Halaman

Pelopori Fair Trading dan Kejujuran

13/09/2011
Pelopori Fair Trading dan Kejujuran

JEW (Jad Eko Waluyo) adalah sosok di belakang pengembangan Sentra Kerajinan Indonesia (SKI) Ini. Dalam bisnisnya, dia mencoba merintis penggunaan konsep perdagangan yang add dan terbuka. JEW menyebutnya dengan Istilah fair trading. Terutama dalam menjual produk kerajinan para pengrajin tradisional.

SKI adalah akses bagi pengrajin yang diperjuangkan mati-matian oleh JEW. Sebab, katanya, akses pasar yang adil, tidak banyak dimiliki pengrajin lain. Talr trading Itu arti harapannya adalah perdagangan yang adil. Namun sebetulnya hendak kami perjuangkan Ialah perdagangan yang dilakukan secara transparan, dan Jujur seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berdagang." kau JEW.

Di kios SKI. pembeli dianjurkan untuk memperoleh akses Informasi sebanyak-banyaknya mengenal hal-hal yang terkait dengan sosok produk yang terkait dengan sisi hulu. Informnasi yang dimaksudkan adalah berkaitan dengan biaya produksi, ongkos transportasi, keuntungan pengrajin, biaya tambahan dan lain-lain. "Dengan

cara Itu. pembeli bisa menerima harga yang dipatok secara rasional." ujar JEW. JWE mengaku tidak Ingin menjadi serakah. Kalau mau komunitas SKI bisa saja memilih berdagang dengan pusat-pusat perbelanjaan besar karena dia punya akses.

Tetapi bagi kami Itu tidak menguntungkan pengrajin dan konsumen." kata JEW Bagi Jati memajukan pengrajin, hal utama yang diperjuangkan adalah mendampingi para pengrajin sejak sisi hulu hingga sisi hilirnya Namun, katanya, hal utama yang diperlukan bagi pengarjln adalah akses pasar yang adil dan terbuka tadi.

Tetapi, katanya, pemerintah pun tidak memiliki visi dan kemauan yang keras untuk memberikan pendampingan dan terutama perlindungan. "Lihat saja ada produk kerajinan berupa miniatur Tugu Monas yang dibuat oleh negara tetangga dengan modal besar, tapi pemerintah tak bisa berbuat apa-apa, bayangkan kalau semua Jenis pasar bebas telah diberlakukan." tambah JEW lagi.

Mcnurut JEW pengrajin Itu tidak butuh modal besar dan bantuan pemerintah. Yang mereka butuhkan Ialah visi yang tertuang dalam kebijakan pemerintah. Seharusnya, kata JEW. visi dan produk kebijakan pemerintah adalah produk kebijakan yang memungkinkan rantai ekononmi UKM di bidang kerajinan ini berjalan serempak dan kokoh karena ada fasilitasi yang tepat.

"Pemerintah Juga tidak membangun sistem dan tidak mau bekerja sama dengan kalangan pendidikan , praktisi. LSM dan perguruan tinggi secara (alr dan transparan Semua menjadi tampak seperti dtproyekkan." katanya.

Karena kondisi tersebut, .JEW yang lama berkecimpung di bidang advokasi masyarakat pengrajin di Ball membuka SKI sebagai sisi hilir yang mudah mereka jangkau untuk memasarkan produk. Sisi hilir ini juga menjadi tempat bag) konsumen untuk mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga murah.

DI SKI bukan hanya konsumen yang dimanja, terutama mereka yang Ingin berbisnis produk kerajinan. Mereka yang menginginkan kebutuhan pribadi Juga dapat dengan leluasa memilih produk berkualtas dnegan harga murah seperti sovenlr untuk pernikahan atau acara lain, produk rumah tangga, alas kaki, sampai berbagai produk Interior dan eksterior lain. Bila tidak percaya, datang saja Sentra Kerajinan Indonesia (SKI) di Thamrin City. Lantai 1 Blok G 12 No 2 Jalan Kebon Kacang Raya Ko 2 Jakarta Pusat.

Sumber: Warta Kota
(willy pnmadja)