" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Potret sukses TKI entrepreneur

Potret sukses TKI entrepreneur

11/01/2012
Potret sukses TKI entrepreneur
Pelatihan buka potensi wirausaha di negeri orang



Menjadi tenaga kerja Indonesia informal di negeri orang tidak berarti makin sulit meraih mimpi punya usaha sendiri.Sebelumnya Eno Sunani masih terlena dengan kehidupan mapan di negeri jiran Singapura. Namun, kesadaranberwirausaha TKI asal Ciamis itu mulai muncul setelah mengikuti pelatihan entrepreneurship yang diberikan Transformation Ministry (MTM) Singapura bekerja sama dengan Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC). TKI yang biasa disapa Nani itu lantas mulai merintis usaha kuliner berupa panganan kue bakwan dan makanan khas India.

"Saya berjualan kue khas India yang bumbunya saya racikagar bisa disesuaikan dengan lidah banyak orang tanpa bumbu jintan," ujarnya saat berbagi pengalaman di Ciputra Gallery, belum lama ini. Nani juga memanfaatkan waktu luangnya dengan berjualan pulsa elektrik dan sibuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah lanjutan atas sambil menerapkan konsep pemasaran berbasis komunitas.

Alhasil jualannya terhitung laris terutama dari konsumen sesama TKI dan warga Singapura terutama etnis India yang mengakui kue hasil kreativitas Nani lebih pas dibandingkan dengan kue asli dari negara asalnya.

Langkah serupa dirintis Kistem, TKI asal Purwakarta yang tengah menyelesaikan pendidikan D3 di Singapura sambil berjualan bakso granat yang dihadirkannya ke konsumen setiap Kamis dan Minggu.Uniknya bisnis dengan sistem layanan antar {delivery service),dagangannya tak hanya diminati warga Indonesia yang berdomisili di negeri jiran itu. "Di Singapura banyak yang menjual bakso {meat ball) tapi rasanya beda dengan bakso kampung di Tanah Air. Karena itu saya menjual bakso rasa orisinil dari kampung saya di Purwokerto," tutur Kistem.

Pendapatan tambahan

Bagi Nani dan Kistem, penghasilan sebagai pembantu rumah tangga di Singapura sudah cukup untuk ditabung bagi rintisan pengembangan modal usaha di Tanah Air.

Namun, penghasilan dari berjualan makin menambah pemasukan guna menyokong berbagai kebutuhan keluarganya di Indonesia.

Kistem sendiri hanyalah anak petani singkong dengan tujuh bersaudara. Setamat SMA dia tergiur menjadi TKI hingga akhirnya mendarat di Singapura. Tak terasa pekerjaannya sebagai PRT di negeri jiran -itu yang sudah dijalaninya 9 tahun.

Pada akhir 2010 seiring dengan pelatihan kewirausahaanyang diikutinya, Kistem pun mengaku sadar bahwa selama ini terlena dengan kehidupan kota besar itu sehingga mulai merintis bisnis sendiri. Kini dengan usaha bakso yang ditekuninya, Kistem bercita-cita bisa membuka outlet restoran dan menjadikan makanan khas itu sebagai bisnis kuliner yang berkembang di manca negara.

Pengalaman Nani dan Kistem tampaknya bisa menjadi contoh TKI lainnya untuk mengembangkan potensi dan peluang bisnis yang ada di negeri orang hingga mampu bertransformasi menjadi pengusaha mikro di negara tetangga dan berstatus tenaga kerja entrepreneur Indonesia (TKEI).

Salah satu kuncinya tentu tak sungkan menangkap peluang pelatihan kewirausahaan guna membuka wawasan dan teknis pengelolaan usaha pemula yang berkesinambungan. Kreativitas dan luasnya pergaulan sesama pemantauan juga menjadi aset berharga merintis wirausaha di negeri seberang. (hllda.sabri@bisnb.a.id)

Sumber : Bisnis Indonesia
HILDA SABRI SULISTYO

Entri Populer