14/02/2012
Utak-Atik Peluang Bisnis Bengkel Motor
Menjajaki kemitraan bengkel F-16 Indonesia Workshop Association (FIWA)
JAKARTA. Pasar sepeda motor di Indonesia terus bertumbuh kencang dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan itu, bisnis seputar sepeda motor pun juga menggeliat Salah satunya bisnis bengkel motor. Belakangan bisnis jasa pemeliharaan dan perbaikan motor ini pun menjamur.
Tengok saja, di sepanjang jalan, kini banyak bengkel motor berdiri. Ini menandakan bahwa bisnis bengkel motor memang moncer. Itu pula sebabnya, semakin banyak pengusaha bengkel menawarkan kemitraan agar usahanya makin berkibar.
Salah satunya, Willy Dres-kandar, pemilik bengkel bernama F-16 Indonesia Workshop Association (FIWA) di Ciledug, Tangerang. Ia mendirikan bengkel ini pada tahun 2008 dan mulai menawarkan kemitraan sejak tahun 2010.
Kini, ia sudah memiliki 18 mitra yang tersebar di berbagai daerah, seperti Medan, Bandar Lampung, Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, dan Samarinda. "Dan ada dua mitra lagi yang sudah meneken kontrak kerja sama di Padang dan di Jakarta," kata Willy.
Dalam kemitraan ini, ia hanya menawarkan satu paket kerjasama senilai Rp 70 juta. Dengan membayar sebesar itu, mitra akan mendapatkan peralatan bengkel standar termasuk digital tachometer. Yakni, alat yang bisa digunakan untuk mengukur kecepatan putaran mesin.
Selain itu, mitra juga mendapat dua orang mekanik yang sudah dilatih di bengkel F-16 pusat, satu orang penjaga toko, dan satu orang mekanik senior F-16 yang akan melakukan pendampingan. Namun, selain membayar menajemen fee senilai Rp 70 juta tersebut, mitra juga harus membeli perlengkapan onderdil atau suku cadang dan aksesoris motor senilai Rp 150 juta. Aksesori ini penting ka-rena bengkel F16 melayani juga modifikasi sepeda motor. "Namun nilai belanja onderdil dan aksesori itu bisa berkurang atau bertambah karena sifatnya sesuai dengan kebutuhan," ujar Willy.
Beberapa perlengkapan onderdil yang perlu dibeli seperti ban, busi, oli, spion, rantai dan lain-lain. Jika ditambah dengan biaya sewa tempat, maka estimasi modal awal yang perlu disiapkan mitra mencapai Rp 300 juta
Willy mengklaim, modal tersebut bisa balik dalam kurun waktu 19 bulan. Asumsinya, omzet perbulan bisa mencapai sekitar Rp 110 juta-Rp 120 juta, dengan laba bersih sekitar 16%. Tapi yang jelas" di bulan pertama ada ke-mungkinan masih rugi, karena pelanggan belum banyak tahu," ujarnya.
Baru masuk bulan keempat, Willy berani menjanjikan ada peningkatan pendapatan seiring makin banyaknya pelanggan bengkel. Berdasarkan pengalamannya, dalam satu hari rata-rata ada 10 motor yang masuk ke bengkel.
Rata-rata tarif service mencapai Rp 100.000 per motor. Sementara tarif modifikasi standar sebesar Rp 250.000. Amir Karamoy, Ketua Dewan pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) melihat, prospek bisnis bengkel motor masih cerah seiring tingginya penjualan motor di Indonesia. "Tapi harus diingat persaingan bengkel motor sangat ketat," ujarnya
Maka itu. ia menyarankan mitra bisnis ini mencari perbedaan dengan bengkel yang lainnya. "Akan lebih baik lagi jika bengkel itu bukan seke-dar memberi jasa service dan penjualan sim re part melainkan juga jasa lainnya seperti modifikasi dan pencucian motor," imbuh Amir. Bengkel F16 Jl Ciledug Raya No 16, Ciledug, Tangerang 15157 Telp/Fax 021-7344 6678 HP 0838-753-878-95
Menjajaki kemitraan bengkel F-16 Indonesia Workshop Association (FIWA)
JAKARTA. Pasar sepeda motor di Indonesia terus bertumbuh kencang dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan itu, bisnis seputar sepeda motor pun juga menggeliat Salah satunya bisnis bengkel motor. Belakangan bisnis jasa pemeliharaan dan perbaikan motor ini pun menjamur.
