Halaman

Menengok tawaran kemitraan Pecel Ponorogo Bu Tari asal Surabaya

16/12/2011
Tersengat Pedasnya Laba Pecel Bu Tari
Menengok tawaran kemitraan Pecel Ponorogo Bu Tari asal Surabaya
 

JAKARTA. Pecel adalah makanan tradisional asal Jawa Timur. Sajian ini terdiri dari berbagai macam sayuran, seperti bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, kembang turi, kemangi, dan sayuran lainnya yang kemudian diguyur sambal kacang.

Menu sehat ini pun bisa menjadi bisnis yang menggiurkan. Maklum, makanan tradisional ini memang punya banyak penggemar. Tengok saja gerai Pecel Ponorogo Bu Tari. Selalu ada pengunjung yang datang untuk menikmati pecel beserta lauk-pauknya.a

Melihat peluang dari banyaknya pelanggan, Muhammad Agung Dwi Putra, pemilik yang juga anak Bu Tari pun menawarkan kemitraan Pecel Ponorogo Bu Tari. Nilai investasi untuk membuka gerai ini mencapai Rp 55 juta.

Dengan investasi ini, mitra sudah mendapatkan peralatan dan perlengkapan lengkap, termasuk promosi (papan nama) brosur 1.500 lembar, 12 pasang seragam, software keuangan dan komputer. "Jangka waktu perjanjian selama lima tahun," kata Agung.

Sayangnya, paket investasi belum termasuk biaya transportasi dan akomodasi untuk survei, biaya sewa tempat, pajak serta perijinan. Alhasil, calon mitra pun harus menyiapkan dana tambahan untuk berbagai keperluan itu. Agung pun berharap, mitra menyediakan lokasi gerai dengan ukuran 12x5 m2.

Balik modal 10 bulan

Nama ponorogo sengaja ditampilkan untuk menekankan kekhasan pecel ini. Apalagi, di Jawa Timur, sudah banyak orang yang mengenal gerai Pecel Ponorogo Bu Tari. Agung pun optimis, mitra bisa memikat banyak pengunjung dengan brand pecel ponorogo ini sudah terkenal.

Ada 15 menu yang disajikan di gerai Pecel Ponorogo Bu Tari. Selain dengan nasi, pengunjung bisa menyantap pecel berteman lontong, tepo ponorogo, sate ayam ponorogo, Menjanjikan omzet hingga Rp 1,5 jutaper hari.Karena peceladalah sajiantradisional, mitraharus melakukanadaptasi rasa.lontong tahu, dan lainnya. Di Surabaya, banderol harga berbagai menu ini berkisar Rp 6.000 hingga Rp 15.000.

Saban hari, Agung menjanjikan, mitra bisa memperoleh omzet hingga Rp 1,5 juta atau omzet sebesar Rp 45 juta per bulan. Diis, usaha kemitraan ini akan balik modal selama 10 bulan.

Saat ini, Pecel Ponorogo Bu Tari yang berdiri sejak 2003, sudah membuka dua cabang baru. Sedangkan, mitra yang bergabung sudah berjumlah lima orang. Mereka membuka gerai di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, dan Medan.

Menurut Erwin Halim, Pengamat Waralaba, prospek gerai Pecel Ponorogo Bu Tari cukup bagus. "Mereka bisa berkembang hingga lima mitra, itu cukup bagus. Pasalnya, pecel adalah makanan tradisional," tutur Erwin.

Namun, Erwin mengingatkan, jika mitra ingin membuka gerainya di Jakarta atau kota besar lainnya, di luar Jawa Timur, sebaiknya melakukanadaptasi rasa. Soalnya, boleh jadi, tak setiap orang mengenal pecel.

Apalagi, di kota-kota luar Pulau Jawa Mitra perlu melakukan edukasi pasar terlebih dulu, supaya sajian ini dikenal masyarakat. "Seperti kalau buka di Papua, apakah pecel itu akan laku? Pecel ini berbeda dengan nasi padang yang sudah banyak dikenal masyarakat di seluruh daerah," ujar Erwin.

Sumber : Harian Kontan
Fitri Nur Arifenie


Jika sudah membuka gerai, ada baiknya mitra meminta masukan pengunjung soal rasa pecel untuk "menyesuaikan selera konsumennya. Kompleks Perkantoran Bumi Satria Kencana Blok B No. 4 Jl. KH. Noer Ali Kalimalang, Bekasi Telp. (021) 88950934