Halaman

Agribisnis Kangkung Cabut

18/10/2011
Agribisnis Kangkung Cabut
Cara Tanamnya Mudah, Hasil Panennya pun Melimpah


Beragam olahan kangkung menjadi berkah bagi petani kangkung. Baik yang bergerak di sektor pembibitan maupun pembesaran. Permintaan bibit ini mencapai 4.000 ton per tahun. Tak heran, petani kangkung pun bisa meraup omzet puluhan hingga ratusan juta.

BANYAK kudapan yang menggunakan kangkung sebagai bahan baku utama. Sebut saja pecel, sayur asani, atau piecing kangkung. Itulah sebabnya, kangkung bisa dibilang sebagai sayuran yang populer di masyarakat kita.Tak heran, permintaan kangkung di Indonesia cukup tinggi. Hal ini bisa terlihat dari permintaan benih kangkung cabut, salah satu varian kangkung yang mampu tumbuh cepat.

Joko Parmono, Direktur PT Baja Pilar Agrotama mengaku, permintaan benih kangkung cabut cukup besar. Tiap bulan, .lok menjual tiga ton benih kangkung cabut. Hampir 80% bibit kangkung itu dia kirim ke petani kangkung di Jawa Sisanya, Joko jual di seluruh Indonesia. Raja Pilar menyediakan dua jenis bibit kangkung cabut. Yakin jenis Uimbu leaf dan bangkok leq) Jenis bambu Imi lebih disukai. karena daun dan batangnya ramping. Selain itu, warna daun lebih terang dan berserat halus.

Joko menjual benih bambu leaj Rp 40.000 per kilogram (kg). Sementara, bibit bangkok lcqf, yang berdaun lebar dengan serat lebih kasar, dijual dengan harga Rp 30.000 per kg. "Bibit kangkung cabutbambu Imi.....mang lebihmahal karena banyak dicari," jelas Joko.

Dari usaha penjualan bibit kangkung ini, Joko bisa mendulang omzet lebih dari I juta tiap bulan. Potensi pasar kangkung memang besar. Joko bilang. permintaan bibi) sayuran akuatik dari seluruh Indonesia mencapai 4.000 ton pn tahun. Dengan permintaan sebesar itu, potensi keuntungan punmasih terbuka lebar untuk usaha budidaya tanaman sa\m ini." tandasnya.

Selain li Jawa, permintaan kangkung yang cukup tinggi juga terjadi l Kalimantan Timur. Hery Romadhon, Ketua Taruna Tani Syifa Herbal di Samarinda, Kalimantan Timur, juga menjual bibit kangkung cabut untuk memenuhi permintaan beberapa kelompok tani di wilayahnya

Berbeda dengan Joko, Hery tak memproduksi bibitkangkung bangkok lm)massal Kendati demikian, dari penjualan "mi ky benih ini, Hery bisamendulang omzet Rp 25 juta nap Lilian dengan harga jual Rp 50.000 per kg.

Menurut Hen, kangkung cabut ini banyak dibudida-yakan petani di Kalimantan karena harga jualnya yang tinggi. Selain itu, kualitas dan rasa kangkung ini lebih enak dibanding kangkung biasa. "Masyarakat di sinink;u kangkung cabut karena lebih empuk saat dimasak, tuturnya.

Apalagi, masa panen kangkung ini cukup singkat. Kangkung cabut bisa dipanen dalam waktu waktu 25 hari ketika sudah tumbuh setinggi 15 cm. "Dalam satu hektare lahan kangkung cabut, hasil panen petard bisa mencapai sekitar 15 ton per 25 hari,"

Selilin bibit , Hery juga mengolah lahan kangkung cabut Dari usahanya ini. ia bisa memanen hingga 12.000 ikat kangkung per bulan di area tanam yang hanya 625 m-. "Kangkung udalah tipikal tanaman ritasi yang bisa dipetik s.hap hari jadi potensinya akan terus ada," jelas Hery.kangkung ini Rp 1.000 per ikat. Dari panen kangkung cabut ini, I len, pun bisa menambah pundi-pundi uangnya Rp 12 juta per bulan. 


Sumber: Harian Kontan
Dea Chadiza Syafina, Fahriyadi