Halaman

Belajar bisnis dari lebah

25/03/2012
Belajar bisnis dari lebah

Sugiarto Sargo Staf pengajar Universitas Nusa Bangsa. Bogor
Lebah madu mungkin hewan yang paling tinggi "peradabannya" di dunia ini. Koloni lebah madu layaknya suatu perusahaan pertama yang terus berkelanjutan hingga kini. Karakteristik perusahaan modem abad XXI dimiliki koloni lebah madu yang sudah hidup di dunia jutaan tahun yang lalu. Karakteristik tersebut mencakup tingkat produktivitas tinggi yang berkelanjutan, misi konservasionis dan tanggung jawab sosial yang besar.

Produktivitas lebah madu yang berkelanjutan telah menghasilkan salah satu produk yang paling berhasil dalam sejarah madu, suatu produk yang telah mengisi kebutuhan dasar manusia (makanan, kesehatan dan kecantikan. Lebah madu juga merupakan konservasionis.

Mereka tidak mengisap setiap tetes nektar atau titik serbuk sari dari bunga, dengan demikian memastikan bunga itu masih memberi hasil pada masa depan. Lebah madu melaksanakan tanggung jawab sosial. Dalam meningkatkan pertumbuhan, lebah madu memperlihatkan kepeioan mereka terhadap lingkungan mereka.

Sambil mengumpulkan serbuk sari, lebah-lebah tersebut menyerbuki bunga, "jadi seperti mengisi kembali persediaan yang mereka ambil. Lebah madu menyerbuki 90 jenis tanaman utama, yang nilainya mencapai US$15 miliar hasil pertanian dan satu dari tiga suap konsumsi makanan kita.

Dalam buku ini disajikan dua puluh lima bab pendek yang akan memberikan pemahaman kepada pembaca mengapa sebuah perusahaan bisnis bisa berhasil atau gagal, melalui penjelasan yang menggunakan perumpamaan dan ilmu pengetahuan tentang lebah yang sedang bekerja sebagai pedoman.

Dalam setiap bab, penulis menggunakan kearifan evolusioner dan kesempurnaan operasional lebah madu sebagai contoh, yang dapat digunakan dalam segala tipe dan tingkatan organisasi untuk mendapatkan pengaruh

The Wisdom of Sees Michael OMalley Metagraf Cetakan 1/2012 XIV+ 280 halaman yang bermanfaat.Dimulai dari orientasi kegiatan (visi) jangka panjang, pembagian kewenangan, kecepatan pengambilan keputusan, berinovasi setiap saat, pengembangan komunikasi yang jelas-langsung tidak rumit, sistem organisasi yang flexigid (rigid tetapi fleksibel), suksesi kepemimpinan, penyegaran organisasi, sampai memenangkan persaingan.

Penulis menggarisbawahi interpretasi praktis dari produktivitas lebah, pembagian kerja dan pentingnya peran yang dimainkan oleh CEO - Direktur Utama (sang ratu lebah) Terbebas dari agenda-agenda individual, setiap ekor lebah bekerja dengan akrab dan lancar tanpa kepentingan pribadi, kecemburuan atau pertengk.il Manajemen taktis ala koloni lebah yang "diajarkan" dalam buku ini pada intinya menjawab empat tuntutan pokok yang dihadapi organisdM bisnis v.iitu keuntungan i.ingka pendek I.iu.iu jangka panjang, masalah pribadi lawan komunitas, stabilitas l.nv.in kelenturan dan kesamaan lawan perubahan.

Sumber : Bisnis Indonesia