Halaman

Sumbangan Industri Kreatif Masih Kecil

28/12/2011
Sumbangan Industri Kreatif Masih Kecil



JAKARTA Sumbangan sektor industri kreatif terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia dinilai masih terlalu kecil mengingat potensiyang dimilik bangsa ini.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan di negara maju semisal Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan di industri kreatif memiliki kapitalisasi di pasar modal yang cukup besar.

"Di Indonesia, sumbangan sektor industri kreatif baru 6% hingga 7% terhadap PDB Iproduk domestik bruto]. Sementara itu, di AS, perusahaan kreatif semacam Pixar dan sebagainya memiliki kapitalisasi pasar cukupbesar," jelasnya pada malam Grand Final Festival Ekonomi Kreatif Tingkat SMA dan sederajat, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Serikat Perusahaan Pers.

Berdasarkan data Kemendag, kontribusi rata-rata industri kreatif sepanjang 2002-2010 adalah 7,74% atau setara dengan Rpl41,89 triliun. Pada 2008, sumbangan terhadap PDB mencapai Rpl45.24 triliun atau 6,97%, lalu meningkat pada 2009 yakni 7.04%, dan 2010 mencapai 7,29%.

Gita mengatakan Indonesia memiliki potensi cukup besar di industri kreatif, dan melalui festival ekonomi kreatif yang diselenggarakan berkelanjutan diharapkan mampu mendoronganak-anak muda untuk lebih mampu mengekspresikan ide-idenya.

Pada Festival Ekonomi Kreatif tahun ini. terdapat dua kategori lomba yakni penulisan artikel dan debat. Dalam Grand Final yang digelar semalam, dewan juri menetapkan juara pertama lomba artikel adalah Rahadian Muslim. Artikel dari siswa SMAN 5 Bandung itu mengenai karakter kewirausahaan yang harus dimiliki oleh insan bangsa ini.

"Saya menulis mengenai kewirausahaan, rasa tanggung jawab. Di samping itu, perlu adanya inovasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengurangi masalah tingginya angka pengangguran," jelas Rahadian.

Di posisi kedua juara artikel ditempati oleh Gigih Prastowo dari SMK PGRI 1 Sentolo. dan juara ketiga Shofi Fatihatun Sholihah dari SMAN 1 Yogyakarta.Dewan juri juga memutuskan juara pertama lomba debat berasal dari Bandung, yakni tim dari SMK BPK Penabur.

Tim dari SMK BPK Penabur itu berhasil menjadi yang terbaik dalam menjawab pertanyaan Mendag mengenai apa yang diperlukan seseorang untuk menjadi kreatif. Tiga siswa SMK BPK Penabur mampu meyakinkan dewan juri bahwa seseorang harus memiliki wawasan yang luas untuk menjadi kreatif.

Adapun siswa asal Bandung itu mengungguli tim dari SMASemesta Bandung yang menjadi juara dua dengan menyatakan bahwa sifat open minded menjadi faktor penting untuk menjadi kreatif.Sementara itu, tempat ketiga ditempati tim dari SMAN 17 Plus Palembang dengan keyakinannya bahwa lingkungan menjadi faktor utama pendorong seseorang menjadi kreatif.

Mendag Cita Wirjawan mengaku puas atas jawaban-jawaban tersebut, tetapi tetap ada yang kurang. "Jawaban mereka menarik sekali, [tapi] yang saya tunggu adaalah munculnya kata risiko [sebagai jawaban]. Mozart, Steve Jobs, Neil Armstrong, adalah orang kreatif yang berani mengambil risiko pada masa hidupnya," jelasnya.

Sumber: Bisnis Indonesia