ujar Mimi.
Berkat ketelatenan pasangan muda ini.mereka mulai percaya diri. Dalam satu bulan pasangan muda ini bisa men-dapatkan omzet sebesar Rp40O-5OO juta. "Kalau sepi omzet, kita bisa mencapai Rp400 juta. Kalau ramai, bisa mencapai RpSOO juta per bulan," kata perempuan kelahiran 30 April 1984 itu.
Tidak sampai di situ saja, melalui kerja kerasnya, keduanya kini boleh dibilang menguasai pasar kebaya modern di dalam dan luar negeri. Hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadi pasar produk kebaya modern yang mereka hasilkan.
Pasar produk kebaya modern mereka bahkan tersebar dari Pulau Sumatera hingga Indonesia Timur. Selain itu pasar luar negeri terbesar yang menjadi pasar kebaya modernsuami-istri yang baru merintis usaha sejak 2008 tersebut adalah Malaysia dan Brunei Darussalam. "Kalau untuk Malaysia, karena kita sudah kenal pembelinya, kita hanya tinggal kirim barang, jadi prosesnya lebih gampang," katanya.
Karena ketelatenan dan semangat untuk terus mengembangkan diri, kim pasangan Mimi Nirwana dan Ardi telah memiliki beberapa buah gerai kebaya modern. Di amauri v.uli Thamrin City.di Blok A, dan di Blok F Tanah Abang Jakarta Pusat. Sedangkan rumahnya di kawasan Kampung Rawadas, Pondok Kopi dijadikan sebagai sentra produksi kebaya modern.
Berangkat dari modal usaha yang boleh dibilang nol rupiah, kini Mimi Nirwana bisa menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dari usaha pembuatan kebaya modern. Apa rahasianya?
Ternyata dengan bermodalkan, kejujuran, Mimi dan suaminya, Ardi, kini justru menjadi wirausaha sukses. Mimi mengakui, selain jujur, keyakinan dan keinginan yang besar untuk memulai usahalah yang membantu dirinya menggeluti bis-.nis ini. Jika melihat di pasaran, tidak terbilang berapa banyak usaha pembuatan kebaya modern yang mulai dari kelas pinggir jalan hingga desainer ternama yang memajang produknya di mal kelas atas.
Awalnya, kata Mimi, usaha memproduksi kebaya modern memang hanya bermodal ke-ahliansangsuamimembuatde-sain kebaya. Sang suami sebelumnya bekerja kepada seorang saudaranya. Namun, keinginan untuk berusaha sendiri teramat kuat hingga akhirnya Ardi melepaskan diri dari status sebagai karyawan.
Karena ingin berusaha di bidang busana dengan spesifikasi kebaya modern, pasangan ini bahu-membahu dan terus mencoba. Tidak mudah memang karena pasangan ini tidak memiliki uang sepeser pun sebagai modal. Namun, kegigihan tetap ditunjukkan. Pasangan yang telah dikaruniai dua putra ini mencoba memin-jam bahan dasar untuk membuat kebaya modern kepada toko-toko penjual kain dasar untuk kebaya. Namun, sudah bisa ditebak, karena tidak ada uang, tidak satu pun pemilik toko-toko bahan kebaya yang mau meminjamkan terlebih dahulu kain.
"Setelah terus mencoba meminjam ke sana kemari, akhirnya salah satu toko bahan dasar kebaya ada yang mau meminjamkan kainnya. Perjanjiannya bayar di belakang," kata Mimi saat ditemui di salah satu gerai kebaya modern miliknya bernama Nirwana Collec-tionsdi Jakarta belum lama ini.
Setelah mendapatkan pinjaman kain dasar kebaya, mulailah Ardi mendesain sendirikebaya modern yang dianggapnya laris di pasar. Setelah desain jadidandi jahit menjadi sebuah busana yang apik dan elegan, Mimi lalu bertugas menjadi model dari kebaya tersebut.
Tidak disangka, kebaya yang didesain sendiri oleh Ardi ternyata mendapat perhatian dari konsumen. Desain kebaya modern yang menjadi kreasinya pun laris manis di pasar. "Setiap kali ada uang, kita langsung bayarutanguntuk membeli kain dasar kebaya. Itu membuat pemilik toko kain semakin percaya pada kita," ujar Mimi.
Berkat ketelatenan pasangan muda ini.mereka mulai percaya diri. Dalam satu bulan pasangan muda ini bisa men-dapatkan omzet sebesar Rp40O-5OO juta. "Kalau sepi omzet, kita bisa mencapai Rp400 juta. Kalau ramai, bisa mencapai RpSOO juta per bulan," kata perempuan kelahiran 30 April 1984 itu.
Tidak sampai di situ saja, melalui kerja kerasnya, keduanya kini boleh dibilang menguasai pasar kebaya modern di dalam dan luar negeri. Hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadi pasar produk kebaya modern yang mereka hasilkan.
Pasar produk kebaya modern mereka bahkan tersebar dari Pulau Sumatera hingga Indonesia Timur. Selain itu pasar luar negeri terbesar yang menjadi pasar kebaya modernsuami-istri yang baru merintis usaha sejak 2008 tersebut adalah Malaysia dan Brunei Darussalam. "Kalau untuk Malaysia, karena kita sudah kenal pembelinya, kita hanya tinggal kirim barang, jadi prosesnya lebih gampang," katanya.
Karena ketelatenan dan semangat untuk terus mengembangkan diri, kim pasangan Mimi Nirwana dan Ardi telah memiliki beberapa buah gerai kebaya modern. Di amauri v.uli Thamrin City.di Blok A, dan di Blok F Tanah Abang Jakarta Pusat. Sedangkan rumahnya di kawasan Kampung Rawadas, Pondok Kopi dijadikan sebagai sentra produksi kebaya modern.
Sumber : Harian Seputar Indonesia
Bernadette lilia nova