Halaman

Ratusan Juta di Kantong dari Ayam Kampung

13/09/2011
Ratusan Juta di Kantong dari Ayam Kampung


Walau permintaan ayam kampung tak sebanyak ayam pedaging, namun bisnis budidaya ayam kampung sangat menjanjikan. Selain menghasilkan DOC ayam kampung, pebudidaya juga banyak mendapat untung dari hasil telur dan daging ayam. Salah satu pembudidaya di Bekasi bahkan mampu memperoleh omzet Rp 200 juta per bulan.

BUDIDAYA ayam kampung masih menjadi bisnis menjanjikan. Selain pembesaran, usaha pembibitan ayam kampung tak kalah mengun tun Rkan. Inilah yang dirasakan oleh Bambang Krista di Kampung Burangkeng. Bekasi. Bambang adalah pemilik usaha budidaya ayam kampung bernama Citra Lestari Fatm

Memulai usaha budidaya sejak 2005. dia (ak lianya melakukan pembibitan untuk menghasilkan ayam kampung umur sehari atau daily old chicken (DOC), namun juga telur dan ayam kampung konsumsi.
Bambang mengaku bisa menghasilkan 2.000 sampai 10.000 DOC ayam kampung dalam seminggu. Selain itu, di tanah seluas tiga hektare, diajuga menghasilkan 10.000 butir telur dan 3.000-5.000 ekor ayam konsumsi per nunggu.

Selain memenuhi pelanggan tetap, ia juga menyasar segmen masyarakat umum, termasuk calon pengusaha yang berniat membudidayakan ayam kampung. Untuk DOC saja, Bambang memiliki pembeli rutin yang membeli 4.000 DOC tiap minggu. Dengan aneka usaha ayam kampung itu, "Omzet saya mencapai Rp 200 juta per bulan," ujar Bambang.

Omzet itu didapat dari penjualan DOC ayam kampung seharga Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per ekor. s i dingkan telur harganya Rp 1.200 sampai Rp 1.500 per butir. Untuk ayam hidup harganya Rp 28.000 per kg, dan ayam konsumsi yang sudah disembelih dan sudah I .i rsih harganya Rp 35.000 perkg.

Harga DOC ayam kampung berbeda karena dibagi dua kelas, yaitu kelas super dan kelas mumi "DOC super hasil persilangan berbagai jenis, kata Bambang.Meniurut Bambang, peluang bisnis budidaya ayam kampung masih sangat besar. Sebab, masih sedikit pengusaha ayam yang mau menggarap breeding farm ayam kampung. Apalagi ada anggapan budidaya ayam kampung hanya menghasil-kan uang receh.

Memang konsumen ayam kampung masih berada dalam skala menengah dengan tingkat permintaan 300-500 ekor per hari. Berbeda dengan bisnis ayam broiler yang memiliki pasar berskala besar. "Kondisi itu dianggap tidak efektif bagi pengusaha, sehingga mereka malas untuk menggarapnya," katanya.

Bambang memberikan tips. Sebelum membudidayakan Masih sedikit pengusaha yang mau menggarapbreeding farm ayam kampung.ayam kampung, yang harus diperhatikan adalah sterilisasi kandang. Dari pengalamannya, ada kasus bibit ayam mati mendadak setelah pembelian karena terjangkit virus.

Oleh karena itu. Bambang selalu menanyakan kesiapan kandang calon pembeli Termasuk menyarankan agar pembeli disiplin melakukan vaksinasi. Selain Bambang, ada juga Darmono yang membudidayakan ayam kampung. Selain menghasilkan DOC ayam kampung, diajuga menghasilkan ayam konsumsi dan telur ayam kampung.

Memulai usaha sejak 2005 silam di Yogyakarta, usaha ayam kampung Darmonoterus berkembang. Ia saat ini mampu memproduksi hingga 5.000 DOC ayam kampung seminggu. Sedangkan telur mencapai 4.000 butir dan ayam konsumsi 2.500 ekor perminggu.l ntuk memasarkan hasilnya, ia membuka toko Baratayudha yang menjual I " N ayam kampung seharga Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per ekor. Untuk telur luirKaJiya Kp 1 200 hingga Rp 1.500 per butir, dan Rp 30.000 untuktiap kilogram daging ayam kampung konsumsi. Dari penjualan ini, Darmono mengaku memperoleh omzet Rp 100 juta per bulan. Omzet itu naik 10% dari tahun ke tahun.

Ke depan. Darmono akan terus mengembangkan wilayah pemasaran tak hanya ill .lawa Tengah dan Jawa Timur saja. Dia berharap tahun depan bisa masuk pasar Jawa Barat dan Jakarta. 


Hafid Fuad. Ragil Nugroho
Sumber : Harian Kontan