Halaman

Daur Ulang dan Global Warming

12/11/2011
Daur Ulang dan Global Warming


NERACA. Maraknya pencegahan global warming yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat baik nasional maupun internasional, mendorong warga Indonesia untuk ikut serta melakukan kegiatan cinta lingkungan. Banyaknya sampah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang kreatif menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Berbagai macam produk kerajinan seperti tas, topi,dompet, sandal, aksesoris wanita, kap lampu, lampion, kotak pensil, boneka horta, tempat usu, vas bunga, serta masih banyak lagi produk kerajinan hasil daur ulang limbah yang dapat menjadi produk bisnis menguntungkan.

Keuntungan yang diperoleh dari bisnis kerajinan daur ulang limbah ini ternyata cukup besar. Bahkan beberapa pelaku bisnisnya sudah berhasil mengantongi puluhan jutarupiah untuk tiap bulannya. Uniknya produk kerajinan daur ulang limbah ternyata mampu menembus pasar ekspor hingga berbagai negara, misalnya saja kerajinan miniatur becak dari limbah logam, produk kerajinan daun kering, dan kerajinan ukiran kulit telur.

Oleh karena itu jangan pernah memandang remeh limbah atau sampah, sebab dari barang yang tidak berharga ternyata bisa menghasilkan omset puluhan juta bila kita mengubahnya dengan inovasi dan kreativitas. Dengan munculnya peluang bisnis kreatif daur ulang limbah, dapat mengurangi jumlah limbah yang menumpuk sena memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pelaku bisnisnya. Limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, dengan kreativitas dan inovasi dari para pelaku bisnis, limbah sampah dapat didaur ulang dan dirubah menjadi produk baru yang

memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Pohon yang merupakan bahan baku kertas kmi telah begitu banyak berkurang dari muka bumi. Padahal di muka bumi ini pohon mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini dikarenakan pohon dapat menyerap CO2 berlebih f yang dihasilkanoleh manusia, sekaligus dapat memproduksi oksigen.


Sementara untuk proses produksi kertas, kita telah begitu banyak menebang pohon sehingga merusak hutan. Selain itu proses produksi kert.. juga menghasilkan sejumlah emisi serta limbah sisa proses kimia dan mekanik, antara lain proses sulfit dan proses alkali guna mencerna kayu menjadi pulp. Belum lagi adanya proses pemutihan dengan menggunakan klorin. Proses-proses tersebut banyak berakibat buruk bagi lingkungan (ade)

Sumber : Harian Neraca