" Status YM ""
ukm indonesia sukses: UMKM Terancam, Masalah Menanti

UMKM Terancam, Masalah Menanti

13/01/2012
UMKM Terancam, Masalah Menanti


YOGYAKARTA (Suara Karya Ketua Komunitas Usaha Menengah Kecil dan Mikro (LMKM] DI Yogyakarta Prasetyo Amosutidjo memastikan ribuan UMKM akan bangkrut jika pemerintah jadi memberlakukan kebijakan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium per 1 April 2012.

Saat ini UMKM dalam kondisi kembang kempis akibat serbuan produk impor, khususnya China "Kalau mulai April 2012 nanti pemerintah jadi memberlakukan pembatasan, sudah pasti ribuan UMKM bakal kesulitan," katanya di Yogyakarta, Kamis (12/ 1).

Menurut dia, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi tidak pernah melindungi kepentingan UMKM yang memang menggunakan mobil plat hitam untuk usaha. Namun nanti harus membeli pertamax (BBM non-subsii). Sebalikny, jika dipaksakan menggunakan conveter kit (pengalihan bahan bakar ke gas), maka mereka jelas tidak mampu membeli. "Harga mobilnya lebih murah dibanding alatnya," ucapnya.

Sebelumnya, peneliti detonasi gas dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, kebijakan pemerintah untuk menerapkan konversi bahan bakar mobil dari BBM ke BBG dikhawatirkan bakal menemuai masalah terkait keselamatan penggunanya. "Seharusnya pemerintah melakukan studi kelayakan dan menyediakan infrastruktur lebih dulu untuk pelaksanaan program ini," katanya.

Selain itu, pemerintah seharusnya sudah melakukan sosialisasi keselamatan (safety education) jauh-jauh hari kepada calon pengguna BBG, terutama sopir angkutan umum yang menjadi target awal. Jangan sampai karena ketidak-pahaman penggunaan BBG yang jauh lebih reaktif dan berbahaya dibanding premium. "Sebaiknya kita belajar dari kasus konversi energi dari minyak tanah kegas elpiji yang banyak terjadi ;ledakan gas," ujarnya.

Dari sisi standarisasi, Indonesia belum memiliki standar untuk komponen-komponen converter tat, instalasi, sertifikasi teknisi, perawatan, dan kualitas BBG. Maka bisa dibayangkan bila ternyata standarisasi belum disiapkan dengan baik. Padahal 3,5 bulan lagi proses kebijakan pembatasan konsumsi premium dan konversi harus dilakukan.

Di tempat terpisah, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Jateng-DIY menilai, pembatasan konsumsi BBM bersubsidi masih belum siap untuk dilaksanakan. Infrastruktur pendukung juga belum siap. Ketua Hiswana Migas Jateng-DIY Pramudyas Hidayat Setyawan mengatakan, implementasi kebijakan tersebut akan mengarahkan ke penggunaan pertamax atau beralih ke BBG.

Stasiun pengisian bahan-bakar gas (SPBG) di Jateng dan DIY juga belum ada. Jadi rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM bersubsidi mulai 1 April 2012 nanti serta sosialisasi kendaraan yang akan beralih ke bahan bakar gas, perlu dipertimbangkan lebih matang lagi.

Selaku operator penjualan BBM, lanjut Pramudyas. pihaknya hingga kini belum memperoleh pemberitahuan. Khususnya soal pembatasan penjualan premium untuk kendaraan pribadi.

 Sumber: Suara Karya


Entri Populer