" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Jual Kebaya Nge-tren sembari Jadi Desainer

Jual Kebaya Nge-tren sembari Jadi Desainer

12/10/2011
Jual Kebaya Nge-tren sembari Jadi Desainer


Pedagang kebaya di Pasar Tanah Abang melakukan beragam cara untuk menggaet pelanggan. Salah satunya dengan memberi servis terbaik bagi pelanggan. Selain melayani model kebaya sesuai permintaan pelanggan, para pedagang juga selalu memperbarui model-model kebaya dengan tren terkini.

MESKI mer\jadi pusat penjualan kebaya grosir dan eceran di Indonesia, bukan berarti pedagang kebaya di Pasar Blok A dan F Tanah Abang (Tenabang) mudah membukukan omzet gede.Jika tak pandai-pandai berdagang, bisa-bisa pembeli enggan untuk belanja Kondisi itulah yang membuat pedagang mesti kreatif membuat kebaya yang akan ke pelanggan.

Seperti yang dilakukan Erik Budianto, pedagang kebaya toko Mitra Niaga di pasar Blok F, Tanah Abang. Agar dapat pelanggan, Erik menjual kebaya berbahan tile dengan desain yang bisa dipesan pelanggan. "Jenis kebaya bahan tile digemari di daerah," terang Erik.

Agar pelanggannya suka. Erik memodifikasi kebaya itu agar terlihat mewah. Salahsatunya dengan membubuhkan payet pada kebaya itu. "Saat ini, saya rutin mengirim kebaya tile ke Banjarmasin, Kupang, Surabaya dan Cirebon," jelas Erik.

Untuk setiap kebaya, Erik menjualnya mulai dari Rp 150.000 hingga ratusan ribu rupiah. Menurutnya, harga jual tergantung tawar menawar. Kalau beli dalam inilah banyak, Erik tak sungkan menurunkan harga.
Susiana, pemilik toko Natasha Collection di pasar Blok F Tanah Abang yang menempuh cara berbeda untuk mengaet pelanggan. "Saya fokus menyediakan kebaya model terbaru," kata Susiana yang sudah membuka usaha sejak 2004 ini.

Susiana mengaku menjual kebaya populer di masyarakat Belakangan jenis kebaya milik Susiana yang laris itu .ii lalali kebaya bordir denganbahan velvet dan katun yang mengkilat Ia bilang, kebaya berbahan velvet dan karun merupakan pilihan kedua setelah kebaya sutera. Sebab dari sisi harga, kebaya velvet dan katun lebih murah ketimbang kebaya berbahan sutera.

Selain desain, Susiana juga memperhatikan warna kebaya populer. Ia memberi contoh, tahun ini, warna kebaya yang populer adalah warna ungu dan abu-abu. Tren warna itu sudah sejak tahun 2010 lalu," kata Susiana yang melayani pelanggan dari Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi itu.

Cara berbeda juga ditempuh oleh Sylvia, pemilik toko Fedora di Blok A Pasar Tanah Abang. Untuk menggaet pelanggan, Syhia secara spesifik menyediakan kebaya model betawi dengan desain sederhana.

Sylvia bilang, kebaya sederhana ala betawi itu digemari anak muda karena bisa dikombinasikan dengan aksesoris kalung dan ikat pinggang. "Kami harus ciptakan model kebaya sendiri, kalau tidak kami bisa kalah bersaing," jelas Syhia.

Ia menambahkan, pedagang kebaya di Tanah Abang tidak hanya sekedar menjadi pedagang saja Ia juga hams bisa menjadi seorang seorang desainer. Makanya, para pedagang harus bisa memba-cara selera pasar. Majalah dan televisi menjadi rujukan mereka melihat tren. Di tengah upata inovasi, mereka mengaku harus berhadapan dengan kenaikan bahan baku kain kebaya dan sewa toko. "Ini dilema rutin kami hadapi tiap tahun," ungkap Susiana masygul.

Sumber: Harian Kontan
Dea Chadiza Syafina


Entri Populer