""
06/02/2012
Dulu di Dagadu, Kini Memproduksi Kaos Sendiri
Menjadi produsen kaos kreatif sejak tahun 2006, Wahyu Lies Sundoro sukses meraup omzet tebal dari ceruk usaha ini. Dalam sebulan, ia dapat memproduksi hingga 5.000 kaos kreatif dengan omzet mencapai Rp 100 juta.
BERKAT usaha pembualan kaos kaos kreatif dengan desain gambar dan kata-kata plesetan yang sarat pesan moral dan motivasi, Wahju Lies Sundoro kini menjadi jutawan. Ia sebetulnya sudah tidak asing dengan usaha kaos kreatif. Selama 1999--IIHU. Wahyu pernah menjadi thn ku alif perusahaan kaos Dagadu di Yogyakarta. Begitu tahu peluang pasar bisnis ini begitu besar, ia memberanikan diri terjun ke bisnis kaoskli .lili IMI
Pada 200G, Wahyu mendirikan us.ill.i kaos kimi bernama Adaideaja Corporation yang bermarkaslomadu, Surakarta, Jawa Tengah. Saat ini, dalamsebulan, ia mampu memproduksi 3.000-5.000 unit kaos kreatif. "Rata-rata penjualan saya 3.000 kaos perbulan," ungkap Wahyu.
Um.....nya, kaos yang diproduksinya adalah kaos khas daerah yang li bahasa plesetan dan desain yang unik, sehingga dapal dijadikan suvenir. Misalnya iulis;ui Hoor (Bogor) Kota Hujan,* dengan desain Hainkir payung.
Wahyu menjual dua merek kaos, yakni "Tomal untuk orang dewasa dengan harga Rp 70.000, dan "Papananda" anak enam tahun seharga Rp 45.000 per kaos. ln mengaku bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 100juta per bulan, dengan laba bersih 30% dari omzet
Sebagai produsen, ia hanya melayani pesanan agen yang menjadi mui ia usahanya. Saatini, ia nifiiiiliki lebih dari 2!ll agen di seluruh Indonesia dan beberapa agen di luar negeri, seperti Brunei, Belanda, dan Qatar.
Menjadi produsen kaos kreatif sejak tahun 2006, Wahyu Lies Sundoro sukses meraup omzet tebal dari ceruk usaha ini. Dalam sebulan, ia dapat memproduksi hingga 5.000 kaos kreatif dengan omzet mencapai Rp 100 juta.
BERKAT usaha pembualan kaos kaos kreatif dengan desain gambar dan kata-kata plesetan yang sarat pesan moral dan motivasi, Wahju Lies Sundoro kini menjadi jutawan. Ia sebetulnya sudah tidak asing dengan usaha kaos kreatif. Selama 1999--IIHU. Wahyu pernah menjadi thn ku alif perusahaan kaos Dagadu di Yogyakarta. Begitu tahu peluang pasar bisnis ini begitu besar, ia memberanikan diri terjun ke bisnis kaoskli .lili IMI
Pada 200G, Wahyu mendirikan us.ill.i kaos kimi bernama Adaideaja Corporation yang bermarkaslomadu, Surakarta, Jawa Tengah. Saat ini, dalamsebulan, ia mampu memproduksi 3.000-5.000 unit kaos kreatif. "Rata-rata penjualan saya 3.000 kaos perbulan," ungkap Wahyu.
Um.....nya, kaos yang diproduksinya adalah kaos khas daerah yang li bahasa plesetan dan desain yang unik, sehingga dapal dijadikan suvenir. Misalnya iulis;ui Hoor (Bogor) Kota Hujan,* dengan desain Hainkir payung.
Wahyu menjual dua merek kaos, yakni "Tomal untuk orang dewasa dengan harga Rp 70.000, dan "Papananda" anak enam tahun seharga Rp 45.000 per kaos. ln mengaku bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 100juta per bulan, dengan laba bersih 30% dari omzet
Sebagai produsen, ia hanya melayani pesanan agen yang menjadi mui ia usahanya. Saatini, ia nifiiiiliki lebih dari 2!ll agen di seluruh Indonesia dan beberapa agen di luar negeri, seperti Brunei, Belanda, dan Qatar.
Sumber : Harian Kontan
Noverius Laoli
