04/02/2012
Profil Cokro Anton Wibowo
Sukses Bisnis Properti, Merambah ke Toko Material
Setelah sukses menjalani bisnis properti, Cokro merambah bisnis bahan bangunan. Ia menyulap tempat pembuatan batubata miliknya menjadi toko bahan bangunan. Ia juga menjadi distributor keramik dan granit di Palembang.sl KSES berbisnis properti tidak membuat Cokro Anton Wibowo berpuas diri. Sebagai seorang pengusaha, naluri bisnis tetap saja memanggilnya.
Tfepal li saal Cokro mulai merambah dunia properti, saat itu pula pria yang belum genap 28 tahun ini melakukan terobosan dengan menyulap pabrik batubatanya di Palembang menjadi depot balian bangunan dengan nama Anton Jaya
Merambah bisnis bahan bangunan memang tidak susah bagi Cokro. Sebagai pengusaha properti, ia sudah memiliki jaringan pemasok bahan bangunan. Bisnis balian bangunan " justru saling melengkapi dengan bisnis propertinya. Saya pikir membual sinergi bisnis yang saling menopang satu sama lain merupakan sesuatu yang menarik," tandasm a
Keputusannya merambah bisnis dahan bangunan tidak keliru. Dengan memiliki (oko sendiri, ia tidak bergantung ke orang lain untuk memasok bahan bangunan bagi proyek propertinya. Ia juga menjadi pemasok material ke pengembang lain.
Tak butuh waktu lama, toko material itu semakinmenambah pundi-pundi penghasilan Cokro. Omzet yang masuk ke kantongnya mencapai ratusan juta perbulan. Melihat besarnya prospek bisnis ini, sejak 2010 lalu, ia memutuskan menjadi distributor granit dan keramik dari Jakarta
Awalnya, granit dan keramik itu dipakai sendiri nur nk pembangunan propertinya. Saya melihat ada peluang pasar granit Jadi, saya pasarkan juga," ujarnya Permintaan keramik dan granit di Palembang memang tergolong tinggi. Selain mefnasok ke proyek-proyek perumahan, banyak warga yang membeli keramik dan granit dalam skala kodi. Maklumlah, banyak rumah warga yang sebelumnya hanya berlantai semen, kini dipasangi keramik dan granit.
Dalam sebulan, ia mendistribusikan sekitar 10.000 meter keramik dan 2.000 meter granit. Wilayah pemasarannya bahkan merambah hingga keluar Palembang, seperti Muara Enim, Lahat, dan Pagaralam.Produk keramik dan granit dari Jakarta itu diban-derolnya mulai dari Rp U)i)0 hingga Rp 100.01 Hi pel meter. Bisnis distributor ini, Cokro menambah omzetnya hingga setengah iiiili;ir rupiah per bulan.
Meski sukses, Cokro ih.lmIi berniat untuk terus mengembangkan usahanya Di bisnis properti, ia berniat melebarkan usahanya hingga keluar Palembang.arang masih dalam tahap perencanaan, mudah-mudahan bisa segera teralisasi," ujarnya
Sebagai pebisnis. Cokro i ulak hanya memikirkan keuntungan, la ingin, bisnis yang dikelolanya juga memberikan dampak sosial bagi lingkungannya. Itu sebabnya, dari 100 karyawan perusahaannya, sekitar 70% adalah warga sekitar.
Di masa mendatang, ia berharap usahanya aian semakin berkembang. Dengan begitu, ia bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak untuk masyarakat. Menurutnya, bisnisnya tidak akan sebesar sekarang tanpa adanya dukungan dari para karyawan. "Ini buah kerja bersama, bukan saya sendiri," ucapnya merendah.
Profil Cokro Anton Wibowo
Sukses Bisnis Properti, Merambah ke Toko Material
Setelah sukses menjalani bisnis properti, Cokro merambah bisnis bahan bangunan. Ia menyulap tempat pembuatan batubata miliknya menjadi toko bahan bangunan. Ia juga menjadi distributor keramik dan granit di Palembang.sl KSES berbisnis properti tidak membuat Cokro Anton Wibowo berpuas diri. Sebagai seorang pengusaha, naluri bisnis tetap saja memanggilnya.
Tfepal li saal Cokro mulai merambah dunia properti, saat itu pula pria yang belum genap 28 tahun ini melakukan terobosan dengan menyulap pabrik batubatanya di Palembang menjadi depot balian bangunan dengan nama Anton Jaya
Merambah bisnis bahan bangunan memang tidak susah bagi Cokro. Sebagai pengusaha properti, ia sudah memiliki jaringan pemasok bahan bangunan. Bisnis balian bangunan " justru saling melengkapi dengan bisnis propertinya. Saya pikir membual sinergi bisnis yang saling menopang satu sama lain merupakan sesuatu yang menarik," tandasm a
Keputusannya merambah bisnis dahan bangunan tidak keliru. Dengan memiliki (oko sendiri, ia tidak bergantung ke orang lain untuk memasok bahan bangunan bagi proyek propertinya. Ia juga menjadi pemasok material ke pengembang lain.
Tak butuh waktu lama, toko material itu semakinmenambah pundi-pundi penghasilan Cokro. Omzet yang masuk ke kantongnya mencapai ratusan juta perbulan. Melihat besarnya prospek bisnis ini, sejak 2010 lalu, ia memutuskan menjadi distributor granit dan keramik dari Jakarta
Awalnya, granit dan keramik itu dipakai sendiri nur nk pembangunan propertinya. Saya melihat ada peluang pasar granit Jadi, saya pasarkan juga," ujarnya Permintaan keramik dan granit di Palembang memang tergolong tinggi. Selain mefnasok ke proyek-proyek perumahan, banyak warga yang membeli keramik dan granit dalam skala kodi. Maklumlah, banyak rumah warga yang sebelumnya hanya berlantai semen, kini dipasangi keramik dan granit.
Dalam sebulan, ia mendistribusikan sekitar 10.000 meter keramik dan 2.000 meter granit. Wilayah pemasarannya bahkan merambah hingga keluar Palembang, seperti Muara Enim, Lahat, dan Pagaralam.Produk keramik dan granit dari Jakarta itu diban-derolnya mulai dari Rp U)i)0 hingga Rp 100.01 Hi pel meter. Bisnis distributor ini, Cokro menambah omzetnya hingga setengah iiiili;ir rupiah per bulan.
Meski sukses, Cokro ih.lmIi berniat untuk terus mengembangkan usahanya Di bisnis properti, ia berniat melebarkan usahanya hingga keluar Palembang.arang masih dalam tahap perencanaan, mudah-mudahan bisa segera teralisasi," ujarnya
Sebagai pebisnis. Cokro i ulak hanya memikirkan keuntungan, la ingin, bisnis yang dikelolanya juga memberikan dampak sosial bagi lingkungannya. Itu sebabnya, dari 100 karyawan perusahaannya, sekitar 70% adalah warga sekitar.
Di masa mendatang, ia berharap usahanya aian semakin berkembang. Dengan begitu, ia bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak untuk masyarakat. Menurutnya, bisnisnya tidak akan sebesar sekarang tanpa adanya dukungan dari para karyawan. "Ini buah kerja bersama, bukan saya sendiri," ucapnya merendah.
Sumber:Harian Kontan
Fahariyadi