08/10/2011
Menaikkan Harga Tanpa Kehilangan Pelanggan
Ada beberapa alasan mengapa seorang pemilik usaha ingin meningkatkan
harga produknya. Yang pertama, pastilah karena ingin mendapatkan
keuntungan yang lebih besar. Yang kedua, karena Anda merasa produk Anda
sudah cukup dikenal sehingga merasa sudah waktunya naik harga. Yang lain
mungkin disebabkan oleh faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan
baku.
Masalahnya, alasan-alasan di balik kenaikan harga barang
Anda tak selalu dapat dipahami oleh konsumen. Anda sebagai pemilik usaha
lah yang harus kreatif saat menentukan harga barang, dan bereksperimen
dengan berbagai poin harga yang berbeda dari yang mulanya mereka
pikirkan. Tiga cara berikut mungkin bisa Anda pertimbangkan bila Anda
ingin memberi label harga yang lebih tinggi pada produk atau layanan
Anda.
1. Ubah segmen pasar Anda. Siapa yang akan
membeli produk Anda adalah faktor penting saat menentukan harga. Orang
yang berbeda akan membeli produk atau layanan yang sama namun dengan
harga yang berbeda, dan hal ini kerap disebabkan oleh status mereka.
Anda yang memiliki jabatan kelas menengah di kantor mungkin akan lebih
memilih membeli sayuran di supermarket ketimbang di tukang sayur yang
lewat di depan rumah.
Faktor lainnya yang menentukan harga adalah
tahapan dalam hidup. Ketika baru mempunyai anak, Anda mungkin selalu
membeli barang-barang yang lebih mahal (dengan anggapan bahwa
barang-barang itu kualitasnya lebih baik) agar anak mendapatkan yang
terbaik. Namun, saat melahirkan anak kedua atau ketiga, Anda sudah lebih
berpengalaman sehingga tidak heboh lagi dengan perlengkapan bayi yang
termahal.
2. Jadilah leader di bidang Anda.
Pengusaha yang dikenal memiliki reputasi yang baik, kondisi keuangan
yang stabil, dan menjadi pemimpin pasar, pasti akan menciptakan
pelanggan yang setia. Mereka cenderung memilih produk yang trendi dan
sering dibicarakan. Saat terjadi kenaikan harga bahan-bahan pokok,
sebuah restoran bisa saja tidak menaikkan harga, tetapi memilih
mengurangi porsi makanannya atau menggunakan bahan baku dengan kualitas
di bawahnya. Tetapi, berkurangnya rasa dan porsi makanan seringkali
membuat pelanggan meninggalkan restoran ini. Sebaliknya, mereka akan
mengerti bila disodori kenyataan bahwa harga bahan makanan naik, yang
menyebabkan harga seporsi makanan pun ikut naik. Kepercayaan mereka pada
reputasi Anda menyebabkan mereka tetap loyal.
3. Pindah ke lokasi yang lebih baik.
Anda terheran-heran mengapa air minum dalam kemasan yang dijual di
restoran mewah atau bandara harganya berkali-kali lipat lebih tinggi
daripada yang dijual di minimarket? Padahal, isinya sama saja: air
putih. Makanan khas Indonesia yang dijual di ruko, misalnya, tentu akan
naik "kelas" ketika Anda hidangkan di restoran fine dining.
Rasanya sama, tetapi gengsinya berbeda. Dan, pelanggan yang setia tentu
ingin menikmati sensasi berbeda dari hidangan lokal yang tersedia di
tempat yang lebih mewah.
Sumber : Female,kompas.com