Tengok saja, di sepanjang jalan, kini banyak bengkel motor berdiri. Ini menandakan bahwa bisnis bengkel motor memang moncer. Itu pula sebabnya, semakin banyak pengusaha bengkel menawarkan kemitraan agar usahanya makin berkibar.
Salah satunya, Willy Dres-kandar, pemilik bengkel bernama F-16 Indonesia Workshop Association (FIWA) di Ciledug, Tangerang. Ia mendirikan bengkel ini pada tahun 2008 dan mulai menawarkan kemitraan sejak tahun 2010.
Kini, ia sudah memiliki 18 mitra yang tersebar di berbagai daerah, seperti Medan, Bandar Lampung, Jakarta, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, dan Samarinda. "Dan ada dua mitra lagi yang sudah meneken kontrak kerja sama di Padang dan di Jakarta," kata Willy.
Dalam kemitraan ini, ia hanya menawarkan satu paket kerjasama senilai Rp 70 juta. Dengan membayar sebesar itu, mitra akan mendapatkan peralatan bengkel standar termasuk digital tachometer. Yakni, alat yang bisa digunakan untuk mengukur kecepatan putaran mesin.
Selain itu, mitra juga mendapat dua orang mekanik yang sudah dilatih di bengkel F-16 pusat, satu orang penjaga toko, dan satu orang mekanik senior F-16 yang akan melakukan pendampingan. Namun, selain membayar menajemen fee senilai Rp 70 juta tersebut, mitra juga harus membeli perlengkapan onderdil atau suku cadang dan aksesoris motor senilai Rp 150 juta. Aksesori ini penting ka-rena bengkel F16 melayani juga modifikasi sepeda motor. "Namun nilai belanja onderdil dan aksesori itu bisa berkurang atau bertambah karena sifatnya sesuai dengan kebutuhan," ujar Willy.
Beberapa perlengkapan onderdil yang perlu dibeli seperti ban, busi, oli, spion, rantai dan lain-lain. Jika ditambah dengan biaya sewa tempat, maka estimasi modal awal yang perlu disiapkan mitra mencapai Rp 300 juta
Willy mengklaim, modal tersebut bisa balik dalam kurun waktu 19 bulan. Asumsinya, omzet perbulan bisa mencapai sekitar Rp 110 juta-Rp 120 juta, dengan laba bersih sekitar 16%. Tapi yang jelas" di bulan pertama ada ke-mungkinan masih rugi, karena pelanggan belum banyak tahu," ujarnya.
Baru masuk bulan keempat, Willy berani menjanjikan ada peningkatan pendapatan seiring makin banyaknya pelanggan bengkel. Berdasarkan pengalamannya, dalam satu hari rata-rata ada 10 motor yang masuk ke bengkel.
Rata-rata tarif service mencapai Rp 100.000 per motor. Sementara tarif modifikasi standar sebesar Rp 250.000. Amir Karamoy, Ketua Dewan pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) melihat, prospek bisnis bengkel motor masih cerah seiring tingginya penjualan motor di Indonesia. "Tapi harus diingat persaingan bengkel motor sangat ketat," ujarnya
Maka itu. ia menyarankan mitra bisnis ini mencari perbedaan dengan bengkel yang lainnya. "Akan lebih baik lagi jika bengkel itu bukan seke-dar memberi jasa service dan penjualan sim re part melainkan juga jasa lainnya seperti modifikasi dan pencucian motor," imbuh Amir. Bengkel F16 Jl Ciledug Raya No 16, Ciledug, Tangerang 15157 Telp/Fax 021-7344 6678 HP 0838-753-878-95
Sumber : Harian Kontan
Eka Saputra. Fahriyadi