Halaman

Omzet Ratusan Juta dari Hasil Penjualan Tissu Ponsel

8/12/2011
Usaha Pembuatan Tissu Pembersih Ponsel
Omzet Ratusan Juta dari Hasil Penjualan Tissu Ponsel



Tingginya kesadaran pemakai telepon seluler (ponsel) akan kebersihan ponsel, mendatangkan berkah bagi pembuat tisu pembesih ponsel. Dengan membuat tisu pembersih ponsel seharga Rp 350 per kemasan, omzet dari usaha ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan. Tertarik?

SAAT ini telepon seluler (ponsel) bukan lagi barang mewah. Hampir seluruh lapisan masyarakat kini kemana-mana menenteng telepon genggam itu. Tak percaya, lihat saja data Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).

Pada 2010 lalu, ATSI mencatat, jumlah pelanggan ponsel di Tanah Air mencapai 180 juta orang. Angka pelanggan sebanyak itu lantaran tiap satu orang bisa menggenggam telepon lebih dari satu unit.

Ponsel pun tak sekadar jadi alat komunikasi, tapi juga menjadi gaya hidup. Nah, karena ponsel juga berfungsi sebagai pelengkap gaya hidup, maka kebersihan ponsel juga perlu diperhatikan. Tentu tak pantas, kemana-mana membawa ponsel dekil dan berminyak. Itulah sebabnya, alat pembersih ponsel juga semakin banyak dicari.

Sukidi. pengusaha yang tinggal di Grantung, Jakarta Timur, pun memanfaatkan "kebiasaan baik" pengguna ponsel ini sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Ia pun memproduksi tisu pembersih ponsel yang ia beri merek Tissue-Cellular (Tisscell).

Sukidi memulai usaha membuat tisu ponsel ini sejak2008 lalu. Hanya dalam waktu tiga tahun ia bisa mengembangkan usaha hingga memiliki 15 orang karyawan. "Sekarang saya fokus membangun jaringan distributor ke seluruh Indonesia," kata Sukidi.

Sukidi tak hanya sekadar membuat tisu pembersih kotoran yang menempel di ponsel saja. Tisu miliknya bisa menjadi pewangi serta mengandung antiseptik yang bisa membunuh kuman yang bersembunyi di rongga-rongga ponsel. Tisu kami aman untuk membersihkan seluruh bagian ponsel merek apapun," klaim Sukidi.

Selain menjadi pembersih ponsel, tisu ini juga bisa menjadi pembersih perangkat elektronik lain seperti, liquid crystal display (LCD).Lewat bendera CV Elang Nusantara, Sukidi menyalurkan produknya itu ke pedagang ponsel atau pedagang aksesori ponsel. Dalam sebulan ia bisa bisamenjual 300.000 kemasan.

Dengan hargajual Rp 350 per kemasan, saban bulan Sukidi bisa meraup omzet Rp 100 juta. "Saya ingin mencapai penjualan 1 juta kemasan per bulan," pungkasnya.Pemain lain yang memproduksi tisu pembersih ponsel adalah Darsudi, pemilik CV Cahaya Aksesori di Cakung, Jakarta Timur. Sebelum memproduksi tisu ponsel, Darsudi adalah produsen aneka aksesori ponsel, seperti sarung, lapisan anti gores hingga silikon.

Darsudi baru memproduksi tisu ponsel ini sejak 2009. Setelah dua tahun ia bisa menjual 100.000 kemasan di Jabodetabek saja Setiap kemasan dijual senilai Rp 300. "Sebulan omzet saya Rp 30 juta," jelas dia.
Meski peluang bisnis ini besar, tapi produsen tisu pembersih ponsel masih mengalami ketergantungan bahan baku yang masih impor dari luar negeri.

Sumber: Harian Kontan
Ragil Nugroho, Dea Chadiza S